Seks dengan Binatang Seharusnya Jangan Difasilitasi, Apalagi Pakai Lokalisasi

Jasa prostitusi di beberapa negera memang telah dilegalkan, seperti Brazil, Kanada, Belanda, Jepang, dan lainnya. Lokalisasi di negara-negara tersebut sudah sangat lumrah. Bahkan menjadi salah satu profesi yang berpengaruh. Bukan berarti di negara-negara yang nggak melegalkan prostitusi ini bersih dari hal tersebut. Justru prostitusi ini berkembang secara sembunyi-sembunyi.

Bagi beberapa negara tentu saja prostitusi ditolak mentah-mentah. Melakukan hubungan intim dengan pekerja seks komersial dianggap sebagai sesuatu yang melanggar norma. Melampiaskan nafsu pada wanita yang bukan pasangan resmi ini pasti juga ditentang oleh agama tertentu, seperti Islam, misalnya. Melakukan hubungan seks dengan wanita-wanita dalam sebuah lokalisasi ini memang nggak sedikit yang menentang, termasuk di Indonesia. Tapi bagaimana jika hubungan seks ini dilakukan malah dengan binatang? Gila!

Tersiar, sebuah rumah bordil di Serbia menyediakan layanan prostitusi dengan binatang. Gila nggak tuh?

Binatang dijadikan pelampiasan seks (ilustrasi). via www.virtualpopstar.com

Dilansir dari laman Mirror.co.uk, sebuah lokalisasi atau rumah bordil yang ada di Serbia bukan lagi menyediakan perempuan, melainkan hewan untuk dijadikan pemuas nafsu tamu yang datang ke tempat itu. Tepatnya di ibukota Serbia, yaitu Belgrade, sebuah lokalisasi yang menyediakan binatang sebagai pekerja seks komersialnya ini dikunjungi oleh orang-orang yang gemar melakukan seks dengan hewan. Biasanya mereka adalah orang-orang dari luar negeri yang sengaja berwisata ke Serbia hanya untuk memuaskan nafsu mereka dengan melakukan hubungan intim dengan hewan. Bisa dibilang, mereka termasuk zoophilia atau beastiality.

Bahkan, tarif yang dipasang juga nggak murah, yaitu sekitar 1 sampai 2,5 juta rupiah. Sayang duitnya nggak sih?

Anjing, domba, kucing, kambing, sapi, dan lainnya. via www.twitter.com

Lokalisasi yang ada di sebuah apartemen ini menyediakan berbagai hewan untuk memuaskan nafsu birahi tamu mereka. Seperti anjing, kucing, keledai, domba, kambing, dan lain sebagainya. Hewan-hewan ini dipaksa untuk melakukan hubungan badan dengan makhluk yang jelas-jelas bukan dari spesies mereka sendiri.

Bahkan, mereka memiliki ‘tarif’ sekitar 70 hingga 150 euro atau sekitar 1-2,5 juta rupiah. Jika pengunjung pengen merekam kegiatan mereka, maka ditambahkan biaya sebesar 50 euro lagi. Meski tarif yang ditentukan nggak murah, herannya jumlah pengunjung yang pengen menggunakan jasa prostitusi dengan hewan ini kian meningkat.

Berbagai kecaman datang, terutama dari organisasi pencinta binatang, dan akan melaporkan kasus ini ke pihak yang berwajib

Kehadiran rumah bordir ini dikecam. via aegeanair.com

Ketertarikan seks yang nggak wajar ini tentu saja menuai kecaman dari beberapa pihak, salah satunya berasal dari organisasi pencinta binatang bernama Leviathan. Mereka bersikeras agar lokalisasi atau lebih tetapnya klub ini ditutup. Organisasi ini tengah memastikan lokasi keberadaan prostitusi binatang ini, sehingga mereka bisa melaporkannya kepada pihak yang berwajib.

Sebagian kita pasti berpikir, kenapa ada orang-orang yang mau melakukan hubungan seks dengan yang bukan sesama manusia. Apakah penyebabnya karena berhubungan seks dengan manusia nggak lagi memuaskan nafsu mereka, atau karena fantasi seks yang berlebihan. Yang jelas orientasi seksual ini sangat menyimpang.

Orang-orang yang disebut sebagai zoophilia ini memiliki ketertarikan seksual dengan binatang yang tentu saja meresahkan. Penyimpangan yang seharusnya dicegah dan penderitanya ‘disembuhkan’ ini malah diwadahi oleh klub atau lokalisasi yang ada di Serbia ini. Padahal Tuhan telah menciptakan kita berpasang-pasangan. Tapi dengan manusia, bukan dengan binatang. Kenapa masih ada orang yang begitu sih?

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Pemerhati Tanda-Tanda Sesederhana Titik Dua Tutup Kurung