Sebelum Nonton, Mending Simak Dulu Yuk Beberapa Mitos Tentang Gerhana Bulan Berikut Ini!

Hari ini (7/8), masyarakat Indonesia dihebohkan dengan peristiwa gerhana bulan parsial atau sebagian yang akan terjadi nanti malam. Tepatnya mulai pukul 22.48 WIB dan berakhir pada 03.52 WIB. Mayoritas masyarakat menanti-nanti fenomena alam ini lantaran waktu terjadinya yang berlangsung 18 tahun sekali! Apalagi gerhana ini bisa disaksikan dengan mata telanjang, makanya nggak heran banyak orang ingin menyaksikannya.

Menurut BMKG , terjadi total 4 gerhana pada 2017 ini. Pertama, Gerhana Bulan Penumbra (GBP) pada 11 Februari kemarin, Gerhana Matahari Cincin (GMC) pada 26 Februari, Gerhana Bulan Parsial 7-8 Agustus, dan terakhir Gerhana Matahari Total (GMT) pada 21 Agustus mendatang.

Gerhana bulan parsial sendiri terjadi saat bulan pertama kali memasuki daerah bayangan bumi yang disebut penumbra, akibatnya cahaya dari bulan akan perlahan meredup dan bulan akan terlihat seperti termakan. Kita yang hidup di Indonesia termasuk beruntung bisa jadi saksi peristiwa ini karena ternyata nggak semua negara bisa menikmati. Selain Indonesia, gerhana bulan parsial nanti bisa dilihat di bagian barat Australia, Asia, Samudera Hindia, dan bagian timur Afrika.

Saking jarang dan spesialnya peristiwa ini, banyak sekali mitos seputar gerhana yang dipercayai banyak orang. Dari hubungan gerhana dengan manusia serigala, sampai wanita hamil yang tidak boleh keluar saat gerhana, yuk cek kebenarannya bareng Hipwee News & Feature!

1. Mitos populer manusia serigala dan gerhana bulan, mungkin pertama kali berasal dari kepercayaan suku kuno Inca. Suku ini percaya bahwa bulan sedang dalam keadaan diserang

Penampakan bulan yang hilang sedikit-sedikit, dijelaskan karena ‘dimakan’ oleh makhluk mengerikan via www.huffingtonpost.com

2. Apalagi setelah itu bulan berwarna merah layaknya berdarah. Suku Inca meyakini bahwa penyerangnya adalah makhluk menyerupai jaguar, yang nantinya juga akan turun menyerang manusia

Dianggap sebagai pertanda bahaya  via www.boldsky.com

3. Makanya, orang-orang Inca zaman dahulu berusaha mengalihkan perhatian jaguar dengan suara yang keras. Anjing-anjing pun dibuat menggonggong keras supaya tambah ribut

Supaya jaguar tidak jadi ‘memakan’ bulan via news.nationalgeographic.com

4. Dari situlah mungkin muncul legenda anjing-anjing termasuk serigala yang howling atau menggonggong ketika gerhana bulan

Supaya bisa mengusir makhluk yang mengancam  via www.pinterest.com

5. Lain halnya dengan bangsa Mesopotamia zaman dulu yang percaya bahwa bulan diserang 7 iblis ketika gerhana bulan terjadi. Mereka juga menganggap saat itu raja mereka sedang diserang

Bangsa Mesopotamia bisa memprediksi kapan terjadinya gerhana bulan. Sebelum benar-benar terjadi mereka memutuskan mengganti raja mereka sementara dengan rakyat jelata untuk ‘dikorbankan’ via www.martelnyc.com

6. Ketika terjadi gerhana bulan sungguhan, raja asli akan menyamar jadi rakyat biasa. Nah setelah gerhana berakhir, raja bohongan ini akan dibuang atau bahkan diracun

Habis manis sepah dibuang 🙁 via www.americanthinker.com

7. Suku The Hupa, percaya bahwa bulan memiliki 20 istri dan banyak sekali hewan peliharaan. Ketika terjadi gerhana bulan merah, mereka menganggap hewan-hewan peliharaan itu menyerang bulan karena bulan tidak memberi cukup makan untuk mereka

Suku asli Amerika di California Utara via www.boldsky.com

8. Gerhana bulan akan berakhir saat para istri bulan menolongnya dengan mengumpulkan darah dan mengembalikan kesehatanannya

Saat itu The Hupa melakukan ritual nyanyian dan doa-doa untuk membantu memulihkan kesehatan bulan via www.pinterest.com

9. Kalau Suku Batammariba di Togo dan Benin, Afrika, menganggap matahari dan bulan sedang bertarung saat gerhana terjadi

Saat itu orang-orang dari suku tersebut berkumpul di suatu tempat bersama, untuk menghentikan perkelahian tersebut via www.pinterest.com

Sebelum ilmu pengetahuan bisa menjelaskan fenomena alam seperti ini, orang-orang pasti kebingungan menyaksikan peristiwa yang di luar kewajaran seperti gerhana bulan atau matahari. Wajar saja lalu mereka mengira-ngira atau berupaya menjelaskan dengan apa yang mereka ketahui saat itu. Aneh-aneh ya teorinya. Tapi yang lebih aneh, cerita itu masih ada dan populer hingga saat ini!

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

An amateur writer.

CLOSE