Ternyata Orang Sunda Paling Mirip dengan Orang Korea, Yuk Pada Bikin Boyband!

Orang Korea dikenal memiliki paras yang cantik dan tampan, meskipun banyak juga isu yang beredar kalau mereka berwajah rupawan berkat operasi plastik. Tapi kalau kita lihat foto-foto masa kecil para artis Korea atau bagaimana cantik dan tampannya anak-anak mereka sekarang, isu itu bisa terbantahkan sih. Sebagian besar dari mereka memang benar-benar cantik dari sananya.

Di Indonesia kita juga mengenal salah satu suku yang identik dengan kecantikan dan ketampanan, yaitu suku Sunda. Kalau sudah menyebut kata Sunda pasti kita akan membayangkan orang-orang berparas ayu dengan kulit yang halus, lembut dan bersih. Mirip sekali dengan stereotip yang kita lekatkan pada orang Korea. Tapi ternyata nggak cuma itu saja kemiripannya. Hipwee berhasil merangkumnya di tulisan ini lho.

1. Cara orang Sunda mengucapkan bahasanya sama halusnya dengan orang Korea, bahkan pelafalan vokal “eu”-nya juga sama lho!

Hangul

Hangul via youtube.com

“Keheul” dibacanya sama kayak “sarangeul”

Tidak banyak bahasa daerah yang punya kosakata dengan vokal “eu”, tapi Sunda punya, dan pelafalannya sama persis dengan “eu”” di bahasa Korea. Vokal “eu” pada kata “pangmeulikeun” dibaca sama persis dengan “eu” pada kata “chingudeul”. Dalam bahasa daerah lain, paling kita hanya menjumpai vokal a, e, e’, i, o, u. Perbedaannya dengan Korea, Sunda tidak memiliki vokal “ae” dan “eo”.

2. Sudah lihat drama Heart String? Ingat alat musik yang dimainkan Park Shin Hye? Mirip kecapinya Sunda nggak sih?

Si ujang dan si eneng

Si ujang dan si eneng via hipwee.com

Gayageum ternyata mirip banget sama alat musik Sunda, yaitu Kecapi. Sama-sama dimainkan dengan cara dipetik dan memiliki dawai-dawai bersuara indah. Berdasarkan sejarahnya, baik kecapi maupun Gayageum sama-sama berasal dari Tiongkok. Kalau di Korea, Gayageum terbuat dari kayu pohon Paulown. Sementara di Indonesia, kecapi terbuat dari kayu pohon kenanga. Jenis kecapi maupun gayageum sama-sama bermacam-macam. Ada yang jadi alat musik utama, pun ada yang hanya sebagai pengiring saja.

Hmm… bisa sama begitu ya!

3. Orang Korea dikenal sangat peduli dengan perawatan kulit, pun orang Sunda juga sama. Jadi pantas saja kulit mereka mulus semua

Sama-sama mulus euy!

Sama-sama mulus euy! via hipwee.com

Kalau kamu melihat drama atau reality show Korea, kamu akan tahu bagaimana orang Korea sangat peduli terhadap kulit mereka. Perawatan kulit benar-benar dilakukan dengan maksimal. Begitu pula dengan orang Sunda, baik cowok maupun cewek Sunda dikenal sangat menjaga penampilan dan tubuhnya. Merawat kulit bagi mereka sudah jadi keseharian yang biasa dan merupakan prioritas yang sudah jadi budaya. Hal ini juga yang sering memunculkan stereotip kalau orang Sunda itu mahal biaya hidupnya.

Salah satu bukti kalau orang Sunda peduli dengan kecantikan adalah produksi bedak Pohatjie yang sudah dipakai turun-temurun. Pohaci adalah nama dewi kecantikan dalam kepercayaan masyarakat Sunda. Sampai ada dewinya ‘kan!

4. Cowok Sunda dikenal maskulin sekaligus feminin di saat yang sama, persis seperti cowok Korea

Tahu nggak mereka siapa?

Tahu nggak mereka siapa? via hipwee.com

Banyak yang bilang cowok Korea itu nggak jantan karena sangat mempedulikan penampilan dan stereotip. Stigma ini kadang juga dilekatkan ke cowok-cowok Sunda. Budaya Sunda yang nggak terbiasa merantau, peduli dengan penampilan, dan cara bicara yang lembut mungkin jadi sebab kenapa cowok Sunda sering dibilang kayak begini. Jadi feminin ini bukan berarti kemayu, tapi lembut dan penampilannya terjaga.

5. Nada bicara orang Korea yang imut-imut manja nggak beda jauh dengan nada bicara orang Sunda yang mendayu-dayutumblr_muc1sogyov1qedkp1o1_500

Coba perhatikan ayunan atau nada bicara orang Sunda dan Korea, sama-sama lembut. Dan cocok kalau dibuat manja-manjaan imut bareng si dia. Bahasanya mesra~

Pada lagu-lagu daerah Korea, nada-nadanya juga ada yang mirip lagu daerah Sunda lho. Menurutmu bagaimana? Mereka beneran mirip atau ini semua cuma kebetulan saja?

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Ceritagrammer