7 Pertengkaran Wajar yang Pasti Membumbui Hubungan Kalian Seiring Berjalannya Waktu

Nggak ada hubungan yang cuma berjalan pada garis lurus saja. Setiap hubungan tentu ada lika-likunya. Terkadang penuh suka, tapi tak jarang ada duka yang sesekali menyapa. Semakin lama hubungan berjalan, tentu cobaan yang datang akan semakin berat. Diibaratkan pohon yang semakin tinggi, maka semakin banyak dan kuat pula angin yang menghempaskan. Lalu urusan berhasil atau berhenti sampai di situ sajanya hubungan pun kembali lagi kepada kalian berdua.

Toh, pertengkaran yang mewarnai hubunganmu tak selamanya buruk. Ada pertengkaran-pertengkaran yang sepertinya memang “dibutuhkan” agar hubungan kalian semakin dewasa. Kadang ada juga pertengkaran yang hadir karena kalian sudah sangat dekat. Pertengkaran yang biasanya hanya dirasakan oleh mereka yang sudah menjalin hubungan dalam waktu yang cukup lama. Seperti ini kira-kira pertengkarannya….

1. Males ketemuan gara-gara jenuh biasa dialami oleh mereka yang hubungannya sudah lama berjalan

Bosan via www.pexels.com

Tentu masih tergambar jelas di ingatanmu bagaimana dulu awal-awal kalian pacaran. Setiap hari rasanya ingin bertemu. Kalau saja tak bertemu, entah kenapa seperti ada sesuatu yang kurang, bahkan membuatmu tak bersemangat. Dan saat beberapa hari tak bertemu, rasanya sudah rindu setengah mati. Ya namanya juga fase awal, rasanya cinta masih hangat-hangatnya.

Berbeda dengan sekarang, ada waktu-waktu tertentu kamu atau dia malas untuk bertemu. Seringnya sih karena rasa bosan. Karena memang kegiatan saat bertemu tak jauh dari makan, nonton, nongkrong atau sekadar jalan-jalan. Sampai akhirnya rasa malas bertemu ini berujung pada pertengkaran. Apalagi kalau salah satu dari kalian ada yang sengaja mencari alasan untuk tak bertemu. Kalau sudah seperti ini ceritanya, sebaiknya kalian membicarakan secara langsung dan baik-baik. Atau solusi paling mudah, ya memberi waktu untuk sendiri-sendiri dulu.

2. Perasaan yang sensitif menjelang tamu bulanan datang, nggak jarang mengundang rasa kesal dan uring-uringan

Uring-uringan via elizabethwellsphoto.com

Sekian lama hubungan kalian berjalan, semestinya pacarmu tahu kalau setiap tamu bulanan datang emosimu bisa mendadak labil. Kadang kamu gelisah, sendu, kadang bisa tiba-tiba senang, tapi tak lama kemudian uring-uringan. Biasanya sih pacarmu ini yang akan jadi sasaran. Hal-hal remeh bisa dengan mudah menyulut kekesalanmu. Jadilah perasaan sensitif itu berujung pada kesalahpahaman.

Membuat cowok sebaiknya sedikit mengalah dan lebih pengertian lagi. Setidaknya dia harus memutar otak untuk mengendalikan suasana hatimu yang labil ini. Misalnya dengan memberikan cokelat dan menunjukkan perhatian sedikit lebih banyak dari biasanya. Jadi intinya kesensitifanmu ini tak perlu diambil hati. Toh setelah tamu bulanannya pergi kamu akan baik-baik lagi.

3. Menanyakan kepastian hubungan di masa depan dan cuma dijawab “jalanin dulu aja, kalau jodoh nggak ke mana”

Jalanin dulu aja via elizabethwellsphoto.com

Setiap hubungan tentu memiliki tujuan bersama. Lebih tepatnya hubungan ini akan berakhir di mana. Sementara tentu inginnya hubungan kalian berakhirnya ya di pelaminan. Tapi nggak ada yang tahu kapan waktu itu akan datang. Bisa saja dalam hitungan bulan, atau malah butuh waktu bertahun-tahun. Tergantung pada kesiapanmu dan pasangan.

Dan biasanya saat hubungan sudah terhitung lama, bertanya kepastian hubungan seperti kapan akan diresmikan sebenarnya jadi hal yang wajar. Tapi alih-alih dapat jawaban melegakan, jawaban pasanganmu pasti selalu sama, “jalanin saja dulu”. Membuatmu kesal dan bertanya-tanya, dia benar-benar ingin serius denganmu atau nggak sih?! Ujung-ujungnya pun sama yaitu pertengkaran. Tapi jangan sampai karena hal seperti ini kamu mengambil jalan pintas dengan cara menyudahi hubungan. Karena menaikkan level hubungan memang tak semudah saat kalian memutuskan untuk pacaran.

4. Saking fokusnya menyelesaikan pekerjaan, sering bikin pasangan lupa waktu untuk istirahat dan makanan

Sibuk kerja via elizabethwellsphoto.com

Kesibukan masing-masing yang bikin lupa waktu. Parahnya lagi sampai salah satu dari kalian kadang lupa untuk istirahat dan makan. Padahal kesehatan tetap harus diutamakan. Memang sih, tuntutan pekerjaan nggak bisa diabaikan begitu saja. Tapi bukankah kalian tetap harus peka terhadap batas tubuh sendiri. Kalau udah sakit tentu nggak cuma kamu yang repot, tapi juga pekerjaan jadi numpuk dan terbengkalai. Makanya, nggak sedikit cewek jadi nyinyir dan cerewet kalau pasangannya udah sibuk kerja sampai lupa waktu kayak gitu. Sampai kadang lagi-lagi kalian bertengkar karena masalah sesepele ini.

5. Membahas gaji yang entah kenapa habis hanya untuk membeli barang-barang yang sebenarnya nggak dibutuhkan

Bahas soal duit via elizabethwellsphoto.com

Semakin lama hubungan, semakin dekat kalian membicarakan urusan uang bukan lagi hal yang tabu. Selama urusan uang yang dibahas tak melewati batasan dan hanya sekadar mengingatkan. Contohnya kecilnya, mengenai uang yang kalian habiskan tiap bulan.

Kalau sebatas pengeluaran untuk memenuhi kebutuhan pokok sih nggak masalah. Tapi kalau menghabiskan uang untuk hal yang nggak perlu, seperti membeli barang yang tak seberapa penting? Ada rasa geregetan yang kadang tak bisa terbendung. Awalnya sih sekadar mengingatkan. Tapi kalau yang diingatkan susah, lama-lama pasti kalian bertengkar juga. Toh dari persoalan ini juga kamu atau dia bisa belajar terbuka urusan finasial sebelum berumah tangga nantinya.

6. Hubungan yang semakin dekat terkadang membuat kamu atau pasangan lupa untuk tetap saling menghargai

Lupa ‘batasan’ via www.pexels.com

Bertengkar karena salah satu dari kalian tersinggung? Jadi hal yang wajar dalam hubungan yang sudah tahunan. Di masa awal-awal pacaran, kalian biasanya masih membatasi diri untuk mengungkapkan perasaan masing-masing. Masih menjaga setiap perkataan dan perlakuan satu sama lain. Karena rasa-rasa takut kehilangan masih besar.

Tapi seiring berjalannya waktu, kedekatan dan kenyaman kadang membuat kalian bersikap seenaknya kepada pasangan. Entah perkataan atau perlakuan yang kelewat batas, meski kamu merasanya masih biasa saja. Sementara pasanganmu ini sudah terlanjur tersinggung dan tersakiti. Berangkat dari sini, harusnya kalian mengingat-ingat dengan baik, kalau kamu atau dia tetap harus saling menghargai. Setidaknya menghargai perasaan satu sama lain jadi cara agar hubungan tetap awet dan langgeng hingga nanti.

7. Kebiasaan jam karet lama-lama bikin kesal karena berdampak pada hal lain yang harus kamu lakukan

Kebiasaan terlambat via elizabethwellsphoto.com

Zaman awal pacaran, mungkin kamu atau pasangan ingin terlihat baik dan sempurna. Mempersiapkan penampilan, menunjukkan perhatian yang nyata, dan lain sebagainya. Menjadi seseorang yang tepat waktu mungkin juga jadi salah satunya. Jam berapapun janjian, kamu atau dia berusaha datang lebih awal. Tujuannya, supaya tak ada yang menunggu-nunggu.

Tapi, itu dulu. Jagi-lagi kenyamanan dan kedekatan membuat kalian menggampang sesuatu termasuk waktu. Janjiannya jam berapa, eh…. datangnya jam berapa. Kesal tak usah ditanya. Tapi lebih kesal lagi kalau yang diingatkan justru ikutan kesal. Alhasil kalian bertengkar lagi. Kadang juga malah jadi saling menyalahkan atau mengungkit-ungkit kejadian yang lalu.

Tapi, setidaknya pertengkaran demi pertengkaran seperti ini masih terbilang wajar. Apalagi kalau pertengakaran ini pun jadi bukti kalau kalian semakin dekat dan mengenal satu sama lainnya. Paling tidak, di usia hubungan yang sudah tahunan, tak ada lagi pertengkaran karena hal receh seperti tak segera membalas pesan atau tak mengatakan akan pergi kemana. Jadi, tetap santai ya menghadapinya….

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Pemerhati Tanda-Tanda Sesederhana Titik Dua Tutup Kurung