10 Alasan Kenapa Kamu Nggak Perlu Coba-Coba untuk Selingkuh, Bagaimana pun Situasinya

Alasan tidak selingkuh

Kebosanan adalah hal yang amat wajar dalam setiap hubungan, Bagaimana tidak, setiap hari bertemu dan berkirim kabar jelas memunculkan interaksi monoton yang tidak bisa dihindari. “Yah, dia lagi-dia lagi” — mungkin begitu pikirmu. Ketika rasa bosan melanda, masing-masing pribadi punya cara untuk mengatasinya. Ada yang menghabiskan waktu lebih banyak bersama pasangan, menjauh sementara, ada juga yang memilih untuk tidak setia.

Advertisement

Karena setia adalah pondasi awal untuk jalinan cinta yang kuat. Maka nggak ada salahnya kamu mulai waspada dan memastikan diri untuk tidak terjebak dalam lingakaran perselingkuhan. Nah, berikut ini Hipwee berikan 10 alasan kenapa obat penawar kebosanan sesungguhnya hanya terletak pada kesetiaan.

1. Memilih setia berarti menghadapi bosan dengan gagah berani. Tidak lari dari masalah yang kamu ciptakan sendiri

Komitmen untuk tidak lari saat menghadapi masalah | Photo by Almos Bechtold via unsplash.com

Nggak jarang ketika kamu dengan bosan dengan pasangan maka kamu memilih keluar mencari pelarian. Kamu menyerah untuk mengingatkan dia agar lebih perhatian, kamu tak mau mengkomunikasikan keinginanmu yang selama ini tersimpan. Kebosanan membuatmu merasa perlu mencari tantangan baru– sayangnya, tantangan dan rasa hangat yang anyar itu kamu berusaha cari dari orang di luar hubunganmu.

Mencari dia yang baru sebenarnya tak beda dari lari lintang pukang menghindari kerusakan yang kamu buat sendiri. Kamu lupa, sebenarnya ada cara lain yang lebih masuk akal: komunikasi namanya. Komunikasi bisa membuat kalian mendapatkan solusi bersama, cinta kalian juga bisa menjadi lebih kekar.

Advertisement

Komunikasi tidak selalu berarti duduk berdua saling berhadapan sambil bicara serius. Kalian bisa mulai mencairkan corong komunikasi yang beku dengan traveling bersama, atau mengubah kebiasaan yang makin terasa tak nyaman dijalankan. Kamu tak perlu lagi mencari pelampiasan, karena terkadang alasan utama dari kerusakan hubungan dua orang adalah kesalahpahaman.

2. Ungkapan, “Jatuh hati tidak bisa memilih” hanyalah pembenaran. Dengan setia, artinya kamu bisa memilih cinta mana yang harus dipertahankan

Bertanggung jawab atas pilihanmu sendiri | Photo by Tanya Trofymchuk via unsplash.com

Ketika kamu mulai terjebak dalam perselingkuhan, maka kamu seringkali mencari pembenaran. Mungkin kamu akan berujar,

Advertisement

“Yah,  gimana lagi, udah terlanjur jatuh cinta, bukankah kita harus mengikuti kata hati?”

Dengan mengatas namakan cinta, kamu menganggap sikap itu benar. Tanpa peduli pada perasaan pasanganmu yang akan sangat tersakiti ketika mengetahui tingkahmu di belakang punggungnya.

Kalau mau jujur, sebenarnya kamu punya pilihan. Kamu punya hak untuk menentukan sikap. Cinta tidak pernah mengambil kemampuan untuk menghargai komitmen dan membuat prioritas — tinggal bagaimana kamu bisa bijak bersikap.

Setiap rasa tergoda itu datang, kamu punya kesempatan untuk memutuskan: Apakah kamu akan tetap berkirim pesan padanya setiap hari, atau mencoba menghentikan komunikasi ?Kamu punya pilihan untuk tetap menumbuhkan rasa itu atau tutup buku dengan fokus lagi dengan pasangan sah-mu. Karena definisi cinta bukanlah hanya sekedar terpesona dan jatuh hati, tapi ada usaha yang harus kamu perjuangkan untuk menjaga cinta itu tetap bersemi.

3. Setia berarti memberi kesempatan cinta yang tepat untuk tumbuh. Tidak memupuk rasa yang harusnya dibuang jauh-jauh

Tidak memberikan jalan kepada yang lain | Photo by Alvin Mahmudov via unsplash.com

Sesuatu yang mudah sekali terbolak-balik adalah hati. Dan terkadang ketika terlanjur berselingkuh, maka kamu akan berlindung  di balik ungkapan, “Semua terjadi begitu saja”. Nggak jarang kamu menyalahkan keadaan, merasa dipercundangi oleh perasaan. Tidak jarang kamu merasa menjadi korban, lupa bahwa sesungguhnya kamulah aktor jahat yang menghancurkan kedamaian.

Cinta bukan lumut yang bisa tumbuh dengan sendirinya. Butuh usaha dan keberanian membuka hati untuk menerimanya.

Bukankah Tuhan memberikan manusia sebuah akal agar bisa lebih bermartabat? Dan seharusnya kamu bisa memanfaatkan ini agar lebih hati-hati dan berpikir ulang untuk menjalin hubungan curang. Apakah itu semua ini pantas? Apakah ini adil untukmu dan untuk pasanganmu sekarang?

4. Selingkuh hanya akan membuatmu sering berbohong dan menyangkal kebenaran. Hidupmu jadi rumit karena sibuk mengatur siasat supaya tak ketahuan

Bukan cuma soal hubungan kalian, selingkuh akan membuat semua aspek hidupmu runyam | Photo by Natalia Sobolivska via unsplash.com

Selingkuh membuatmu menjadi lebih suka menyimpan rahasia. Mungkin kamu akan memilih tempat yang jauh untuk kencan malam Minggu. Atau kamu bakal marah besar saat pacarmu mulai cek handphonemu. Kamu merasa jengah saat ditanya, “Lagi ngapain? Mau ke mana? Sama siapa?” Nggak jarang kamu hanya akan menjawab ketus tanpa peduli dengan orang yang sudah mempedulikanmu selama ini.

Perselingkuhan membuatmu terpaksa asyik dengan dunia rahasiamu. Seringkali hal ini membuatmu menjadi selalu merasa cemas dan takut ketahuan. Kamu menjadi mudah marah ketika pasanganmu mulai curiga. Sejatinya cinta itu bukan untuk membuat pikiranmu negatif, tapi menentramkan hati. Jadi kamu perlu menghindari permainan ini.

5. Bahkan lebih parah lagi, kemampuanmu membedakan benar-salah pun bisa menjadi terdistorsi

Kamu akan kesulitan menentukan mana yang benar dan salah | Photo by Felix jr Serrano via unsplash.com

Saat kamu mulai mabuk cinta pada orang ketiga, kadang kamu akan mulai kehilangan jalan logikamu.  Nasihat baik dari teman dan orang-orang terdekatmu bisa enggan kamu dengarkan,

 “Kamu kan udah punya pacar, kasihan pacarmu yang sudah setia sama kamu”. 

Beribu-ribu kali temanmu bilang begitu, maka beribu-ribu kali pulalah nasihat itu memantul keluar dari kepalamu. Kamu terlampau sering mencari pembenaran, mewajarkan segala kesalahan yang kamu lakukan. Terlalu lama mengkhianati hati nurani memang membuat penilaian salah-benarmu jadi terdistorsi.

6. Menjaga jalinan cinta butuh waktu dan uang. Saat kesetiaan bisa menyelamatkan, selingkuh hanya membuat sumber dayamu terbuang

Kehidupanmu terbagi dua | Photo by LexScope via unsplash.com

Dalam menjalin hubungan, kamu tidak hanya butuh cinta. Tapi juga butuh waktu, pikiran, tenaga, dan uang untuk menjaganya tetap ada. Maka ketika kamu memutuskan “bermain hati” dengan orang lain, maka nggak jarang kamu harus berkorban lebih banyak. Hari Senin sampai jumat jalan sama si A, hari Sabtu sampai Minggu jalan sama pacar. Pagi sampai sore BBM-an sama si B , sore sampai pagi telponan sama pacar.

Waktu, energi, uang, dan pikiranmu akan terbuang sia-sia dalam hubungan yang tidak jelas statusnya. Kamu menjadi setengah-setengah dalam menjalin hubungan. Nggak jarang, hal ini bisa membuat dirimu sendiri lelah. Prioritasmu dalam hidup pun bisa jadi kian tak terarah.

7. Setia bisa membuat hubungan yang sudah tawar berakhir bahagia. Sedang perselingkuhan justru kerap berakhir sebaliknya

Jika melibatkan perselingkuhan, tidak akan ada yang bahagia | Photo by Emma Frances Logan via unsplash.com

Hubungan bukan cuma soal cinta saja. Melainkan bagaimana sebuah ikatan cinta membentukmu jadi seorang manusia yang lebih baik. Guliran kehidupan tidak akan pernah memihak pada mereka yang mengkhianati perjanjian yang telah mereka masuki sendiri. Mempercundangi diri sendiri dan ia yang mencintai sepenuh hati.

Saat memutuskan untuk berselingkuh, barangkali kamu merasa seperti sedang naik sepeda roda tiga. Saat ada satu roda yang rusak, keberadaan roda lain bisa menggantikan peran sebagai penopang. Aman, ada yang selalu bisa diandalkan — barangkali begitulah pikirmu. Tapi benarkah semesta akan merestui tindakan curang macam itu?

Karma itu ada, balasan juga selalu tersedia. Saat kamu mengkhianati dia yang sudah sepenuhnya menjaga hati demi dirimu, mengapa orang lain tidak bisa melakukan hal yang sama padamu? Sebuah hubungan yang dimulai dengan tidak baik juga tidak akan berakhir dengan baik.

8. Berselingkuh membuatmu jadi orang paling jahat di dunia. Kamu menyakiti dia yang mencintaimu apa adanya, juga mereka yang sudah mempercayaimu sepenuhnya

Kamu juga akan menyakiti dirimu sendiri | Photo by Allef Vinicius via unsplash.com

Orang yang paling tersakiti dalam kasus mendua adalah pasanganmu. Tapi bukan hanya dia yang akan tersakiti karena tindak-tandukmu, orang-orang terdekatnya pun tak jarang bisa merasakan kekecewaan yang sama dalamnya. Keluarganya bisa jadi berubah antipati padamu. Teman-teman kalian yang dulu mendukung, bisa menjauh dan menyalahkan dirimu.

Kenapa kamu ingin menyakiti mereka yang sudah sepenuhnya memberikan kepercayaan padamu? Selingkuh bisa menjadi boomerang yang justru merugikan dirimu sendiri. Karena terkadang membangun kepercayaan tidaklah semudah membalikan telapak tangan.

9. Kesetiaan menunjukkan perjuanganmu untuk mempertahankan sebuah kebaikan. Sementara perselingkuhan hanya akan membawamu pada penyesalan

Pasti ada penyesalan | Photo by Michael Easterling via unsplash.com

Namanya juga manusia, walau sudah punya pasangan yang sempurna rasanya masih belum cukup saja. Terkadang kamu masih ingin bermain-main “hati” dengan orang lain. Kamu merasa selalu merasa kurang dengan pasanganmu. Kamu menutup mata pada kebaikannya yang tulus. Kamu tidak lagi mau membalas ketulusannya dengan impas.

Penyesalan memang seringkali datang belakangan. Setelah kehilangan pasanganmu yang baik, jauh dari teman-teman yang selalu dekat, maka sesekali kamu akan menyadari bahwa ada yang sesuatu yang salah denganmu. Atau ternyata dia tidak lebih baik dari yang selama ini kamu bayangkan.

Mabuk cinta terkadang memang membuatmu menjadi buta. Lantas, kamu menyadari sudah  mengorbankan banyak hal. Nggak jarang kamu menjadi sangat merasa bersalah pada akhirnya. Jadi jika kamu tidak ingin menyesal dibelakang, jangan pernah mencobanya.

10. Dalam ragam skenario cinta macam apapun, setia tetap merupakan pekerjaan yang baik

Bisa jadi bertahan selamanya atau putus di tengah jalan, tapi jangan sampai perselingkuhan ada di dalamnya | Photo by Jelleke Vanooteghem via unsplash.com

Tidak ada kebaikan yang bisa diawali dengan sesuatu yang buruk. Jika kamu menginginkan akhir yang baik, maka wajib pula memulai segalanya dari dasar yang lurus. Mengutip kata Aan Mansyur dalam novelnya Kukila,

“Setialah, Nak. Karena setia adalah pekerjaan yang baik.”

Dalam skenario cinta macam apapun memilih bersetia membuat jalanmu makin mulus. Dengan bersetia, kamu tak perlu mengkhianati hati nuranimu sebagai manusia. Kamu tak perlu berubah jadi manusia bermuka dua yang punya banyak rahasia di depan orang yang kamu cinta. Semembosankan apapun sebuah hubungan setia tetap jauh lebih menjanjikan masa depan. Karena setia adalah pekerjaan yang baik, mau bersabarkah kamu menunggu bosanmu terhalau?

Selamat menjaga cintamu. Semoga hanya kebaikan yang datang dalam kisah kasihmu.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Pluviophile

CLOSE