Buat yang Nggak Mau Rugi dan Tertipu, Ini 5 Fakta Tentang Diskon yang Harus Kamu Tahu

Kata ‘DISKON’ seolah jadi kata paling membahagiakan bagi semua pecinta shopping di muka bumi ini. Buat yang tidak hobi belanja pun, pasti mengejar diskon biar tambah hemat dan untung banyak. Terkadang tanpa mempertimbangkan butuh atau nggak, banyak orang yang langsung membeli asal ada label diskon.

Ya, mumpung lagi diskon

Namun tak jarang ada juga lho yang kecewa pada akhirnya. Alih-alih pemotongan harga beneran, label diskon seringkali disalahgunakan pengelola. Sesaat sebelum diskon, harga aslinya dinaikkan terlebih dahulu sehingga harga akhirnya sebenarnya sama saja. Buat yang awam dengan harga-harga, pasti banyak yang tertipu. Nah kalau dilihat lebih jeli, praktik diskon ini sebenarnya ada polanya lho. Supaya tidak rugi dan makin berhati-hati, baca deh 5 fakta tentang diskon yang telah Hipwee News & Feature rangkum ini.

Kalau kamu sempat heran, kenapa angka diskonan di mal atau supermarket menjadi Rp399 ribu atau apapun yang berakhiran angka 9, ini rahasianya!

Ternyata banyak angka 9 itu tipuan psikologis via detik.com

Yang satu ini berkaitan dengan psikologi harga. Asal kamu tahu, kecenderungan pembeli hanya akan memperhitungkan digit sebelah kiri dibandingkan kanan. Karena itulah, angka 9 terlihat jauh lebih menarik dari angka 0. Secara psikologi, misalnya harga Rp 199 ribu akan jauh lebih menggiurkan dibanding Rp 200 ribu. Padahal bukankah logikanya sama saja alias tak jauh berbeda?

Meski kedua harga tadi secara nilai sama, namun pikiran pembeli cenderung melihat harga Rp99 ribu seperti harga Rp100 ribu saja bukan Rp200 ribu. Digit sebelah kiri memang lebih menarik perhatian, karena kebanyakan bahasa juga dieja dari sebelah kiri. Walau sudah banyak yang paham tentang the power of 9 , tapi masih saja banyak yang tertipu muslihat diskonan angka 9 ini. Kamu juga?

Buy One Get One Free, merupakan strategi yang cukup ampuh dalam menarik pelanggan. Siapa coba yang tidak mau gratisan, tapi lihat dulu motif di baliknya

Walau ada kata gratis, percayalah bahwa perusahaan manapun tak mau rugi via cariyuk.com

Hanya dengan kata ‘Free‘ saja misalnya, dijamin banyak orang akan makin bersemangat untuk berbelanja. Bahkan bagi mereka yang sejatinya tak memiliki rencana untuk belanja sekalipun. Padahal, bukankah kamu juga paham konsep bahwa tak ada yang gratis di dunia ini? Cara ini hanyalah strategi pemasaran yang akan berdampak pada perilaku pembelian pelanggan.

Bukan hanya gratis produk, ada juga beberapa toko online yang memberi layanan pengiriman gratis. Ketika customer mengetahui bahwa tidak akan mengeluarkan biaya tambahan, hal ini akan memotivasi mereka untuk melanjutkan proses pembelian lagi dan lagi. Intinya, cara ini akan membuat konsumen seolah mendapat keuntungan mendapat satu gratisan. Coba deh kamu tilik lagi, bukankah produk yang ‘wajib’ dibeli itu seringkali dibanderol dengan harga mahal?

Kalau selama ini kamu mengira bahwa diskon 50%+20% akan sama dengan diskon 70%, kamu salah. Jangan gegabah, yuk cermati lagi bagaimana hitungannya

50%+20% = 60% dalam hitungan diskon via www.tabloidimaji.com

Melihat angka 50 dan 20, secara otomatis otak manusia akan menjumlahkannya menjadi 70. Tanpa pikir panjang, kamu pun akan langsung menyambar produk yang menurutmu sedang diskon gila-gilaan itu. Tapi asal kamu tahu, diskon 50% ditambah 20% artinya diskon keseluruhan adalah 60%,, bukan 70%. Sebab, diskon 20% baru dipakai setelah diskon 50%.

Jadi dalam display nominal diskon bukan berarti operasi matematika penambahan sederhana pada umumnya yang akan terpakai, tapi penggunaannya justru berurutan setelah operasi pertamanya selesai dihitung. Dengan logika yang sama, artinya jika ada sale 50% + 50%, bukan pula berarti diskon 100%. Tapi itu juga merupakan bentuk kreatif dan pernyataan diskon 75%.

Diskon di waktu terbatas juga tak jauh beda. Jenis ini dimaksudkan untuk menimbulkan unsur ketergesa-gesaan, sehingga tiap orang akan merasa punya waktu sedikit

Banyak orang rela berdesakan tengah malam hanya untuk belanja via www.dealsupdate.in

Pasti kamu tak asing dengan konsep diskon ini ‘kan? Setiap orang yang awalnya hanya sekadar tahu akan merasa memiliki momentum sempit dan terancam kehabisan barang yang diinginkan. Kalau sudah begitu, bersiaplah untuk bergerumul dan saling sikut dengan banyak orang lainnya yang berburu barang yang sama. Masalah tak selesai sampai di sini, kamu masih harus bersaing dan bersabar menunggu pembayaran yang dijamin pasti antrinya akan sangat panjang. Bukankah yang satu ini juga tak lebih baik dibanding jenis diskon lainnya?

Belakangan, diskon dengan kartu anggota juga cukup ngetren diberikan oleh perusahaan ritel untuk menjaring konsumen. Jangan asal tergiur, periksa dulu berapa selisih potongan harganya

Jangan asal bikin kartu, cari tahu untung-ruginya dulu via youtube.com

Diskon ini hanya berlaku khusus bagi konsumen perusahaan. Kalau menggunakan kartu anggota, maka akan ada potongan harga khusus yang diberlakukan dan membuat harga menjadi lebih murah. Akhirnya, mereka yang belum jadi member akan tergiur untuk membuat kartu dan belanja sepuasnya. Padahal, seringkali biaya pembuatan kartu anggota juga tak bisa dibilang murah. Makanya, jangan asal menjadi member, mending kamu perhatikan dulu seberapa jauh selisih harganya yang akan kamu dapatkan. Kalau tak jauh beda, kenapa justru harus keluar uang lebih banyak untuk membuat kartu?

Diskon juga seringkali diidentikkan dengan hari besar yang ditujukan untuk membagikan kebahagiaan. Melansir dari kompasiana , Journal of Psychology and Marketing pada tahun 2011 telah menemukan bahwa 62% orang berbelanja sebagai bentuk ekspresi menghibur diri atau mencari kebahagiaan. Nah, aneka promo penjualan atau diskon jelang hari-hari besar juga merupakan bagian dari upaya menyambung kebahagiaan yang dilengkapi sebagai pemanjaan hasrat berbelanja. Bisa pula diartikan, kalau diskon sebagai penyempurna kebahagiaan saat hari besar. Nyatanya, kamu sudah pernah merasakan ‘jebakan Batman’ yang bisa membuat kantongmu jebol walau ada kata diskon kan? Satu hal yang harus kamu ingat, tak ada satu pun perusahaan di muka bumi ini yang mau merugi atau menurunkan laba, dengan menjual barangnya di harga sangat murah tanpa syarat apapun.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Rajin menggalau dan (seolah) terluka. Sebab galau dapat menelurkan karya.