Yuk Kenalan Sama ‘Light Phone’! Ponsel Anyar yang Sama Sekali Nggak Canggih, Tapi Maknanya Dalam

Melihat orang-orang sibuk bermain dengan smartphone pasti sudah bukan pemandangan asing bagi kita. Sekarang manusia sulit dipisahkan dari ponsel smart-nya. Bahkan kalau kamu tanya beberapa orang temanmu, kayaknya banyak yang lebih rela ketinggalan dompet daripada smartphone deh! Pasalnya, teknologi gawai dalam genggaman tanganmu tiap tahunnya makin canggih saja. Tak bawa dompet pun, sudah banyak aplikasi pembayaran online yang bisa diakses lewat HP.

Karena semuanya tersedia lewat layar, interaksi dengan sesama manusia jadi makin hilang. Skill bersosialisasi kian meredup dan generasi muda lebih suka berinteraksi dengan sosial media daripada bertegur sapa.

Berawal dari fenomena ini, Fox melaporkan ada sebuah inovasi ponsel terbaru muncul. Alih-alih ponsel pintar yang menjalankan berbagai fungsi dalam satu wadah, ponsel terbaru ini justru lebih mirip ponsel generasi lama yang fungsinya cuma buat telpon doang. Lewat ulasan khusus Hipwee News & Feature ini, yuk kenalan sama ‘The Light Phone’ — si ponsel Anti-Smartphone!

Disebut ‘Anti-Smartphone’ karena memang ia mementahkan segala fungsi smartphone yang ada. Fungsinya cuma satu, telpon!

Bentuknya sekilas mirip kalkulator via boredpanda.com

Kebanyakan orang membeli ponsel dengan banyak pertimbangan, dari kamera hingga ukuran RAM-nya. Harapannya sih biar bisa ngambil banyak foto bagus dan supaya bisa banyak install aplikasi seru. Nah hal itu tentunya tidak akan bisa kamu lakukan dengan Light Phone ini. Ukurannya aja cuma sebesar kartu kredit, nggak ada kamera maupun koneksi Internet. Jadi jangan pernah berpikiran untuk menginstall aplikasi aneh-aneh macam WhatsApp atau Tinder, ya.

Desainnya pun unik. Ukurannya yang kecil memungkinkanmu untuk membawanya ke mana-mana dengan enteng dan nyaman

Desainnya kecil banget via boredpanda.com

Nah kalau memperhatikan desain ponsel unik ini, kamu pasti merasa ada yang janggal dan beda dari ponsel pada umumnya. Selain karena memang Light Phone ini ukurannya cuma sebesar kartu kredit, layar interaktif yang ada di sana pun nggak seribet yang ada di ponsel lainnya. Ya lihat saja sendiri, di touchscreen yang ada di Light Phone cuma ada tombol nomor dan number screen doang tanpa ada tombol-tombol lainnya. Fungsi tombol huruf kayak yang di ponsel Nokia lama aja nggak ada.

Dengan desain seperti itu, kamu bisa membayangkan kan kalau ponsel ini nggak bisa dibuat apa-apa kecuali nelpon doang. Namun justru itu yang jadi keistimewaan & keunggulannya.

Kalau sesederhana ini, terus siapa yang mau beli?! Ponsel ini memang dibuat dan dijual lebih sebagai social statement untuk mengingatkan orang untuk melepas ketergantungan yang berlebihan pada smartphone

Makanya disebut ‘anti-smartphone‘ via boredpanda.com

Kalian pasti bertanya, ‘apa asiknya main ponsel yang fungsinya gini doang?’

Kalau smartphone pada umumnya menjalankan banyak fungsi sekaligus, Light Phone ini nggak bisa ngapa-ngapain kecuali nelpon. Internetan nggak bisa, motret nggak bisa, bahkan sms pun nggak bisa. Berasa useless banget nggak sih ponsel ini?

Secara fungsi memang sengaja dibuat terbatas, tapi ponsel ini sarat makna dan harapan supaya manusia tidak tenggelam dalam ketergantungannya dengan teknologi. Terutama smartphone. Meski basic, ponsel ini tidak ditujukan atau dijual sebagai ponsel murah lho. Dengan harga US$ 150 atau sekitar Rp2 juta, ponsel ini diharapkan bisa memulai sebuah gerakan. Gerakan untuk kembali memupuk interaksi antar manusia dan bisa terlepas sejenak dari paparan layar gawai. Ternyata banyak kok yang tertarik dan membeli, keluaran pertamanya juga sudah habis terjual.

Sejatinya memang Light Phone ini didesain sebagai ponsel kedua. Yah cuma dibawa dan digunakan saat kamu pergi keluar nongkrong sama temenmu atau kencan sama pasanganmu sehingga interaksi sosial kalian jadi lebih intim. Nah semoga dengan adanya Light Phone ini kamu perlahan bisa meninggalkan smartphone-mu.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Penikmat jatuh cinta, penyuka anime dan fans Liverpool asal Jombang yang terkadang menulis karena hobi.