7 Hal Penting Tentang Celana Dalam yang Jarang Cowok Tahu. Bisa Fatal Kalau Nggak Segera Dipahami

Sebagai manusia, kita kadang terlalu jauh melihat sesuatu yang tanpa sadar membuat lupa dengan hal-hal kecil di sekitar. Benar, memang begitulah kenyataannya. Seperti masalah celana dalam, misalnya. Ternyata banyak banget kesalahan yang kita lakukan tentangnya.

Dikutip dari Huffington Post  dan Men’s Health , kali ini Hipwee akan berbagi informasi soal kesalahan kita tentang celana dalam, Kira-kira kesalahan apa aja ya? Langsung simak aja yuk!

1. Memakai kembali celana dalam sebelum mereka dicuci adalah ide buruk

Ganti euy ganti!

Jangan dipakai berkali-kali

Jangan dipakai berkali-kali via hipwee.com

Ketika Hipwee akan menyampaikan fakta ini, maka akan ada ratusan bahkan ribuan anak kost yang akan merasa tertampar. Guys, sebuah penelitian menunjukkan bahwa rata-rata sebuah celana dalam yang kotor mengandung banyak bakteri. Menurut Philip Tierno, PhD yang juga seorang kepala peneliti mikrobiologi di New York, celana dalam kotor (sudah kamu pakai) biasanya sudah terkontaminasi satu gram penuh bakteri kotor.

2. Kasihanilah ‘adekmu’ dengan memberikannya keleluasaan lewat celana dalam yang nggak terlalu ketat

Jangan kekecilan

Jangan kekecilan via vignette2.wikia.nocookie.net

Pernah nonton bagaimana nggak nyamannya melihat para pemain Smackdown menggunankan celana dalam ketat? Anak 90-an pasti bisa membayangkan. Celana dalam yang ketat nggak cuma nggak enak dilihat (tonjolan terlihat), tapi juga bisa bikin lecet dan iritasi kulit. Ya, meskipun kamu nggak bisa mencoba celana dalam di kamar pas ketika hendak membelinya, setidaknya kamu bisa belajar soal ukuran celana dalammu dari pengalaman sebelumnya. Berilah kenyamanan untuk ‘adekmu’, kalau terlalu sempit, ‘kan susah untuk menggeliat.

3. Gunakan panas yang tak terlalu panas ketika mengeringkan celana dalammu

Perhatikan panasnya

Perhatikan panasnya via images.gearjunkie.com

Buat kamu yang suka menggunakan jasa laundry, pernah merasa nggak sih kalau celana dalammu makin sini makin lebar? Hipwee yakin, pasti kamu pernah mengalaminya. Bukan gara-gara udah kelamaan dipakai, tapi penyebabnya adalah panas yang digunakan untuk mengeringkan celana dalam itu sendiri.

Celana dalam umumnya mempunyai bahan yang lebih elastis ketimbang jenis pakaian biasa lainnya. Dan ternyata, cara ‘memperlakukannya’ pun beda. Celana dalam harusnya dikeringkan dengan temperatur yang nggak terlalu panas. Semakin panas temperatur untuk mengeringkannya, maka celana dalammu akan semakin kehilangan keelastisitasannya.

4. Kalau sudah terasa berkeringat, segera ganti dengan yang baru. Membiarkannya berkeringat cuma jadi tempat main kuman

Jangan malu buat bawa dan siapkan pengganti

Jangan malu buat bawa dan siapkan pengganti via cdn-a.production.forum.static6.com

Pakaian dalam cenderung mudah berkeringat sebab ia benar-benar menyerap kelembapan pada area genital. Umumnya, kita akan mengganti celana dalam sebanyak dua kali sehari. Banyaknya kita mengganti celana dalam biasanya sejalan dengan berapa kali kita mandi. Namun, kalau bisa lebih, kenapa tidak? Terutama saat celana dalam sudah terasa sangat lembap. “Lingkungan yang hangat dan lembap adalah tempat yang sempurna untuk jamur untuk tumbuh,” kata Dr. Moore, seorang ahli kesehatan.

Dr. Moore juga memerhatikan bertambahnya kelembapan pasca seseorang selesai dari kamar mandi (entah itu buang air kecil ataupun buang air besar). Setetes atau dua tetes cipratan air bisa membuatnya lembab, apalagi pada kenyataannya celana dalam tertutupi celana luar.

5. Menjalani aktivitas tanpa menggunakan celana dalam pun keliru

Bahayaaaaa

Bahayaaaaa via esq.h-cdn.co

Apakah nggak menggunakan celana dalam ketika beraktivitas seharian berarti baik? Ternyata nggak sama sekali. Kebiasaan itu malah akan menimbulkan masalah lain. Mungkin keberadaan orang yang nggak suka menggunakan celana dalam jumlahnya lebih sedikit dibanding mereka yang menggunakan. Namun ide untuk sama sekali nggak menggunakan celana dalam adalah ide buruk.

Area genital pada umumnya memiliki lingkungan yang lembap. Ketika tak ada celana dalam yang bisa menyerap kelembapan tersebut, kemungkinan kulit teriritasi bisa terjadi. Pergesekan antar kulit pun bisa sangat mungkin terjadi.

“Kamu bisa kepanasan dan berkeringat di area genital hingga dapat mengiritasi kulit,” kata Dr. Moore.

6. Gunakan detergen yang memiliki kandungan hypoallergenic untuk mencuci celana dalammu. Biar nggak iritasi

Detergennya perlu diperhatiin

Detergennya perlu diperhatiin via images.wisegeek.com

Punya kebiasaan menggaruk-garuk bagian genital? Mungkin kamu perlu menyadari penggunaan detergen sebagai salah satu penyebab. “Iritasi umum lain adalah adanya kontak dermatitis. Dan penyebab utamanya itu detergenmu,” ujar Dr. Moore.

Detergen yang non-hypoallergenic bisa menyebabkan alergi pada kulit. Detergen yang mengandung bahan ini biasanya mempunyai konsentrasi parfum yang tinggi. Daripada membuat area genitalmu menjadi rentan alergi, meskipun celana dalammu wangi, mending pilih detergen yang konsentrasi parfumnya rendah.

Inilah bukti celana dalam harus diperlakuan spesial dibanding pakaian-pakaian lain. Karena ada barang spesial yang mereka jaga di dalamnya. :p

7. Memakai celana dalam di malam hari saat kamu tidur pun ternyata nggak disarankan

Biarkan 'dia' bebas

Biarkan ‘dia’ bebas via www.nootralogy.com

Banyak ahli yang mendukung kebiasaan ini. Seseorang yang mempunyai kebiasaan telanjang bisa lebih sehat ketimbang dia yang tidur menggunakan celana dalam. Saat kamu menggunakan celana dalam, kemungkinan kamu berkeringat di malam hari pun makin besar. Kemudian kelembapan yang tak kita sadari dapat meninggikan resiko terkena gangguan bakteri dan jamur. Hiii ngeri.

“Walaupun setiap orang punya kebiasaan pribadi, tapi akan lebih baik tidur tanpa menggunakan pakaian,” kata Dr. Moore.

Nah itulah kesalalahan-kesalahan yang kerap kita lakukan tentang celana dalam. Demi kesehatan dan kebersihan di area genitalmu, masih berani melakukan hal keliru tersebut?

Suka artikel ini? Yuk follow Hipwee di mig.me!

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

A brocoli person.