7 Ekspektasi Tentang Kedewasaan yang Nggak Bakalan Pernah Tercapai. Hidup Nggak Seindah Itu Bung!

Menjadi tua adalah sebuah kepastian. Tapi, konon katanya menjadi dewasa adalah sebuah pilihan. Tapi kali ini Hipwee Boys tidak akan membicarakan tentang pepatah itu. Kali ini yang akan dibahas adalah angan-angan tentang kehidupan orang dewasa yang ternyata tidak sama dengan bayangan kita waktu masih anak-anak.

Advertisement

Ada satu fakta yang kurang mengenakan: jadi orang dewasa itu ternyata nggak selalu menyenangkan. Benar, kala kamu sedang ada pada masa kanak-kanak atau remaja, kamu sangat ingin segera menjadi lebih dewasa. Padahal pada nyatanya, di sisi lainnya ada orang-orang dewasa yang ingin kembali ke masa kanak-kanak dan remajanya. Simak aja yuk ekspektasi orang-orang ketika masih remaja tentang menjadi dewasa dan bagaimana realita sebenarnya!

Waktu zaman sekolah, kita pernah punya pikiran kalau zaman kuliah itu lebih asyik. Kenyataannya? Ya, kamu ngerti sendirilah

Di mata polos anak-anak zaman SMA, hidup terindah adalah hidup tanpa pekerjaan rumah (PR). Rasanya pengen banget buru-buru kuliah biar bisa lepas dari neraka bernama sekolah. Sebagian besar dari kita pernah berpikir masa kuliah akan lebih enak. Nggak heran kalau kamu ingin segera mencicipi kehidupan perguruan tinggi.

Namun di sisi lain, anak-anak kuliah malah pada kangen masa sekolah. Sebanyak-banyaknya tugas di zaman sekolah, nggak bakal sebanyak zaman kuliah. Semalem-malemnya kamu mengerjakan tugas sekolah, nggak pernah ada istilah namanya garap tugas sampai pagi dan sengaja nggak tidur karena takut kesiangan absen.

Advertisement

Anak kuliahan juga biasanya malah kangen dengan galaknya guru SMA yang akhirnya kita sadari sebagai bentuk kasih sayang. Beda dengan zaman kuliah, nggak bakal ada istilah dosen mengejar anak didiknya. Yang ada malah sebaliknya. Kesibukan dosen membuat kadang mereka sangat susah ditemui. Beda dengan guru SMA dulu yang tiap hari pasti ketemu di kelas.

Saat masa-masa muda, kamu bisa punya banyak cita-cita ini dan itu. Namun ketika dewasa, kamu realistis dengan keadaan yang ada

adada

Haduh pusing via www.collegehumor.com

Masa remaja bisa dibilang masa yang paling fleksibel tentang tujuan ke depannya. Cita-cita boleh banyak dan kita ke depannya masih boleh berubah-ubah perihal cita-cita dan impian. Tak ada yang melarang, dan tak ada yang bisa melarang.

Namun ketika kita sudah beranjak menjadi manusia yang dewasa, cita-cita mungkin akan tetap ada. Tapi Hipwee Boys yakin kalau cita-citamu nggak bakal sebanyak waktu kamu masih kecil. Kamu akan lebih fokus pada satu hal, sambil di sisi lain, realistis dengan kemampuan yang ada.

Advertisement

Pas masih remaja pengen segera jauh dari orang tua biar bebas. Eh, waktu dewasa kangen bermanja-manja dengan orang tua

Sulitttt

Sulitttt via www.toniklein.com

Menurutmu, umur berapa seseorang bisa dikatakan dewasa? Tujuh belas? Ada semacam kesepakatan di masyarakat kalau pada umur 18-lah seorang manusia bisa dikatakan dewasa. Pada saat itu pula, biasanya kamu tahu beberapa orang mulai pergi ke luar kota untuk menimba ilmu di tingkat perguruan tinggi.

Sebelumnya, waktu zaman childhood sih, kita mikirnya bakal asik kalau hidup jauh dari orangtua. Bisa bebas melakukan ini itu, sampai nggak ada batasan pulang malem jam berapa. Tapi, ya, tetap saja kamu nggak bakal bisa dengan bebas dan hidup seenaknya sendiri. Kamu mesti ingat kalau punya tanggung jawab. Kamu punya nama keluarga yang harus dijaga. Di lain hal, kita juga bisa merasakan repot ketika sakit dan nggak ada orangtua yang mengurusi kamu. Sedih~

Kamu dengan teman dekatmu akan sepakat untuk berkata, “Keep contact yak!” Akan tetapi kenyataannya, kamu dan dia bisa sama-sama lupa dengan kata-kata tersebut

dsasd

Bisa muncul wacana-wacana menarik~

Menjelang melepas masa remaja. Kamu biasanya akan merencanakan rencana-rencana mengasyikkan dengan teman masa remajamu jika bertemu suatu hari nanti. Kamu dan dia bisa dengan sangat mudah mengatakan, “Keep contact yak! Jangan sombong nanti.”

Namun setelah beberapa lama kemudian, pada masa dewasa nanti kamu dan temanmu bakal sibuk sendiri-sendiri. Jangankan bertemu, bertukar pesan pun bisa sangat jarang. Pun jika ada kesempatan ketemu, paling kamu dan temanmu bakal punya waktu sebentar buat berbagi rindu. Itu juga kalau kalian sadar sedang sama-sama berada dalam sebuah kota yang sama.

Badan bakal sehat dan kuat ketika dewasa. Padahal nanti malah jadi makin insecure ketika tumbuh uban, perut mulai kembut dan sakit pinggang

Nggak aturan

Nggak aturan

Ketika kamu masih remaja, kamu berpikir kalau menjadi dewasa akan lebih mengasyikkan. Tubuhmu lebih kuat dan berotot. Eh pada nyatanya, ketika kamu dewasa, kamu bakalan malah insecure dengan banyaknya perubahan dan penuaan.

Contohnya, uban bisa dengan mudah muncul di rambut. Buat kamu yang jarang olahraga karena terlalu sibuk kuliah atau kerja, perut makin nggak keurus. Dan karena terlalu kebanyakan duduk, entah itu di kursi kuliahan, kerja, atau kendaraan sendiri, kamu bisa mudah banget sakit pinggang. Sedih kan jadi orang dewasa?

Waktu muda, kamu mengira bisa membeli segalanya setelah dewasa. Kenyataannya, ada banyak hal yang harus dipikirkan sebelum mengeluarkan uang

Yakin bisa dengan mudah belanja?

Yakin bisa dengan mudah belanja? via www.catholicdadsonline.org

Jadi manusia yang dewasa, di mata anak-anak, identik dengan bisa mendapatkan penghasilan sendiri. Lalu, kamu berpikir, nanti kamu bisa pergi belanja dan beli apa pun yang kamu inginkan. Namun ketika sudah dewasa, kamu pasti berpikir ulang untuk membeli sesuatu. Kamu kemudian akan lebih berpikir untuk membeli barang yang kamu butuhkan terlebih dahulu ketimbang barang yang kamu inginkan.

Kenyataannya, menghambur-hamburkan uang, sama juga dengan menghambur-hamburkan tenaga, pikiran, dan waktumu. Masa tega hal-hal itu kamu korbankan cuma untuk foya-foya.

Waktu kecil kita berpikir bisa dengan mudah menonton apa yang ingin kita tonton. Nyatanya, malah kadang nggak ada waktu buat nonton

Boro-boro, yang ada langsung tepar

Boro-boro, yang ada langsung tepar via k46.kn3.net

Menjadi tua juga berarti kamu memiliki tanggung jawab sendiri terhadap diri sendiri. Orangtuamu sudah nggak perlu lagi membimbing kamu tentang apa yang boleh dan tak boleh kamu konsumsi. Namun ketika masa dewasa tiba, berpikir untuk nonton televisi pun bisa sedikit sekali kemungkinannya. Pulang kerja atau kuliah, kamu bisa memilih untuk istirahat karena rasa lelah. Dan di sisi lain, kamu juga bisa jadi nggak punya waktu karena ada lembur dan tugas-tugas yang harus segera diselesaikan.

Itulah ekspektasi dan realita tentang masa dewasa. Banyak banget yang nggak sesuai harapan masa mudamu dulu, bukan? Ya, namanya juga hidup. Mau nggak mau kamu harus menghadapi semua itu. Namanya juga hidup, serumit apapun itu, hidup tetap harus maju ke depan.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

A brocoli person.

CLOSE