Wow! Dicetak Pakai Teknik 3D, Ovarium Buatan Ini Beri Harapan pada Semua Wanita dengan Infertilitas

Kemajuan teknologi 3D printing sepertinya beneran bisa jadi kunci bagi masa depan manusia. Bukan cuma bisa nge-print bangun tiga dimensi sederhana, teknologi ini bahkan sudah bisa mencetak mobil dan rumah beneran lho. Langsung di-print, tidak lagi dibangun. Teknologi ini juga menggebrak kemajuan dunia medis dengan hasil cetakannya yang penuh detail dan presisi. Lihat saja bagaimana anak-anak berkebutuhan khusus bisa dengan mudah dan murah mendapatkan tangan palsu cetakan 3D, seperti yang pernah Hipwee bahas ini.

Ternyata bukan cuma tangan atau kaki palsu, The Guardian melaporkan bahwa para ilmuwan sudah berhasil mengembangkan ovarium atau sel telur buatan dengan teknologi 3D printing. Ini jelas merupakan penemuan menakjubkan dan sangat penting bagi umat manusia. Jika benar-benar bisa berfungsi, teknologi ini bakal jadi jawaban bagi jutaan wanita yang mengalami masalah kesuburan dan seringkali patah hati karena tidak bisa memiliki buah hati. Buat informasi selengkapnya, baca deh ulasan Hipwee News & Feature ini!

Tidak hanya sangat mahal, perawatan infertility yang tersedia saat ini tingkat keberhasilannya juga masih relatif rendah

Membangun masa depan bersama dengan kehadiran buah hati, sepertinya menjadi impian hampir semua pasangan yang telah melangkah masuk mahligai pernikahan. Namun masalah kesuburan tampaknya kini makin sering muncul jadi penghalang bagi pasangan untuk dapat momongan. Tergantung kondisi kesuburan pasangan, perawatan infertility beragam dari pengobatan hormon sampai program bayi tabung. Sayangnya, semua program kesuburan itu disertai dengan price tag atau harga selangit.

Program bayi tabung sendiri bisa memakan biaya hingga sampai Rp30-50 juta. Belum lagi risiko kegagalan yang bahkan lebih dari 50% tergantung kualitas sel telur dan sperma para pasien. Tidak sedikir juga pasangan yang akhirnya menyerah dan pasrah saja. Bukan cuma pasangan yang tidak subur, wanita yang menghadapi risiko kemandulan karena perawatan kanker juga masih sering harus pasrah pada kondisinya. Sampai akhirnya tidak memiliki anak itu diterima jadi nasib

Maka dari itu ilmuwan mati-matian mengembangkan sel telur artifisial. Supaya wanita yang sel telurnya tidak subur atau rusak, tetap bisa punya anak

Tim peneliti dari universitas ternama AS, Northwestern University telah sukses membuat ovarium buatan dengan teknik cetak 3D. Sel telur buatan ini sudah berhasil diujicobakan pada tikus yang tadinya tidak subur. Setelah diangkat ovariumnya, sel telur artifisial di transplantasikan pada 7 tikus. Hasilnya, 3 dari 7 tikus tersebut berhasil mengalami proses pembuahan dan akhirnya bisa melahirkan anak tikus. Dalam beberapa tahun ke depan, tim ilmuwan ini berharap bisa menguji coba terobosan teknologi ini pada manusia.

Teksturnya mirip dengan anyaman, ovarium buatan ini terbuat dari tinta khusus berbahan gelatin

Ovarium buatan itu benar-benar diadaptasi serupa dengan ovarium alami yang terdapat dalam tubuh. Tekstur ovarium dibuat mirip dengan anyaman layaknya ovarium asli tempat folikel-folikel atau telur yang belum matang melalui proses pematangan. Bahan untuk membentuk ovarium ini seperti kolagen yang diubah menjadi tinta 3D berbahan mirip gelatin. Pemilihan kolagen sebagai bahan nggak terlepas dari penelitian sebelumnya yang menemukan bahwa ovarium terbentuk oleh sesuatu yang mirip kolagen. Kolagen dicairkan dengan suhu 30 derajat celcius untuk menghasilkan tinta gelatin yang cocok.

Hasil ujicoba menuai sukses, para peneliti akan mengembangkan dan menerapkannya pada manusia

Ovarium buatan cetak 3D ini menuai sukses ketika diterapkan pada tikus. Keberhasilan ini bisa menjawab minimnya solusi terkait fertilisasi, untuk itu para peneliti akan terus berjuang mengembangkan temuan agar dapat diaplikasikan ke manusia. Selain itu skema cetak 3D untuk dunia medis seperti yang dilakukan peneliti Northwestern University diharapkan mampu menginspirasi penggunaan sistem cetak 3D untuk keperluan medis yang lain yang lebih kompleks agar semua keluhan pasien bisa terjawab.

Ada pepatah bijak berkata ‘mencegah lebih baik daripada mengobati’. Terkait masalah kesuburan ini ada baiknya sebelum menikah kalian para wanita dan pria melakukan pemeriksaan kesuburan kalian masing-masing. Hal itu menjadi sangat penting karena salah satu indikasi keharmonisan keluarga adalah pasangan yang memiliki momongan. Gaya hidup sehat dan rajin memeriksakan kondisi kesehatan organ reproduksi bisa kamu lakukan untuk menjaga kualitas organ vitalmu, nggak mau kan masalah kesuburan menghampiri kalian saat setelah menikah? Maka, lakuin deh gaya hidup yang lebih sehat…!

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Kertas...