Jika Camer Bertanya “Sudah Kerja?” Padahal Kamu Masih Ingin Berleha-leha, Berikan Jawaban Ini!

Kemarin kita udah ngebahas bagaimana sikap yang elegan saat bertemu orang tua pacar untuk pertama kali. Nah, sekarang bayangin kalau ternyata cara itu berhasil. Dirimu sudah semakin dekat dengan om & tante. Tapi sayangnya, kamu baru aja lulus kuliah dan untungnya belum dapet kerjaan. Kami cukup optimis dengan memilih menggunakan kata ‘belum’ daripada ‘tidak’. Artinya, kamu akan mendapat pekerjaan suatu saat nanti. Kalaupun tidak bekerja, kami cukup yakin bahwa kamu adalah pemuda tangguh yang sanggup membangun raksasa bisnis dunia modern.

Advertisement

Tapi tunggu dulu. Tak jarang, pertanyaan-pertanyaan soal kerjaan datang menerpa dan membuatmu tertekan. Apalagi, kalau yang nanya Calon Mertua. Mereka jelas berhak, karena tak ingin anaknya memiliki masa depan yang cukup berat. Nah, sebelum kamu kelabakan menyusun jawaban, ada baiknya simak 5 kalimat di bawah ini. Percayalah, kondisimu yang belum memiliki pekerjaan tidak akan terlihat nelangsa. Sebaliknya dengan 5 kalimat ini, kondisimu terlihat seperti sebuah tahap yang masuk dalam rencana masa depanmu.

“Jadi, sudah dapat kerja di mana?”

1. Berkilah sambil mengambil hati calon mertua: “Belum tante, rencananya sih mau kuliah lagi. Sambil magang di toko kelontong mamah”

Magang di toko kelontong via rri.co.id

Tentu saja, jawaban yang paling umum dan mudah terlintas adalah lanjut kuliah. Keputusan ini menunjukkan dirimu serius dalam mencari bekal untuk masa depan. Selain itu, kamu juga akan terlihat intelektual di hadapan calon mertua. Apalagi kalau ditambahin sedikit pemanis dengan menjalani pekerjaan sampingan. Niscaya, kamu akan mendapat nilai tambah dengan sikapmu yang penuh perjuangan dalam menggapai impian. Keuntungan lain bagi dirimu sendiri adalah perpanjangan waktu untuk menentukan masa depan yang tepat.

Advertisement

2. Atau tunjukkan kalau kamu sudah berusaha : “Kemarin udah lolos seleksi berkas, Om. Ini lagi nunggu panggilan wawancara. Wawancara si Rosiana Silalahi”

Makasih ya om dukungannya. Btw, cukur janggutlah sekali-kali biar muda'an dikit

Makasih ya om dukungannya. Btw, cukur janggutlah sekali-kali biar muda’an dikit via www.tvfanatic.com

Di samping meneruskan kuliah. Jawaban yang paling kerap dan cukup ampuh adalah pengakuan “menunggu-wawancara.” Frasa “lolos-seleksi-berkas” adalah sebuah prestasi yang dapat meningkatkan kepercayaan calon mertua. Setidaknya kamu memberikan harapan, entah bagi dirimu sendiri atau bagi orang lain. Perlu diketahui, bahwa nyala api yang paling abadi adalah harapan, sebab kenyataan terlalu mudah dimanipulasi.

3. Demi kesan mandiri, coba katakan : “Saya gak pengen kerja, Om. Mau bisnis aja. Meski persaingan berat, saya suka dengan aroma kompetisi.”

Serem juga ditanya-tanya sama keluarga besar. Untung udah punya bisnis sendiri

Serem juga ditanya-tanya sama keluarga besar. Untung udah punya bisnis sendiri via tedx.tumblr.com

Nah kalau yang satu ini adalah jawaban pria progresif yang ingin meretas batas-batas. Tentu saja, dengan semangat memberi lapangan pekerjaan. Calon mertua mana coba yang enggak kesengsem sama prinsip macam ini. Aroma kompetitif dan tidak mudah menyerah terlanjur tercium dari cowok macam ini. Tapi bisa juga sih, jawaban ini muncul karena lama betul menunggu panggilan wawancara. Setelah orang tua bertanya untuk kesekian kali, enggak mungkin dong masih nunggu wawancara, harus ada perubahan. Jadi entrepreneur adalah solusi sementara yang dapat berdampak luar biasa.

4. Kalau yang ini sedikit berkilah : “Nah itu dia, Tante. Saya ngambil studi keprofesian dulu. Supaya bisa melamar ke mana-mana, termasuk melamar anak tante.”

Advertisement

Biar bisa melamar via www.univision.com

Selain kuliah lagi. Kursus keprofesian juga cukup handal untuk menambah daftar kondisi yang membuatmu belum juga bekerja setelah lulus kuliah. Tujuan jawaban ini jelaslah valid bahwa kamu butuh bekal yang lebih banyak untuk menambah kapasitas dan modal kerja sehingga bisa meningkatkan daya jangkau ke pasar kerja. Jika kamu menjelaskan dengan cara yang demikian, percayalah, calon mertua akan senyum-senyum sendiri sambil berkata :

“Sok yes ni bocah”

5. “Saya tinggal nyari kerja sampingan, ‘kan pekerjaan utama saya cuma mencintai anak tante…”

Iya tante. Aku sayang anak Tante, bukan tante. Jadi sabar dulu ya

Iya tante. Aku sayang anak Tante, bukan tante. Jadi sabar dulu ya via www.india-forums.com

Nah, bolehlah sedikit kasih gelak tawa melalui gombalanmu. Tapi ingat, harus cerdas. Gaya bercanda menunjukkan kecerdasanmu. Jadi, ketika kamu melontarkan gurauan, cobalah untuk sesuai konteks. Jangan asal mangap aja. Udah belum kerja, bercandanya keterlaluan. Kalau sudah dapat cap begitu kan malah bikin repot. Walaupun emang penting yang namanya menertawakan masa depan, tapi jangan sampai kamu terlalu sering ditertawakan.

6. Kalau yang ini khusus bagi pria perfeksionis : “Lagi nyari kerjaan yang betul-betul sesuai passion, Om. Supaya gak kecewa ke depannya”

Tenang Om Tante, dan Cintaku. Aku tidak akan berakhir seperti itu

Tenang Om Tante, dan Cintaku. Aku tidak akan berakhir seperti itu via momoneymoprogress.wordpress.com

Padahal kamu sendiri gak tahu passion-nya apa…

Kamu akan terlihat cerdas dan meyakinkan ketika kamu memiliki selera yang istimewa dalam memilih pekerjaan. Cowok-cowok macam ini sangat selektif dan hati-hati dalam menentukan masa depan. Kesan yang kemudian timbul adalah keseriusan jiwa-raga yang matang bagi masa depan anak dari calon mertuamu. Kebahagiaanmu bukan soal materi semata, melainkan pemenuhan hasrat seutuhnya. Tapi ingat, kalau kamu terlalu selektif, resikonya adalah dikira betul-betul tidak tahu apa yang cocok buatmu. Dan satu lagi, calon mertua juga bisa sangat selektif.

7. “Ah saya pengennya jalan-jalan dulu tante. Puas-puasin masa muda, biar nanti waktuya kerja, bisa fokus mikirin anak-istri”. (Sedikit mengancam, yak)

Ini lho tante yang namanya anak muda

Ini lho tante yang namanya anak muda via betomad.tumblr.com

Tapi bisa juga menjawab dengan sudut pandang yang jauh berbeda dari cowok perfectionist. Jawaban ini adalah sikap dari seorang muda sejati yang mendedikasikan dirinya untuk segala momentum masa kini. Ya, cukup ampuhlah jawaban ini untuk meyakinkan calon mertua bahwa menjalani masa depan denganmu adalah sebuah perjalanan mencapai kedewasaan yang sungguh matang sebab benar-benar menuntaskan segala hasrat selagi muda. Tapi ingat ya sob, calon mertua butuh cowok dewasa, yang enggak cuma menikmati momentum muda, melainkan peduli pada masa depan anak-istrinya.

8. Sayangnya kamu enggak bisa bilang : “Emang Om Tante udah dapat kerjaan?”

Jangan sekali-kali!

Jangan sekali-kali! via spnhasagifforeverything.tumblr.com

Biasanya sih, kalau pertanyaan-pertanyaan yang menyerang macam ini, akan efektif dijawab dengan bertanya balik. Namun, apakah sanggup dirimu bertanya balik kepada calon mertua? Kalau sanggup sih ya silahkan aja, kami tidak bertanggungjawab atas segala kekecewaan yang menimpa dirimu. Termasuk kekecewaan yang menimpa pacarmu.

Bertanya pekerjaan memang satu hal sensitif setelah bertanya status percintaan. Apalagi ketika calon mertua yang bertanya. Kamu sadar bahwa pertanyaan itu bukan sekedar sikap sederhana dan basa-basi. Ini adalah sebuah intro untuk menanyakan keseriusan dan kesiapanmu dalam kehidupan yang lebih dramatis di depan sana. Tapi jangan dulu cemberut dan meratapi keadaan dengan bermuram durja. Kuatkanlah hati, tebalkanlah selera bercanda, dan bulatkanlah tekad untuk mengejar mimpi, bukan sekedar jawaban di teras rumah sebelum menjemput calon istri. Semoga cepat mendapat pekerjaan, Saudaraku!

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

Tim Dalam Artikel Ini

CLOSE