Perbaikan Tayangan TV Adalah Harga Mati. Please, Berhenti Nonton Sinetron-sinetron Ini!

Jika boleh jujur, sebenarnya gak ada yang salah dengan tayangan-tayangan televisi di Indonesia. Sinetron, talkshow, infotainment, sampai acara musik yang pakai penonton bayaran itu pun sah-sah saja. Toh, sampai sekarang mereka tetap bertahan meskipun gak sedikit orang yang berkoar-koar menyampaikan hujatan.

Gak bisa dipungkiri, televisi sekadar menyajikan apa yang pasti disukai “pasar” kok. Kenapa sampai sekarang masih banyak tayangan gak bermutu dan sinetron-sinetron yang absurd? Ya, karena masih banyak penontonnya.

Jadi, gak ada pilihan lain kecuali memulai dari diri sendiri. Demi tayangan TV yang setidaknya lebih baik lagi, pastikan kamu dan keluargamu gak nonton sinetron-sinetron ini!

1. Kisah vampir vs serigala terbukti masih berjaya. Sinetron ini bahkan siap merilis season 2!

OMG.. comeback???

OMG.. comeback??? via twitter.com

Konon, sinetron ini adalah yang terfavorit di stasiun TV yang menayangkannya meski disebut-sebut rating-nya terus saja menurun. Tapi mereka yang di belakang layar sepertinya tahu bahwa vampir dan manusia serigala yang ganteng-ganteng ini masih punya basis penggemar yang besar.

Alih-alih berhenti tayang, sinetron ini malah dibuat tamat supaya bisa segera rilis season keduanya. Nah lhoh! Ternyata, masih ada kok yang mau menikmati kisah cinta antara manusia, vampir, dan bangsa serigala ini. Mungkin banyak penonton yang suka lihat adegan gigit-gigitan, ya? Hehehe.

2. Absen jadi musuh vampir, Si Manusia Serigala sukses bersolo karir di stasiun TV tetangga.

Yak, manusia serigala lagi!

Yak, manusia serigala lagi! via showbiz.liputan6.com

Nah, Si Manusia Serigala ini sebelumnya main bareng para vampir. Tapi entah kenapa, dia mulai absen di episode-episode akhir (bisa jadi alasannya mau fokus kuliah). Ternyata, Si Manusia Serigala justru nongol di stasiun TV lain dan jadi pemeran utama di sebuah sinetron yang kisahnya menggabungkan tentang dunia pesantren dan fantasi masa kerajaan. Baru tayang seminggu saja, sinetron ini kabarnya sudah menduduki ranking pertama.

3. Gak cukup lihat bola yang melayang-layang pakai tali, sinetron ini mendatangkan keluarga pemain bola yang asli lho…

Ada pemain bola yang nongol..

Ada pemain bola yang nongol.. via blog-wandi.blogspot.com

Beberapa bulan lalu, sinetron yang sempat berpindah stasiun TV ini pernah menduduki rating tertinggi. Mengisahkan tentang seorang anak yang hobi banget main bola tapi mendapat tentangan dari ayahnya, penonton sering dibuat geleng-geleng kepala saat nonton tayangan ini.

Banyak adegan yang gak masuk akal dan penggunaan efek yang seadanya. Ditambah lagi, kehadiran pemain-pemain bola dalam negeri justru seringkali bikin penonton gak respect sama mereka.

“Itu Om Gonzalez sama Tante Eva kok ikut-ikutan main sinetron, sih? Mending iklan sosis deh…”

4. Masih pemain yang sama, plus ceritanya pun gak jauh dari cinta-cintaan dan saling bully.

Pemain yang itu-itu lagi

Pemain yang itu-itu lagi via www.wowkeren.com

Dituduh menjiplak serial asal Korea, sinetron yang mengambil setting di sekolah musik ini tetap tayang kok. Sederhana saja, ceritanya tentang empat orang sahabat yang baru lulus SMP dan masuk sebuah SMA musik favorit. Konfliknya pun masih seputar rebutan pacar dan senioritas. Dan jangan berharap wajah-wajah baru, karena pemain-pemain yang terlibat masih yang itu-itu saja.

5. Masuk daftar program gak berkualitas versi KPI, 7 Manusia Harimau masih tayang sampai hari ini.

para manusia harimau

Inilah para manusia harimau via fotoo-gambar.blogspot.com

Pada pertengahan tahun lalu, KPI pernah merilis 6 program tak berkualitas yang disusun lewat sebuah survei. Salah satu yang masuk dalam daftar tersebut adalah sinetron “7 Manusia Harimau”. Menurut survei KPI, program ini hanya meraih indek kualitas sebesar 2,20 dari 5. Hal itu lantaran sinetron ini lebih banyak bermuatan mistik, horor, dan supranatural.

6. Sinetron Tukang Bubur emang layak dapat rekor. Sudah 3 kali lebaran tapi belum juga kelar!

Sinetron yang gak kelar-kelar

Sinetron yang gak kelar-kelar via www.artisku.info

Mencapai lebih dari 1000 episode, gak tahu kita harus ikut bangga atau malah heran dan geleng-geleng kepala. Pasalnya, sinetron yang satu ini justru sudah melenceng jauh dari plot awalnya atau boleh dibilang sudah gak ada relevansi cerita.

Parahnya lagi, jumlah pemain yang terlibat di sinetron ini juga sangat banyak. Bisa sampai satu RT atau satu RW kalau dikumpulin semua. Dibungkus dengan nilai-nilai religi, sinetron ini memang sepertinya punya basis penggemar garis keras yang bakal gak rela kalau Tukang Bubur gak lagi nongol di TV.

7. Serigala, harimau, dan sekarang rajawali? Please, bisa gak bikin sinetron yang ceritanya gak mirip-mirip?

Rajawali vs Buaya Putih

Rajawali vs Buaya Putih via selebriti.website

Binatang-binatang sepertinya emang lagi naik daun. Terbukti setelah serigala dan harimau yang sukses dikenal, rajawali pun gak mau kalah. Di garap oleh sutradara yang sama dengan sinetron “Ganteng-Ganteng Suka Baper”, di tayangan kali ini kamu bakal melihat aksi rajawali melawan Ratu Buaya Putih.

“Halo, aku ini Ratu Buaya Putih yang syantik jelita…”

Bella Shofie

Bella Shofie via www.wowkeren.com

8. Belum cukup dengan sinetron absurd asal negeri sendiri, TV kita juga digempur serial-serial India yang itu-itu saja.

India lagi... India lagi...

India lagi… India lagi… via sidomi.com

Sukses menayangkan serial kolosal impor asal India, stasiun TV kita pun kecanduan untuk melakukan hal yang sama. Setelah “Mahabharata”, muncul sederet judul-judul baru seperti “Ashoka” atau “Joda dan Akbar”. Saking keranjingannya, stasiun TV mungkin lupa bahwa India dan Indonesia punya perbedaan pemahaman.

Misalnya, soal tokoh Drupadi dalam “Mahabharata” yang dianggap gak sesuai dengan kisah pewayangan di Indonesia. Tapi meski jadi pembicaraan di kalangan para pemerhati budaya, stasiun TV tetap selow-selow aja. Yang penting, siaran mereka masih ditonton banyak orang dan menghasilkan keuntungan.

9. India mulai tergeser, dan drama Turki jadi juaranya. Dari siang hingga tengah malam, sinetron yang tayang di TV seperti gak ada habisnya!

Gak usah nonton daripada ribut-ribut

Gak usah nonton daripada ribut-ribut via bloggericav.blogspot.com

Kejayaan serial India kini mulai tergeser dengan kehadiran sinetron asal Turki. Beberapa judul tampak wara-wiri sejak siang sampai menjelang tengah malam. Salah satu yang cukup menyita perhatian adalah serial “King Suleiman” yang dianggap melecehkan agama tertentu dan kemudian diganti judulnya menjadi “Abad Kejayaan”. Tak lupa, ditambahkan pula khotbah atau himbauan dari ustadz yang seringkali muncul di akhir tayangan ini.

Stasiun TV “kekeuh” menayangkan karena merasa sudah lolos melewati Lembaga Sensor Film. Sementara, banyak pihak yang masih tak terima lantaran khawatir akan banyak orang yang salah tafsir.

Duh…repot juga, ya? Daripada terjadi pro kontra, mending gak usah ditonton deh! Tapi kalau lagi benar-benar suntuk, gimana kalau nonton yang satu ini aja?

Oyku dan Ayas

Oyku dan Ayas via smeaker.com

“Masih adakah cinta yang abadi. Menyatukan dua hati saling isi. Daun pun menari, alam bersaksi. Seindah musim ceri ~~~”

*Untuk menyelesaikan artikel ini, penulis gak perlu nongkrong di depan TV. Cukup ngobrol sama Ibu, Adik, dan tetangga yang sedihnya jadi die hard fans sinetron-sinetron di atas… 🙁

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Suka kopi, puisi, band beraliran folk, punya hobi mikir dan pacaran di bangku taman.