Buatmu yang Malas Baca Koran Tiap Hari, Kamu Bakal Terlihat Pintar Dengan Menguasai 5 Isu Ini

Sebagai anak muda masa kini yang sedang dalam perjuangan mencari jati diri, wajar jika kamu sering banget hanyut dalam bacaan yang sifatnya bawa-bawa perasaan. Selain memang menginspirasi, bacaan-bacaan seperti itu memang menggambarkan hal-hal yang dekat dengan hidupmu. Iya, kamu nggak mengalaminya sendirian.

Advertisement

Tapi jangan sampai terlalu sering galau sampai lupa bahwa ada isu-isu penting juga di luar dirimu yang sedang berkembang. Isu-isu yang menyangkut hajat hidup orang banyak, termasuk hajat hidupmu sebagai warga negara dunia.

Biar nggak ketinggalan, cek deh apa aja yang perlu kamu ikuti biar lupa sama kegalauan yang sifatnya sementara.

1. Skandal Panama Papers menyebabkan kerugian besar bagi banyak negara. Memangnya kenapa?

skandal Panama Paper

skandal Panama Paper via www.dnaindia.com

Dunia sedang heboh oleh bocornya dokumen finansial dari sebuah firma hukum Panama, Mossack Fonseca. Perusahaan ini membantu melayani klien untuk membentuk perusahaan palsu di negara suaka pajak. Dengan akun fiktif ini, transaksi dan kepemilikan finansial tertentu dapat disembunyikan untuk mengelabui pajak.

Advertisement

Kenapa merugikan? Soalnya perusahaan yang nggak bayar pajak jelas saja menghambat pemerintah untuk memberikan layanan publik. Selain itu bisa juga digunakan untuk hal-hal ilegal yang mendukung sindikat gelap di seluruh dunia, karena uangnya kan tidak bisa dideteksi.

Usut punya usut, bocoran dokumen ini menyeret 12 nama pemimpin dunia serta 128 figur publik terkenal, termasuk beberapa pengusaha dan pejabat Indonesia.

2. Sementara kamu memikirkan mau makan siang apa, para pengungsi Rohingya sedang terkatung-katung nasibnya

Advertisement
pengungsi Rohingya lari dari negaranya

pengungsi Rohingya lari dari negaranya via news.liputan6.com

Di Myanmar, Muslim Rohingya menjadi etnis minoritas yang kerap mendapatkan perlakuan diskriminasi karena mereka tidak punya kewarganegaraan. Selama beberapa tahun terakhir, ribuan Rohingya menyelundup kabur ke negara-negara tetangga mayoritas Muslim seperti Malaysia dan Indonesia untuk mendapatkan perlindungan.

Malangnya, kesusahan kaum Rohingya ini malah jadi sasaran empuk bagi para penyelundup. Mereka memindahkan Rohingnya lewat laut ke hutan, memukuli, menyiksa, dan memerkosa para Rohingya sampai ada kerabat yang membayar tebusan dan dikirim ke negara lainnya.

3. Reklamasi Teluk Jakarta bikin tegang suasana, kamu ada di pihak siapa?

reklamasi Teluk Jakarta

reklamasi Teluk Jakarta via megapolitan.kompas.com

Dengan tujuan menambah luas Jakarta sebagai ibu kota negara yang semakin berkembang, kawasan pantai utara direklamasi alias ditambah daratannya sebanyak 17 pulau. Pulau hasil reklamasi akan digunakan untuk kawasan hunian dan bisnis. Sementara pajak reklamasi akan diarahkan untuk menggenjot pemasukan daerah dan memacu pertumbuhan ekonomi Jakarta dan sekitarnya.

Tapi reklamasi ini mendapatkan perlawanan dari kelompok masyarakat, terutama nelayan yang tinggal di sekitar lokasi reklamasi. Perairan tempat mereka melaut akan dibuat jadi daratan baru, sehingga nelayan harus melaut lebih jauh lagi.

Rencananya, oleh pemerintah proyek reklamasi 17 pulau di Teluk Jakarta ini akan diintegrasikan ke proyek raksasa bernama “Proyek Garuda”. Mari kita berdoa semoga dengan ini, pro-kontra dapat terjembatani dengan baik.

4. Peduli lingkungan bisa dipupuk dengan perilaku menghormati alam. Tak ada salahnya juga upgrade pengetahuan tentang REDD+ lebih dalam

hutan dan emisi karbon

hutan dan emisi karbon via www.focali.se

REDD+ atau Reducing Emissions from Deforestation and Forest Degradation adalah mekanisme untuk mengurangi emisi gas rumah kaca. Caranya adalah dengan memberikan kompensasi kepada pihak-pihak yang melakukan pencegahan deforestasi atau degradasi hutan lewat pasar karbon.

Indonesia merupakan negara yang memperoleh pendanaan terbesar untuk REDD+. Namun di lain sisi, penerapan REDD+ di Indonesia membuat akses masyarakat ke hutan jadi tertutup. Banyak juga kritik lantang yang menyatakan bahwa hutan bukan komoditas perdagangan.

5. Ketika kamu masih bersaing untuk mendapatkan perhatian si dia, masyarakat ASEAN lainnya sudah siap-siap dalam persaingan tenaga kerja.

menyambut MEA

menyambut MEA via www.kaskus.co.id

Sejak memasuki tahun baru 2016, kita memasuki era perdagangan global bebas intranegara ASEAN. Lazimnya, kesepakatan ini dinamakan Masyarakat Ekonomi ASEAN atau MEA. MEA  ini sebenarnya adalah pasar tunggal kawasan ASEAN yang akan memungkinkan satu negara anggotanya untuk menjual barang dan jasa dengan mudah ke negara-negara anggota lainnya.

Dengan adanya MEA ini, peluang tenaga kerja asing untuk mengisi berbagai jabatan dan profesi jadi terbuka lebar. Kita bisa bersaing dalam sektor tenaga kerja profesional di negara Asia Tenggara lainnya, begitu juga sebaliknya. Sudah siap?

Begitu banyak isu-isu penting dan hangat yang beredar di sekitar kita. Walau kedengarannya rumit, meluangkan waktu sesekali untuk update perkembangan terbaru dari berita-berita terkini bukanlah hal sulit, bukan? Gawai canggih dan koneksi internetmu itu bisa jadi lebih berguna ketika dimanfaatkan untuk kepo hal lain selain mantan. 😉

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

21th century lady – grooves in medieval fantasy

CLOSE