Miris, 7 Film Kesayangan Pecinta Satwa Ini Ternyata Justru Dibuat dengan Menyakiti Hewan

Kabar mengejutkan datang dari Hollywood. Pemutaran premier film ‘A Dog’s Purpose’ ditunda. Yang jadi perkaranya adalah perlakuan kru film terhadap Hercules sang anjing yang jadi tokoh utama film tersebut. Kabarnya sepanjang proses pengambilan gambar, sang anjing kerap diceburkan ke air! Jelas saja perlakuan tersebut jadi sorotan. Banyak yang memprotes dan mempertanyakan hal itu. Yah, karenanya premier film yang rencananya bakal tayang 27 Januari besok terpaksa dibatalkan.

Advertisement

Buat kamu yang penasaran, nih videonya…

Mendengar berita tersebut, ada satu pertanyaan yang muncul di kepala. “Bagaimana dengan binatang-binatang yang digunakan dalam film lain? Apakah nasibnya sama mengenaskannya juga? Atau bahkan lebih parah?”

Nah, untuk menjawabnya Hipwee sudah merangkum faktanya. Bahwa meski binatang-binatang tersebut akting dengan baik di depan layar, nyatanya seringkali nasib mereka mengenaskan di belakang layar.

Advertisement

1. The Charge of the Light Brigade adalah pelopor aturan perlakuan baik terhadap hewan. Yah, setelah banyak hewan yang sudah terlanjur jadi korban sih

Film ini memakan banyak korban binatang

Film ini memakan banyak korban binatang via alchetron.com

Film yang rilis pada 1936 ini bisa disebut sebagai pelopor aturan perlakuan baik terhadap hewan. Pasalnya, sebelum film ini rilis, semua orang berhak memperlakukan binatang-binatang yang menjadi bagian film dengan sesuka hatinya. Sepanjang pembuatan film, ada banyak hewan yang terbunuh dan terluka demi mendapat gambar yang tepat. Setelah melihat fakta tersebut, barulah aturan perlakuan terhadap hewan dibuat.

2. Seekor jerapah bernama Tweet meninggal saat pengambilan film Zookeeper. Bukti bahwa penanganan Hollywood kepada binatang masih sangat kurang

Tweet meninggal karena dibiarkan makan terpal

Tweet meninggal karena dibiarkan makan terpal via rbl.ms

Kasus meninggalnya Tweet sempat menjadi perdebatan seru di Hollywood. Pasalnya, jerapah pada umumnya bisa hidup hingga umur 20 tahun lebih. Namun Tweet meninggal pada usia yang cuma 18 tahun. Menurut penyelidikan dari PETA, Tweet meninggal karena terlalu banyak memakan terpal biru yang digunakan untuk menutupi kandangnya. Yang bikin kesal, meski sudah diperingatkan, sang pemilik jerapah tetap membiarkannya begitu saja. Hal itu jadi bukti bahwa penanganan binatang di Hollywood masih sangat kurang.

3. Yang pernah nonton Pirates of the Caribbean: The Curse of the Black Pearl pasti terpesona dengan filmnya. Tapi nyatanya, banyak binatang yang meninggal di sana!

Ikan ini meninggal karena ledakan yang digunakan

Ikan ini meninggal karena ledakan yang digunakan via abhiking.blogspot.co.id

Lagi-lagi kejadian yang disebut sebagai ‘kecelakaan’. Menurut laporan dari The Hollywood Reporter, banyak ikan-ikan dan cumi-cumi yang meninggal karena bahan peledak yang digunakan untuk kepentingan pengambilan gambar di laut lepas. Awalnya tak ada yang menyangka. Namun kejadian tersebut baru ketahuan empat hari kemudian setelah ada banyak bangkai ikan dan cumi yang bergeletak tak bernyawa di tepi pantai. Harusnya Hollywood lebih memperhatikan lingkungan. Mana mungkin tak ada ikan yang meninggal saat ada bahan peledak digunakan di laut lepas?

Advertisement

4. Nasib kucing-kucing di the Adventure of Milo and Otis tak kalah mengenaskan. 20 kucing lebih dikabarkan meninggal

Kasihan mereka

Kasihan mereka via yts.gs

The Adventure of Milo and Otis pun tak jauh beda dengan Pirates of Caribbean. Sepanjang pengambilan film, terhitung ada 20 kucing yang nyawanya melayang. Bahkan pada saat awal film ini rilis di pasaran, asosiasi pecinta hewan banyak yang mengadakan pemboikotan atas dasar prilaku kejam terhadap binatang. Itu baru kucing. Otis sang anjing pun juga tak kalah sengsara. Ia dipaksa berjalan di atas salju yang dingin hingga dipaksa berenang padahal sudah jelas terlihat dia hampir tenggelam. Kasus-kasus seperti itu apa iya bisa terus dibiarkan?

5. Bercerita tentang tokoh utama yang berjuang menyelamatkan anjingnya, Eight Below justru ironis karena ada anjing meninggal saat pengambilan gambar

Meninggalnya karena dipukul lagi!

Meninggalnya karena dipukul lagi! via pinimg.com

Film yang juga dibintangi Paul Walker ini bisa dibilang sangat ironis. Film ini becerita soal perjuangan sang tokoh utama untuk menyelamatkan anjingnya. Namun di kehidupan nyata, ada satu anjing yang terbunuh karena dipukul di bagian kepala. Alasannya adalah karena si anjing tak mau menuruti perkataan sang pawang. Lucu ‘kan? Cuma karena nggak menurut arahan sutradara, hewan yang tentunta tak setanggap manusia seringkali diperlakukan semena-mena. Sungguh ironis antara fakta di lapangan jika dibandingkan dengan cerita yang diangkat dalam film.

6. Di era modern, The Hobbit adalah salah satu yang terparah. Karena film tersebut, 27 hewan meregang nyawa

Banyak hewan yang meninggal....

Banyak hewan yang meninggal…. via 6angryalphanerds.com

Bisa dibilang bahwa The Hobbit adalah salah satu film Hollywood yang sukses. Buktinya, banyak tuh yang suka. Namun hal itu tetap tak bisa jadi alasan kita memaklumi tindakannya terhadap binatang. Faktanya, sepanjang pengambilan gambar di film tersebut ada total 27 binatang yang tewas karena perlakuan kurang baik. Mereka dikurung di kandang yang dilengkapi dengan jebakan. Ya mana ada binatang yang bisa hidup nyaman kalau ditempatkan di posisi seperti itu? Kan kasihan hewan-hewannya… :'(

7. Kamu pasti udah nonton Life of Pi, ‘kan? King, si Harimau Bengal hampir meninggal karena tenggelam saat proses pengambilan gambar

King pun hampir mati karenanya

King pun hampir mati karenanya via www.awardsdaily.com

Di balik filmnya yang apik dengan cerita yang banyak memberikan pelajaran, ternyata ada fakta menyedihkan pada film Life of Pi. Sang bintang, King si Harimau Bengal sempat hampir tenggelam saat proses pengambilan gambar. Meski menurut sang pawang hal itu adalah kecelakaan, namun fakta bahwa keteledoran tersebut hampir menghilangkan nyawa binatang tetap tak bisa dipandang sebelah mata. Yah kalau alasannya cuma kecelakaan dan segalanya dianggap wajar, bayangkan berapa banyak lagi hewan yang akan meninggal dan dibiarkan begitu saja atas dasar ‘kecelakaan’ itu wajar?

Agak sedikit ironis memang. Mayoritas film tersebut sudah mengantongi label “No animals were harmed” yang tersemat di kredit film, tapi tetap saja perlakuannya kepada binatang sangat tidak sesuai dengan aturan. Kalau emang nggak bisa mematuhi aturan, harusnya nggak usah pakai binatang dalam filmnya sekalian! Huh! Bikin kesel aja!

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Penikmat jatuh cinta, penyuka anime dan fans Liverpool asal Jombang yang terkadang menulis karena hobi.

CLOSE