Bekal yang Perlu Kamu Bungkus Sebelum Merantau ke Ibukota. Biar Kuat Bertahan di Kota Keras Itu!

Bagi sebagian besar masyarakat yang masih konservatif, merantau adalah pilihan paling tepat untuk meningkatkan kualitas hidup. Sebagai anak daerah yang jauh dari kota, merantau sudah seperti budaya bagi mereka. Dengan harapan, ketika kembali ke kampung halaman, mereka punya banyak hasil yang bisa dibagikan untuk membangun diri dan daerah asal mereka. Jakarta sampai saat ini menjadi kota yang paling banyak dikunjungi oleh para perantau. Meskipun Jakarta sudah dianggap tak layak huni, pundi-pundi rupiah yang ditawarkan oleh ibukota itu memang selalu menggiurkan.

Tapi, sebelum kamu memutuskan untuk merantau, paling nggak kamu harus memiliki beberapa bekal yang perlu kamu pelajari sebelum meninggalkan rumah. Buat kamu yang pengen merantau, khususnya ke Ibukota, ada baiknya kamu memelajari beberapa hal ini. Biar kamu bisa lebih siap lahir batin ketika sudah tinggal di sana. Seperti apakah bekal yang harus kamu punya? Simak ulasan berikut!

Kamu harus tahu, bahwa di Jakarta itu memiliki budaya Elo-elo, Gue-gue. Urus diri masing-masing!

Bodo amat! via www.instagram.com

Mengenal dan mempelajari budaya adalah hal pertama yang perlu kamu tahu sebelum menginjakkan kaki di Ibukota. Secara sistematis, mereka menganut paham ‘elo-elo, gue-gue’. Artinya, urusanmu adalah urusanmu. Urusan mereka, adalah urusan mereka. Kamu nggak perlu ikut campur dengan masalah orang lain, kecuali mereka membutuhkan bantuanmu. Pun demikian dengan mereka. Kalau kamu pengen peduli dan membantu, bertanyalah lebih dulu. Jangan langsung mengambil keputusan seorang diri. Belum tentu mereka mau menerima bantuanmu, kan?

Meski keras dalam pergaulan, kamu harus bisa bersikap baik pada teman dan tetanggamu. Cuma mereka yang kemungkinan besar akan menolongmu

Biar bisa numpang makan juga. via www.bisnisagege.com

Meski kehidupan di Ibukota itu keras, tapi bukan berarti kamu harus egois dan apatis terhadap teman-temanmu, apalagi tetanggamu. Paling nggak, mereka bisa menjadi keluarga kecil, yang sewaktu-waktu berpotensi bisa membantumu dalam keadaan susah. Kalau kamu sakit, cuma mereka yang bisa kamu mintai bantuan. Sekadar beliin makan, obat, nemenin, dan sebagainya. Apalagi kalau kamu jadi anak kosan, bersikap baik dengan tetangga kamar adalah hal bagus.

Tapi jangan mudah percaya begitu aja dengan orang yang baru kamu kenal, ya. Bersikap baik sih nggak masalah, tapi jangan langsung percaya. Tingkat kriminal di kota besar jauh lebih tinggi loh, daripada di daerah-daerah. Preventif aja.

Hidup di Ibukota itu perjuangan. Semakin kamu nggak kreatif dan nggak punya soft skill, semakin kamu akan puasa berhari-hari

Harus kreatif cari duit. via www.instagram.com

Meski tujuanmu untuk menimba ilmu di Ibukota, paling nggak kamu harus punya soft skill yang berguna buat menggembungkan pundi-pundi finansialmu. Kuliah atau sekolah di Ibukota, jauh dari keluarga, apa kamu hanya akan menghabiskan uang bulanan yang dikirim dari kampung oleh orangtuamu? Dengan kamu memiliki skill dan kreatif, akan mempermudah kamu dalam mencari uang tambahan. Ya, paling nggak, kamu nggak terlalu merepotkan orangtuamu dong.

Di Ibukota nggak cuma butuh doa siang-malam. Usaha yang nyatalah yang akan dihargai orang lain

Perlu usaha keras. via www.instagram.com

Ke manapun kaki melangkah, setiap orang harus menyertainya dengan doa. Nggak salah. Tapi di Ibukota, kamu nggak bisa hanya bermodal doa. Kerja keras dan usahalah yang bisa diterima orang lain. Kalau kamu hanya berdoa tanpa berusaha, bukankah itu tergolong orang-orang yang sombong? Kamu nggak bakal bisa hidup di Jakarta. Percayalah!

Kalau kamu cowok, jangan pernah memanggil cowok lain dengan sapaan /kamu/. Kecuali memang kamu menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar

Kalau ke cewek nggak masalah. via www.instagram.com

Ini berbicara mengenai budaya. Kalau kamu orang bersuku Jawa, mungkin panggilan kamu terbiasa memanggil orang dengan sapaan aku-kamu. Lain lagi kalau di Ibukota. Jangan pernah kamu memanggil orang lain, apalagi cowok, dengan sapaan aku-kamu. Ya, kecuali kalau kamu memang ada rasa dengan cowok tersebut. Pun berlaku dengan atasanmu di tempat kerja. Nggak sopan!

Buat cowok, jangan pacaran dulu sama cewek di sana, sebelum kamu punya pekerjaan dan pendapatan yang menjanjikan

Cantik sih. Tapi sanggup? via www.instagram.com

Biasanya, cowok-cowok yang merantau, akan tergoda dengan pesona cewek-cewek kota yang memang menggiurkan dan jarang ditemui di kampung halaman. Jangan norak, ya! Justru, jangan sampai kamu tergoda dengan mudahnya oleh mereka. Harap sabar, ini ujian bagi para perantau yang belum memiliki pekerjaan dan penghasilan tetap. Bukannya mendeskreditkan cewek-cewek kota, tapi sebagai cowok, apa kamu nggak malu, pacaran tanpa punya modal?

Nah, kira-kira itulah bekal yang harus kamu miliki. Wawasan dan pengetahuan akan hal baru yang belum pernah kamu jumpai. Pada dasarnya, kamu hanya perlu belajar menyesuaikan diri dengan lingkungan baru. Apalagi di Jakarta, semuanya bisa berjalan begitu cepat dan mengejutkan. Semoga sukses dalam rantauanmu, ya!

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Senois.