10 Kalimat Minta Maaf Cewek yang (Masih) Terhalang Gengsi. Ngeselin Banget Ternyata!

Cewek gengsi minta maaf

Siapa bilang cuma cowok yang punya gengsi tinggi. Kalau udah menyangkut gengsi, para cewek pun punya dan pastinya membuat kamu semaunya sendiri saat melakukan suatu. Termasuk saat melakukan kesalahan dan meminta maaf. Bukannya nggak ikhlas atau merasa terpaksa, tapi kamu cuma nggak mau cowok jadi besar kepala karena kamu akhirnya meminta maaf.

Advertisement

Biasanya dari cara berbicaramu sendiri sudah sangat kentara kok, kalau kamu sebenarnya gengsi mau bilang maaf. Tapi ya daripada diam-diam merasa bersalah dan masalah nggak selesai juga. Kira-kira seperti ini kalimat meminta maafnya kamu, cewek yang gengsinya selangit.

1. “Trus aku yang salah gitu? Ya udah, aku minta maaf!”

Saat gengsi, kesalahan yang kamu lakukan kadang terlambat untuk disadari. Tapi, alih-alih saling diam-diaman, kata maaf akhirnya pun kamu pilih. Meskipun diucapkan dengan sekenanya juga sih.

2. “Oke aku minta maaf, tapi nggak semua salah aku ya! Kamu juga turut ambil bagian!”

Kamu juga salah tau! via www.logancoleblog.com

Minta maaf saat gengsi memang kadang sulit untuk dilakukan. Kadang dibutuhkan suasana hati yang bagus dulu, baru kamu mau untuk mengakuinya. Tapi kalau suasana lagi nggak medukung, dan kamu tetap ingin segera menyelesaikan masalah. Bisa jadi malah maafmu terdapat unsur amarahnya, seperti kalimat di atas tadi.

Advertisement

3. “Ya udah sih, maaf. Beres ‘kan?”

udah minta maaf! via www.logancoleblog.com

Sudah salah, tapi kesal ditambah gengsi pula. Jadinya, ya minta maaf ke dianya irit alias ala kadarnya saja.

4. “Maaf deh kalo gitu. Aku nggak sengaja!”

Maaf aku nggak sengaja via elizabethwellsphoto.com

Antara malu tapi gengsi, akhirnya sehabis meminta maaf ya bilangnya nggak sengaja. Ya namanya juga manusia ada khilafnya.

5. “Ya udah sih, masalah kecil nggak usah dibesar-besarkan. Oke, aku minta maaf atas semua kesalahanku.”

Nggak perlu digede-gedein deh via elizabethwellsphoto.com

Minta maaf itu susah apalagi sambil mengakui kesalahan, nggak semua orang bisa lakukan hal itu. sementara gengsimu sendiri tak bisa disingkirkan dari kepalamu dulu. Alhasil permintaan maafmu ini terkesan tegas, bahkan kamu kadang mengucapkannya hampir tanpa ekspresi.

Advertisement

6. “Iya…. iya, aku ngaku salah. Tinggal minta maaf doang juga.”

Yaudah deh, aku minta maaf via elizabethwellsphoto.com

Kadang kalau udah gengsi, kamu mengesampingkan permintaan maaf itu sendiri. Buatmu yang penting udah mengaku salah saja. Maafnya belakangan, atau parahnya sih nggak akan terucap sama sekali. Duh, cewek ya bikin gemas memang.

7. “Kok diem aja? Dimaafin nggak sih akunya?”

Kok diem aja sih? via www.unsplash.com

Saat ada masalah, kamu dan dia seringkali melakukan aksi saling diam. Kadang permintaan maafmu pun tak digubris sama sekali. Dia tetap diam. Sementara kamu mulai kesal sendiri, karena usahamu meminta maaf seperti angin lalu untuknya.

8. “Kalau marah nggak usah segitunya sih…. ‘Kan aku udah minta maaf?”

‘kan udah minta maaf via www.unsplash.com

Saat gengsi melanda, kadang cara kamu bilang maaf pun terasa agak sewot. Mau dikoreksi tapi kok ya males banget.

9. “Trus kamu maunya gimana? Aku harus minta maaf lagi, iya?”

Maunya gimana? via www.unsplash.com

Gengsi seringnya membuat meminta maaf terasa sulit. Ada saja yang menahanmu untuk mengucapkannya. Kalaupun diucapkan terburu-buru, yang keluar justru terdengar seperti pertanyaan yang syarat akan amarah.

10. “Maaf deh. Tuh, udah ‘kan minta maafnya?”

Yang penting sudah minta maaf saja. Urusan bagaimana cara menyampaikannya atau bentuk kalimatnya ya nggak perlu di buat susah.  Nggak heran kalau cowokmu gemas atau malah geli sendiri saat mendengar permintaan maafmu itu. Minta maaf tapi gengsi, duh pengen dicubit rasanya kamu ini.

Tapi toh sikap mengakui kesalahan dan mengucap maaf tetap patut diapresiasi. Urusan gengsi sih manusiawi sekali sebenarnya. Mengingat kadang cowokmu pun gengsinya bisa lebih tinggi lagi. Nah kamu sering gini juga nggak kalau lagi gengsi tapi mau minta maaf sama dia?

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Not that millennial in digital era.

Editor

Not that millennial in digital era.

CLOSE