5 Penjelasan Rasional Kenapa Cowok yang Di-Friend Zone Harusnya Nggak Usah Protes

Friend zone: zona angker yang paling dihindari cowok. Rasanya nggak enak banget deh dijadiin temen sama satu-satunya cewek yang pengen kamu jadiin pacar. Daripada dapet kalimat “Kita temenan aja ya?”, mending kamu nggak kenal sekalian sama dia supaya bisa ulang PDKT dari awal.

Advertisement

Gak ada yang bilang friend zone itu menyenangkan. Cowok yang masuk ke dalamnya pasti sebenarnya nggak mau ada di sana. Tapi friend zone juga bukan akhir dunia. Dan cewek nggak punya kewajiban buat ngebales perasaan semua cowok yang suka sama dia, ‘kan, ya?

Tawaran antar-jemput, bantuan bikin tugas, dan kado-kadomu harusnya ikhlas diberi. Mereka gak seharusnya jadi investasi.

Nggak gini juga kan kenyataannya

Nggak gini juga kan kenyataannya via 9gag.com

“Si Agnes maunya temenan doang, padahal guenya udah ikhlas banget ngebantu dia pas bikin skripsi. Gue tawarin anter-jemput ke kampus tiap hari, gue anterin makanan, gue fotokopiin buku referensi di perpus — kurang baik apalagi gue…”

“Ah, yakin lo ikhlas banget? Kalo ikhlas berati gak papa dong dia gak mau jadi pacar lo?”

Banyak cowok yang nggak ngerti kenapa cewek yang dia suka nggak pernah suka balik sama dia, padahal si cowok ini udah baik banget sama si cewek. Udah dikasih hadiah macem-macem, dibantuin bikin tugas, dan kebaikan-kebaikan nggak terhitung lainnya… si cewek tetep gak menunjukkan tanda-tanda suka. Apa-apaan sih nih cewek?!?

Advertisement

Padahal ya bukan salah ceweknya juga, ‘kan? Kalau si cowok memang bukan tipenya cewek ini sejak awal, mau dia mendeklarasikan rasa suka dari Monas tiap bulan purnama sekalipun, si cewek nggak bakal bales perasaannya. Kalau udah temen, ya temen aja. Titik!

Yang justru patut dipertanyakan adalah kenapa si cowok merasa cewek yang dia suka harus ngebales kebaikan-kebaikannya. Yang namanya kebaikan… bukannya diberi tanpa mengharap imbalan? Kalau si cewek ngebales dengan senyum manis plus kalimat “Makasih ya, kamu baik banget deh!”, sebenarnya udah cukup, ‘kan?

Friend zone bukan petaka. Justru ini kesempatan untuk menjalin hubungan berharga dan bermakna dengan dia

Advertisement

Memangnya kenapa sih kalau jadi teman? Temenan itu nggak baik gitu ya? Nggak usah punya temen aja gimana? (Lho kok nyolot)

Maksudnya gini: dengan menjadi temannya, kamu justru punya kesempatan untuk menjalin hubungan berharga dan bermakna dengan dia. Nggak semua orang lho bisa jadi temannya. Sebagai teman, artinya kamu sudah dipercaya sebagai orang yang akan memberi dampak positif di kehidupannya. Kalian bisa saling mengandalkan ketika salah satu dari kalian butuh bantuan, kalian bisa berbagi cerita, bisa saling menjaga rahasia. Kamu pun bisa merasakan sendiri dinamika persahabatan cewek-cowok — yang pastinya bakal berbeda dari pertemanan cewek-cewek dan cowok-cowok.

Memangnya mungkin gitu temenan sama orang yang kamu suka?

Mungkin banget lah! Selama kamu nggak maksa dia suka balik sama kamu, semuanya mungkin. Lambat laun, perasaan kamu ke dia juga bakal meredup kok — seiring berkembangnya kesadaranmu bahwa dia adalah teman yang baik dan menyenangkan.

Nggak usah marah, dia punya hak menentukan siapa yang dia suka. Kalau itu bukan kamu, ditahan aja ya sakitnya :’)

Percayalah, semua orang juga pernah di-friend zone kok. Orangtua kamu, kakak atau adikmu, bahkan cewek yang sekarang nge-friend zone kamu ini. Friend zone itu intinya cinta bertepuk sebelah tangan, ‘kan? Dan siapa sih yang nggak pernah suka sama orang yang nggak punya perasaan sama ke dia?

Nggak usah marah ke dia karena dia hanya mau jadi temanmu. Siapapun, termasuk dia, punya hak menentukan siapa yang dia suka. Kalau itu bukan kamu… ya ditahan aja sakitnya! Anak pinter~

Toh yang dibilang lagu-lagu pop di radio ada benarnya. Kamu suka, bukan berarti kalian harus bersama

Ada benarnya

Ada benarnya via www.wonderslist.com

Entah kamu suka atau nggak sama lagu pop yang ada di radio, kadang mereka ada benarnya. Hanya karena kamu suka seseorang, bukan berarti kalian wajib bersama. Siapa tahu memang hubungan kalian lebih baik terjalin platonik: pertemanan tanpa pretensi ingin bareng ke pelaminan.

Daripada kamu capek mikirin caranya keluar dari friend zone, mending berusaha merasa nyaman di dalam.

Nggak usah capek mikir caranya keluar

Nggak usah capek mikir caranya keluar via vk.com

Gimana caranya keluar dari friend zone? Nggak tahu deh. Tapi yang jelas, kamu bisa mengerahkan energimu untuk berusaha menyamankan diri di dalam daripada capek-capek mikir caranya keluar.

Salah satu tanda kedewasaan adalah kamu bisa menerima bahwa nggak semua yang kamu inginkan bisa terwujud jadi nyata. Termasuk hubungan spesial antara kamu dan cewek yang kamu suka. Tanda kedewasaan yang lainnya adalah bisa menciptakan kebaikan lewat pertemanan, bahkan walaupun itu hubungan yang semula tidak kamu inginkan.

Gimana nih jadinya? Sudah siap membuktikan kalau kamu sudah dewasa?

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Ophelia of the postmodern age.

CLOSE