Pakai Komputer Apple Lawas Buat Bikin Trailer Star Wars, Pemuda Indonesia Ini Jadi Perhatian Dunia

Star Wars mungkin bisa disebut franchise film paling terkenal di dunia. Setelah film pertamanya ‘mengguncang’ dunia pada tahun 1977, penggemar setia Star Wars sekarang terus bertambah dan melintasi banyak generasi. Setelah trailer Star Wars: Last Jedi dirilis dua bulan lalu, banyak fans yang sudah tidak sabar untuk segera menonton film terbaru Star Wars yang rencana akan diluncurkan akhir tahun nanti.

Salah satunya adalah seorang ilustrator muda asal Indonesia, Wahyu Ichwandardi. Setelah melihat trailer terbaru Star Wars itu, pemuda Indonesia yang sedang bermukim di New York ini terinspirasi untuk membuat trailer versinya sendiri. Tidak menggunakan peralatan canggih yang cocok dengan cerita sci-fi, Wahyu atau yang lebih akrab disapa Pinot ini, justru menggunakan komputer lawas Apple dari tahun 1984. Dilansir dari Business Insider , trailer Star Wars bikinan Pinot tidak disangka-sangka jadi heboh dan dipuji oleh orang seantero dunia. Padahal ya mungkin awalnya cuma iseng doang. Yuk simak kisah selengkapnya bareng Hipwee News & Feature!

Nggak tanggung-tanggung, komputer yang ia gunakan adalah komputer Apple keluaran 33 tahun silam. Umur komputernya aja lebih tua dari kita!

Sengaja pakai peralatan jadul via www.macrumors.com

Pinot menggunakan perangkat Apple Ilc yang dulu dikeluarkan pertama kali pada tahun 1984! Pun demikian dengan perangkat lainnya. Tablet KoalaPad+ yang ia gunakan untuk menggambar ilustrasi juga keluaran tahun 1980-an lho. Sementara aplikasi grafisnya juga nggak kalah jadul. Dazzle Draw yang ia gunakan untuk membuat trailer ini rilis tahun 1984. Jadi nggak salah dong kalau dibilang semua perangkatnya serba retro.

Umur perangkat yang digunakan ilustrator kelahiran Indonesia ini sudah lebih dari 33 tahun. Kamu mungkin belum lahir saat komputer yang digunakan Pinot ini pertama kali rilis. Masih bisa merawat dan mengoperasikan perangkat tua itu saja udah bikin orang-orang kagum dan heran, belum lagi menciptakan karya dari perangkat tua tersebut. Jelas banyak orang yang memujinya.

Karena gadget-nya jadul banget, proses pembuatannya jelas lebih kompleks dan rumit. Setiap layer harus ia gambar sendiri secara manual

Kamu tahu ‘kan betapa sulit dan telitinya kalau harus mengoperasikan perangkat tua? Nah bayangkan kamu harus membuat animasi dari perangkat berusia 33 tahun tersebut. Orang menggunakan perangkat modern saja masih banyak yang kesusahan, apalagi menggunakan perangkat jadul seperti itu.

Semuanya harus ia kerjakan manual layer per layer. Ia harus menggambar masing-masing layer dan menaruhnya di plastik agar bisa diproses oleh komputer jadul tersebut. Kalau nggak teliti dan sabar, pasti susah. Pinot membutuhkan 48 floppy disk atau disket untuk menyimpan 299 dokumen berformat BMP yang jadi cikal bakal trailer Star Wars: Last Jedi retro ini. Total ukurannya? Cuma 6 MB!

Namun meski sulit, hasil akhir trailer ini benar-benar jempolan. Pinot mendapat pujian langsung dari sutradara Star Wars: Last Jedi sendiri!

Oh iya, Pinot sendiri mengakui bahwa kendala tersulit dalam project-nya ini adalah keterbatasan perangkat. Maklum, untuk bikin ilustrasi, tak banyak yang bisa dilakukan oleh perangkat berusia 33 tahun ini. Alhasil, penggabungan 299 file tersebut dilakukan di MacBook Pro. Meski kesulitan, hasilnya pun nggak kalah jempolan.

Hasil jadi trailer retro Star Wars: Last Jedi versi Pinot ini mendapat pujian dari banyak orang. Salah satunya Mark Hamill, aktor utama Star Wars yang memberi ‘love’ di unggahannya. Bahkan Rian Johnson yang merupakan sutradara film Star Wars: Last Jedi sendiri memberikan pujian kepada Pinot. Keren nggak tuh!

Penasaran gimana hasil jadinya? Nih bandingin sendiri sama trailer originalnya ya…

Trailer Star Wars: Last Jedi sendiri sebenarnya sudah keren. Nggak percaya? Nih lihat aja sendiri.

Sementara ini trailer bikinan pinot.


Kalau menurut kalian, bagusan mana?

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Penikmat jatuh cinta, penyuka anime dan fans Liverpool asal Jombang yang terkadang menulis karena hobi.