10 Keunikan yang Hanya Ada di Tanah Papua Dan Membuatmu Rindu Untuk Kembali ke Sana

Tanah Papua, wilayah di ufuk timur yang sering disebut Mutiara Hitam ini memang selalu ada di dalam hatimu. Sejauh apa pun kamu pergi, jika ingat pasti ada hasrat ingin kembali. Papua juga menyimpan segudang keunikan yang hanya bisa kamu temui di sana.

Advertisement

Pantas saja kalau meskipun kamu sudah pergi jauh hatimu masih tertambat di kenangan indah akan Papua. Apalagi kalau 10 hal ini yang hinggap dalam memorimu.

1. Kamu bakal kangen logat istimewa khas Indonesia Timur yang selalu membuat orang kagum mendengarnya.

lac

logat yang istimewa dan berbeda! via alenia-pictures.com

Orang : Bah, mau cari alamat saja susah sampe… Di Sorong, tinggal bilang nama biasanya su dapat…
Kamu : Sobat, ko dari Papua juga kah? Mau pigi cari alamat kemana, sa bantu..

Hal pertama yang kamu sadari berbeda ketika meninggalkan suatu daerah adalah logat bahasanya. Seperti kita ketahui Indonesia adalah negara kepulauan yang terdiri dari ribuan suku dan bangsa, jadi wajar kalau setiap daerah–termasuk Papua–juga punya sisi khas tersendiri dari segi bahasa.

Advertisement

Kalau sebelumnya kamu terbiasa mendengar dialog-dialog dengan logat timur kental mungkin sekarang setelah tak lagi tinggal di Papua, keadaanya sudah berbeda. Kamu mungkn lebih banyak mendengar bahasa Indonesia biasa tanpa logat, seperti orang-orang di ibukota.

Sekalinya kamu bertemu orang yang masih memiliki logat Papua di lingkunganmu yang baru, atau di televisi–seperti yang sering dipakai para stand up comedian asal Indonesia Timur–kamu jadi merasakan nostalgia dan kembali bicara dengan dialek khas Papua itu.

2. Makanan khas Papua memang super unik baik dari segi tampilan maupun rasa!

Advertisement
Papeda (sago congee), Kuah Kuning (yelow soup) and  Ikan Tude Bakar (grilled fish) with Dabu-dabu and Rica sambal. The Eastern Indonesian meal. Papeda, the staple food of Easter Indonesia have a glue-like consistency and texture. Waroeng Ikan Bakar, a restaruant specializing in Eastern Indonesian food (Manado, Maluku and Papuan cuisine). Atrium Senen Foodcourt, Jakarta, Indonesia.

Papeda, kuah ikan kuning emang top markotop. via id.wikipedia.org

Kulinernya yang khas juga bikin kamu kangen berkunjung kembali ke Papua. Meskipun memang bisa dibuat replikanya di mana saja, namun tetap saja ada sedikit cita rasa yang berbeda dengan kalau makan yang asli Papua.

Misalnya sagu yang dipakai buat memasak papeda, kalau di luar Papua rata-rata sudah diproses menjadi tepung sagu. Sementara di Papua masih dalam bentuk sagu basah segar yang diambil dari pohon, sehingga rasanya sedikit berbeda. Begitu pula dengan hasil laut yang rasanya manis, segar dan besar-besar. Wajar kalau banyak restoran seafood mahal di ibukota yang bela-belain ‘impor’ seafood dari laut timur, karena rasanya memang beda. Teknik memasak yang unik juga susah ditirukan, seperti barapen yang dimasak dengan batu alam yang membara.

Ada juga yang memang rada sulit didapatkan di tempat lain, seperti misalnya ulat sagu. Mungkin ada, tapi nggak dianggap sebagai makanan di daerah lain, sehingga sulit bagimu untuk menemukannya hehehe.

3. Di Papua, semua orang bisa naik “TAXI” lho! Jang ko salah!

taksi

“kitorang pu taksi” via travel.detik.com

Teman: Nanti kamu sampai Bandara Frans Kaisiepo ke rumah kerabatmu naik apa? Katamu masih jauh jaraknya?

Kamu: Ah, kacupling! Naik taksi aja.

Teman: Hah?! Gak mahal tuh nanti?

Kamu: Sa dari kecil su naik taksi ke mana-mana, ke sekolah juga naik taksi. Ko tenang saja!

Teman-teman kamu mungkin heran mendengar ceritamu yang enteng banget bilang taksi ada di mana-mana dan bisa kamu naiki dengan mudah meskipun kamu masih anak sekolahan. Karena di tempat lain seperti ibukota, taksi idientik dengan angkutan umum mahal yang tarif argonya selangit. Kalau di Papua sih, angkot itulah yang kamu sebut taksi. Keren juga ya kedengarannya.

4. Alam yang luar biasa asri dan membuatmu betah bermain-main di udara terbuka memang belum ada tandingannya.

main_bola

siapa yang nggak demen main di alam asri seperti ini? via qyusader.blogspot.com

Kurangnya lahan yang enak buat bermain bisa jadi juga merupakan alah satu kendala anak jaman sekarang malas bermain di luar. Akhirnya mereka memilih kerajingan game atau televisi di dalam rumah.

Sementara itu di Papua, masih banyak hamparan alam yang bersih dan asri. Laut yang indah, gunung dan lembah yang permai. Pantas jika anak-anak tidak enggan bermain di alam bebas. Seingat saya, meskipun dulu punya televisi dan banyak mainan, saya tetap sangat suka bermain di udara terbuka. Begitu pun dengan teman-teman saya. Karena nggak rugi bermain di alam yang asri dan indah. Badan juga lebih sehat rasanya. Apakah kamu juga merasakan hal yang sama?

5. Flora dan fauna istimewa yang hanya bisa ditemukan di Papua juga bikin rindu!

dscn4512

kuskus yang lucu, salah satu hewan khas Papua

Setiap wilayah geografis ternyata punya hewan dan tanaman khasnya masing-masing. Begitu pula Papua yang masuk wilayah “New Guinea” dalam penyebaran hewan dan tanamannya. Sehingga flora dan fauna yang khas di sana serupa dengan yang ada di Papua New Guinea dan Australia.

Burung-burung eksotis dengan bulu indah seperti Cenderawasih atau Nuri, hewan-hewan mamalia dengan kantung seperti kangguru atau kuskus, tanaman-tanaman langka seperti paku dan anggrek macan adalah kekayaan alam khas Papua yang nggak mudah kamu temukan di daerah-daerah lain. Oh jangan lupa soa-soa-nya!

6. Masih ingat nggak waktu zaman sekolah kamu belajar Tari Yospan yang eksotis sebagai muatan lokal?

penari papua-4

Nari yospan dulu yuuuk via anak-kolaka.blogspot.com

Yospan adalah kepanjangan dari Yosim Pancar. Tarian ini merupakan salah satu tarian khas Papua yang menggambarkan persahabatan dan kerap dilakukan oleh para muda-mudi di sana. Kalau kamu sempat bersekolah di sana, kamu pasti tahu deh dengan tarian eksotis ini.

Kostum yang dipakai saat menari yospan juga istimewa, menambah keindahan gerakan-gerakannya yang penuh semangat. Tarian yospan sering dipakai untuk menyambut tamu, event-event khusus atau sekadar untuk acara pershabatan. Gerakannya menyehatkan seperti olahraga… pantas waktu jaman sekolah dulu kita disuruh menari yospan terus e!

7. Hanya di Papua kamu terbiasa mencairkan suasana dengan saling bertukar cerita MOP.

maxresdeffault

“Sobat, ko cerita mop dulu kaaa” via www.youtube.com

 “Be, kam dengar. Sa pu cerita mop ini… Suatu ari to, Markus pi ke sekolah…”

Setelah pergi dari Papua, kamu baru sadar kalau kebiasaan menceritakan lelucon atau anekdot lucu seperti ini hanya pernah kamu temui waktu di Papua saja. Cerita mop adalah salah satu hal yang kamu tunggu-tunggu ketika berkumpul dengan teman-temanmu dulu. Ada masanya kalian berkumpul hanya untuk saling bertukar cerita jenaka yang sudah dikemas sedemikian rupa teknik story telling-nya sehingga terdengar lebih mengundang tawa lagi. Mirip-mirip dengan stand up comedy.

Kalau kamu perhatikan, orang-orang di negara-negara barat seperti Amerika juga punya kebiasaan yang serupa. Mereka mengumpulkan cerita lucu atau joke untuk diceritakan kepada teman-temannya guna mencairkan suasana. Mungkin kamu bisa mengobati rindumu akan cerita mop dengan nonton video Epen Cupen di youtube.

8. Mungkin kamu juga masih ingat dengan kisah cinta pertamamu yang tertinggal di sana?

holding-hands

kisah cinta pertamamu mungkin tertinggal di sana via www.lovebeforeglory.com

Papua juga bisa menjadi tempat pertama kamu jatuh cinta. Kepada siapa? Mungkin kamu sudah lupa parasnya. Mungkin tidak ingat namanya. Tapi rasanya pasti kamu ingat selamanya kan? Sehingga kembali ke sana pasti akan memberikan sejuta nostalgia di dalam dadamu.

Atau mungkin ‘dia’ masih ada di sana? Menunggumu untuk kembali ke tanah Papua?

9. Perjalanan jauh dan sulit untuk mencapai tempat yang indah pantas dihubungkan dengan perjalananmu menuju Pulau Cendrawasih ini.

HgDOJbsZDj

KM Dobonsolo yang jadi andalan transportasi laut di Papua via ekonomi.metrotvnews.com

“Kalian nggak pernah kan ngerasain naik pesawat barengan sama tumpukan beras atau mobil? Duduk di atas koper sendiri. Atau tidur di koridor kapal berhari-hari hahaha”

Dari pulau Jawa (saja), kamu butuh 7 hari 7 malam untuk sampai di Papua dengan Kapal PELNI. Ada pun tempat-tempat yang tak terjangkau transportasi laut, harus ditempuh dengan perjalanan udara yang membutuhkan beberapa kali transit. Tapi justru di situ seninya. Perjuanganmu di perjalanan menuju Pulau Cendrawasih menambah daftar pengalaman seru yang bisa kamu ceritakan dengan teman-temanmu yang lain.

10. Keramahtamahan para penduduk dan kedamaian yang tercipta saat hidup berdampingan meskipun berbeda SARA menjadi kenangan yang begitu indah.

papua-3

Biar berbeda-beda, namun tetap satu jua. via nustaffsite.gunadarma.ac.id

Di Papua lah kamu merasakan bukti nyata dari semboyan Bhineka Tunggal Ika. Memang tidak bisa dipungkiri, beberapa kali pasti ada saja isu politik dan SARA yang mencuat ke permukaan. Namun sebenarnya warga Papua penuh toleransi dan mampu hidup berdampingan dengan damai. Teman-temanmu berasal dari berbagai suku dan agama. Kamu tidak lagi berpikir eksklusif tentang golonganmu lagi. Semua berbaur dan mencoba saling mengerti, itu yang selalu kamu ingat tentang Papua.

Banyak pujian dan kekaguman
Budaya dan alammu
Kamu dan aku sama-sama cinta
Cinta padamu Papuaku

Dengan segudang keunikannya ini, pantas Papua selalu ada di hati meskipun kamu sudah pergi jauh sekali. Semoga kamu masih diberi kesempatan untuk kembali dan menikmati kecantikan bumi Papua lagi. Ada yang kurang dari daftar di atas? Silakan tuliskan di kolom komentar e sobat! Sa tunggu! 😀

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

This species is an adventurous, curious, hilarious, fast furious, doyan churros type of person.

CLOSE