Ada Solusi Baru Atasi Limbah Plastik. Plastik Bekas Bakal Diubah Jadi Jalan Raya, Keren Nih!

Sudah sejak lama masyarakat di seluruh dunia dilanda masalah mengenai jumlah limbah plastik yang terus meningkat setiap tahunnya. Setidaknya kota-kota di berbagai belahan dunia, menyumbangkan sekitar 1,3 miliar ton sampah plastik setiap harinya. Menurut Bank Dunia, jumlah tersebut akan terus meningkat dan mencapai 2,2 miliar ton pada 2025.

Advertisement

Di Indonesia sendiri jumlahnya juga tak kalah fantastis. Dilansir dari Solid Waste Association (InSWA), Indonesia turut menyumbang sampah plastik sebanyak 5,4 juta ton setiap tahunnya. Jika tidak ditangani secara serius, sampah plastik akan menyebabkan pencemaran lingkungan yang sangat parah karena plastik akan butuh waktu 50 hingga 100 tahun untuk dapat terurai.

Menanggapi masalah ini, berbagai negara di dunia telah melakukan inovasi-inovasi untuk mengelola sampah plastik. Sejauh ini, Indonesia telah melakukan berbagai upaya seperti mendaur ulang, sampai menetapkan kebijakan kantong plastik berbayar. Tetapi hasilnya masih kurang optimal. Yang terbaru ada rencana untuk memanfaatkan limbah plastik sebagai bahan baku pembuatan jalan raya. Kalau berhasil, bisa keren banget nih. Penasaran gimana caranya? Yuk simak bareng ulasan Hipwee News & Feature!

Pemerintah melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) sedang melakukan tahap uji coba proyek ini

Pekerja mengumpulkan sampah plastik via www.potensilokal.com

Terobosan baru telah direncanakan pemerintah Indonesia guna mengatasi limbah plastik yang jumlahnya terus meningkat. Pemerintah melalui Kementerian PUPR, akan memulai pilot project mencampur plastik dengan aspal untuk pembangunan jalan raya. Pembangunan ini akan diserahkan pada BUMD dan pihak swasta. Tugas Pemprov hanya menyediakan lahan. Pemerintah Jakarta sendiri akan membangun ITF (Intermediate Treatment Facility) atau fasilitas pengolahan sampah dalam kota di Sunter, Cilincing dan Duri Kosambi.

Advertisement

Indonesia terinspirasi dari negara India yang telah membuat jalan sepanjang 120 km menggunakan limbah plastik bekas

Jalanan yang terbuat dari limbah plastik di India via www.greeners.co

Inspirasi ini datang dari India. Negara yang dikenal karena industri perfilmannya ini pada tahun 2002 silam, membangun sebuah jalan bernama Jambulingam Street di Chennai, dengan menggunakan bahan baku polimer dari plastik. Hingga detik ini jalan tersebut terbukti lebih tahan lama dibanding jalan dengan bahan aspal biasa. Jalan Jambulingan juga belum menunjukkan tanda-tanda keretakan, padahal sudah diterpa banjir, badai, gelombang panas, hingga ribuan mobil yang pernah melintas. Proses penyatuan plastik dan tar menjadi bahan pembuat jalan ini telah dipatenkan sejak 2006.

Tidak hanya mengurangi limbah plastik, proyek ini juga akan memotong biaya pembangunan infrastruktur

Selain kurangi jumlah limbah plastik, juga bisa mengurangi biaya pembuatan jalan via bisniskeuangan.kompas.com

Solusi ini tentu saja dianggap akan mengurangi jumlah limbah plastik yang semakin meningkat tiap tahunnya karena setiap satu kilometer jalan akan setara dengan satu meter plastik. Namun selain itu ada juga dampak finansial yang akan dirasakan, karena akan menghemat satu ton aspal dan memangkas 8% biaya pembangunan jalan biasa. Sedangkan untuk jalan tol biayanya bisa berkurang hingga 50%. Oleh karena ketahanannya, tentu saja penggunaan plastik juga bisa mengurangi biaya maintenance atau perawatan jalan raya.

Seperti diketahui, limbah plastik akan berbahaya tidak hanya bagi manusia tetapi juga makhluk hidup lainnya

Advertisement

Berdampak fatal pada ekosistem laut via marinedebrisblog.com

Karena sifatnya yang susah terurai, keberadaan plastik dianggap merugikan banyak makhluk hidup di dunia, tak hanya manusia. Bayangkan saja jika sampah plastik mencemari laut dan termakan ikan atau biota laut lainnya. Selain dapat mengganggu keseimbangan ekosistem, binatang laut yang tercemar juga berpotensi dikonsumsi manusia. Jangan heran jika semakin banyak bayi yang terlahir dengan kelainan DNA atau masalah kesehatan lainnya. Manusia dewasapun juga berpotensi keracunan. Maka dari itu, perlu adanya tindakan solutif untuk mengatasi masalah limbah plastik di dunia.

Memang sih, Indonesia sudah beberapa kali menindak lanjuti masalah ini, seperti belum lama ini pemerintah menerapkan kantong plastik berbayar. Namun solusi tersebut nyatanya tidak menimbulkan dampak yang signifikan dikarenakan harga plastik yang terbilang sangat murah. Ya, semoga saja dengan adanya terobosan baru ini limbah plastik perlahan dapat diatasi..

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

An amateur writer.

CLOSE