Gampang Mellow dan Nangis Tanpa Alasan, 9 Hal Ini Udah Kayak Nafas Buatmu

Nggak pernah mudah jadi orang melankolis yang gampang nangis. Perasaan kamu yang sensitif atau mudah tersentuh nggak pernah diduga-duga. Hampir semua hal yang kamu temui bisa membuat kamu mendadak sendu bahkan tersedu-sedu.

Advertisement

Kamu sendiri sering gagal paham dengan kemelankolisanmu. Sebab nggak cuma sering dibuat sulit, tapi juga sering dibuat malu, jika di tempat atau waktu yang nggak tepat tiba-tiba hasrat menangis tak tertahankan.

Jangankan nangis, sedih yang datang dadakan saja sudah bisa membuat kamu bingung menyembunyikannya. Kalau sudah kelimpungan seperti itu, hal-hal apa aja sih yang sering dirasakan sama kamu selama ini? Yuk baca rangkuman Hipwee, tapi jangan sampai ikut sedih lho ya!

1. Saat sedih melanda, kamu langsung nggak berani mengedipkan mata. Daripada air mata mendadak keluar, kan bahaya. :’)

nggak berani kedip :(

nggak berani kedip 🙁 via www.dream.co.id

Lihat nenek-nenek jualan di pinggir jalan dengan muka lelah sekali. Kamu tiba-tiba baper sendiri dan merasa sedih sekali. Rasanya pengen nangis, tapi sedang ada di angkutan umum. Saat itu juga, kelopak matamu menjadi kaku. Kamu berusaha sebisa mungkin untuk nggak berkedip, supaya air mata yang udah menggenang tak lantas jatuh berderai.

Advertisement

Apa kata orang kalau kamu tiba-tiba nangis di ruang publik. Malu juga lah! Huft….

2. Diam dan pura-pura dengar lagu, biar nggak ada orang yang ganggu dan tau kamu sedang sendu.

pakai headset tapi nggak dengerin lagu

pakai headset tapi nggak dengerin lagu via www.offset.com

Nis, Nis…. ((dicolek))

Lepas headseat, eh iya kenapa?

Nggak, tumben diam aja.

((senyum simpul, sambil pasang headset lagi))

Advertisement

Sebenarnya kamu nggak sedang mendengarkan lagu atau serius mengerjakan sesuatu. Kamu cuma lagi nahan-nahan rasa sedih yang menggelitik dada. Kamu nggak mau kesenduanmu ini diganggu atau diketahu orang. Jadi paling aman menurut kamu ya diam sambil pura-pura dengerin lagu.

Huft…. ((tarik napas dalam-dalam berulang kali))

3. Senyum simpul aja deh, supaya suasana kumpul-kumpulnya nggak terganggu. Padahal hati udah nelangsa. Huhuhu ~~

senyum aja deh... huft

senyum aja deh…. huft via www.kesekolah.com

Saat semua teman sedang tertawa terbahak-bahak, kamu di tengah keriuhan hanya melempar senyum kecut. Bukan karena kamu nggak berminat atau merasa nggak nyaman dengan keseruan mereka. Hanya saja hati yang sedih ini rasanya tak enak sekali. Membuat kamu tak berhasrat untuk ikut tertawa, tapi kamu juga sungkan untuk mengganggu suasana itu. Hmmm….

Nis, kok cuma senyam-senyum aja, kenapa?

((senyum lagi)) Kau nggak apa-apa kok. Cuma lagi nelangsa aja dikit. #Eh

4. Salah tingkah sampai keliru mengambil atau mengerjakan sesuatu, sedih emang bikin fokusmu terganggu. Yah, malu deh akhirnya. 🙁

I just cant

I just cant via www.google.com

Eh, itu yang kamu ambil HP siapa?

Oh iya, sorry…. Sorry, An. Duh! ((dalam hati, kenapa sih pake salah tingkah segala, bikin malu aja))

Sedih selalu berhasil merenggut kefokusan kamu. Salah tingkah berkali-kali pun akhirnya nggak bisa terelakkan lagi. Malu-maluin emang perasaan melankolis ini.

5. Mondar mandir nggak tentu, biar kelihatan sibuk sendiri. Pokoknya jangan sampai nangis aja. Hiks….hiks….

Oukay...

Oukay… via giphy.com

Lima menit yang lalu baru aja ambir minum di pantry.

Sekarang sudah pergi ke toilet, padahal cuma cuci tangan dan terbengong di depan kaca.

10 menit kemudian kamu pergi ke snack corner menatap pemandangan di luar jendela.

Tingkah kamu nggak jauh beda dengan orang yang dilanda gelisah. Padahal kamu cuma sedih aja, alasan kesedihanmu pun radom sekali bahkan kadang tak beralasan, seperti sedih hanya karena mendengar lagu yang membuatmu ingat sesuatu bisa jadi itu mantan atau gebetan.

Pokoknya modan-mandir kamu itu usaha buat nahan sedih biar nggak lanjut nangis. Bukan karena kamu sibuk beneran. Hayati lelah abang. 🙁

6. Mendadak sedih di angkutan atau tempat umum. HP jadi pelarian, padahal maininnya cuma buka tutup aplikasi aja. Maklumin ya -_-‘

Pura-pura sibuk main HP

Pura-pura sibuk main HP via favim.com

Mata kamu nanar menantap layar ponsel. Tangan kamu sibuk membuka-tutup aplikasi – apa saja. Padahal di ponselmu nggak ada kepentingan lain. Ya udah cuma buka tutup gitu aja.

Abis kamu sendiri bingung mau ngapain lagi, daripada diam malam makin tambah sedih. Jadi kamu pun memaklumi sendiri kelakuanmu yang nggak jelas itu. Hehehuhu

7. Biar nggak keterusan sedih kamu malah ganti marah-marah. Bikin orang sekitar pun gagal paham

Ngapain sih panggil-panggil!

Ngapain sih panggil-panggil! via kicau-angsa.blogspot.co.id

Apaan sih kamu panggil-panggil terus. Nggak penting deh!

Lah, kenapa Ta, kok tiba-tiba marah dipanggil gitu aja. Kan biasanya juga kita manggil saut-sahutan.

Tuh kan, rasa sedih kamu bisa bikin salah paham. Mereka padahal nggak salah apa-apa dan mengajak bercanda seperti biasanya. Namun sifat sensitive kamu benar-benar buat kamu baper dan gagal paham.

8. Ada teman yang ternyata sadar kamu sedih, dengan suara gematar kamu akan bilang, “Nggak kok, nggak apa-apa.”

aku ora opo-opo

aku ora opo-opo via knbgifimagines.tumblr.com

((teman kamu menatap dengan lekat-lekat)) An, kamu kenapa, kok kayak orang lagi sedih?

Hah…. ((Dengan terlongo dan seketika gugup)) Nggak kok, nggak apa-apa…. ((senyum sambil nahan gemetar di suara))

9. Meski kamu melankolis dan gampang sedih, kamu nggak mau orang lain tahu hal itu.

kamu nggak pengen orang lain tahu

kamu nggak pengen orang lain tahu via favim.com

Perasaan kamu boleh dibilang lebay karena dikit-dikit tersentuh dan nggak tegaan. Tapi jangan salah, kamu justru nggak ingin orang lain tahu apa yang kamu rasakan ini. Sebisa mungkin kamu menutupi kesedihan. Ya, meski akhirnya, kamu sendiri yang kelimpungan nyari pelarian buat nahan rasa sedih.

Beginilah rasanya jadi orang melankolis yang suka sedih di tempat atau waktu yang pas. Mau marah nggak bisa, namanya juga sifat bawaan, jadi ya udah terima aja. Tetap semangat ya…. 🙂

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Tukang catat yang sering dilanda rindu dan ragu

CLOSE