8 Perubahan Romantisme yang Akan Terasa Setelah 25. Pengingat Agar Kita Mencintai Biasa-biasa Saja

“Jangan mencintai berlebihan. Karena cinta adalah yang tersisa setelah debar hilang.”

Advertisement

Pengalaman mencintai seseorang harus diakui membuat hidup berubah. Membagi hidup  dengan orang baru, membuka hati tidak lagi hanya untuk dirimu, membiarkan dirimu lebh rapuh untuk disakiti oleh orang yang dipilih sendiri tidak pernah sederhana. Tapi seperti banyak hal dalam hidup lainnya, cinta akan berubah pada saatnya.

Konon cinta akan berubah setelah kita makin dewasa. Selepas masuk usia 25, contohnya. Di usia ini romantisme tak lagi terasa berlebihan dan mencapai titik ternyamannya. Penasaran bagaimana cinta berubah selepas 25? Apa hubungannya dengan mencintai sekadarnya saja? Di sini Hipwee akan berusaha menjawabnya 🙂

1. Sebelum 25 cinta sesederhana punya teman makan. Selepas 25 cinta adalah percaya. Walau tidak bertemu berpekan-pekan

Selepas 25 cinta adalah soal percaya

Selepas 25 cinta adalah soal percaya via storyboardwedding.com

Hubungan di awal 20-an biasanya didominasi oleh perasaan ingin ditemani. Sekadar punya teman makan atau teman nonton sudah membuat kita senang. Ada perasaan tenang karena sekarang tidak lagi sendirian. Perasaan macam ini jelas tidak salah. Namun biasanya selepas mencapai titik 25 tahun perasaan akan berubah.

Advertisement

Cinta selepas 25 adalah soal kepercayaan. Ini bukan lagi tentang seberapa sering kalian bisa makan bersama. Bukan juga soal premiere film apa yang kalian datangi berdua. Cinta di usia 25 adala soal rasa percaya, rasa nyaman yang tetap sama saja. Walaupun kalian jarang bertemu karena kesibukan berpekan-pekan lamanya.

2. Cinta setelah 25 bukan soal memberi hadiah di waktu spesialnya. Kalian sedang berhemat untuk masa depan. Hadiah cukup dengan mendoakan

Kini hadiah cukup dengan mendoakan

Kini hadiah cukup dengan mendoakan via www.glamourandgraceblog.com

Hubungan yang bertahan sampai ke 25-an biasanya tidak main-main lagi. Ada mimpi dan visi yang sama yang membuat kalian terus bersama sampai titik ini. Dan di usia yang sudah tidak waktunya hore-hore lagi kalian paham betul kalau perjuangan berdua baru diawali.

Advertisement

Di usia belasan dulu bukti cinta itu se-klise memberikan hadiah yang sudah dia idam-idamkan di momen spesialnya. Menghadiahinya gundam, atau malah memberinya voucher perawatan. Di usia 25 cinta berubah haluan ke arah yang lebih penuh perjuangan.

“Sayang, maaf ya gajiku bulan ini habis buat bayar DP keramik hehe. Hadiah ulang tahunnya aku doain aja ya?”

Jika ini dia lakukan 5 tahun lalu dijamin kamu sudah merengut lama. Kini berbeda. Hadiah doanya membuatmu sadar kalau dia memang cinta.

3. Beberapa tahun lalu cinta tak pernah lepas dari kepemilikan. Anehnya setelah 25 cinta juga tentang melepaskan. Mengikhlaskan

Selepas 25 cinta adalah soal mengikhlaskan

Selepas 25 cinta adalah soal mengikhlaskan via storyboardwedding.com

Ada orang-orang yang punya label ‘pernah dicintai’ dalam hatimu. Kamu sempat jatuh hati pada mereka sedalam itu. Tapi jika ditanya di mana mereka kamu hanya akan tersenyum dan bilang, “Mereka di dalam sini. Tapi mereka sudah pergi.”

Barangkali memang butuh seperempat abad untuk mengerti bahwa cinta bukan cuma soal menggandeng tangannya setiap hari. Ada beberapa perasaan yang memang perlu dilepaskan. Sekarang kamu tahu bagaimana kombinasi paling pas dari cinta dan mengikhlaskan.

4. Dulu kamu selalu menanti dia mengejutkanmu. Selepas 25 malah kamu ingin memberi semampumu

Kini kamu ingin memberi. Semampumu

Kini kamu ingin memberi. Semampumu via www.glamourandgraceblog.com

Jika diingat lagi memang menggelikan. Dulu kamu selalu berharap diprioritaskan. Diberi kejutan. Dinomorsatukan. Seakan mencintaimu harus membuatnya kehilangan to do lists lain yang tak kalah penting di hidupnya. Cuma boleh ada kamu saja.

Sekarang, setelah melewati 25 kamu baru sadar kalau cinta itu seperti lirik lagu The End dari The Beatles:

“…and in the end the love you get is equal to the love you make.”

Kalau kamu ingin dicintai sedalam dan seindah itu kamu harus memberi dulu. Cinta adalah kata kerja yang tak ada habis-habisnya. Kini kamu sadar sepenuhnya.

5. Pertengkaran di 25 tidak harus dipungkasi dengan maaf. Kalian cuma butuh menatap mata. Untuk meyakinkan semua baik saja

Iya. Kita baik saja

Iya. Kita baik saja via storyboardwedding.com

Yeah. Masalah jelas tetap ada. Di beberapa momen salah paham tetap terjadi. Kalian menyalahkan, berdebat, membuat salah satu menangis, sampai saling mendiamkan beberapa hari.

Di awal 20-an dulu pertengkaran macam ini harus melalui sebuah prosesi. Gengsi-gengsian dulu, menunggu salah satu minta maaf, menangis manja, baru semua kembali berjalan normal.

Ah, tapi sekarang kalian sudah makin dewasa. Sudah kehabisan tenaga untuk drama-drama ala anak remaja. Setelah emosi mereda kalian cukup saling bertukar pandangan mata. Kemudian semua bisa kembali seperti biasa.

6. Masa lalu kini kalian perlakukan sebagai teman lama. Bagaimanapun perihnya — toh semua itu membentuk kalian berdua

Walau perih masa lalu membentuk kalian berdua

Walau perih masa lalu membentuk kalian berdua via storyboardwedding.com

Sebelum 25 ada pakta tidak tertulis bahwa membahas masa lalu dan mantan itu haram hukumnya. Komunikasi yang wajar dengan mantan yang kini sudah jadi teman lebih baik dilakukan di balik punggung saja. Daripada runyam dan perang dunia ‘kan?

Kalian sempat kekanakan dan enggan bertukar cerita soal pintu yang sudah dilalui sebelumnya. Soal orang yang dulu pernah mendampingi dan membuat jatuh cinta, lalu meninggalkan luka. Baru setelah 25 kotak pandora ini kembali mau dibuka.

Sekarang kalian sudah bisa berdamai dan saling menerima lengkap dengan masa lalunya. Sepahit apapun, seperih apapun, masa lalu itu membentuk kalian berdua. Kini kalian lebih memilih merayakannya.

7. Di usia ini kepastian tidak harus berbuih-buih diucapkan. Dia lebih indah ditemukan dalam perbuatan

Cinta kini lebih mudah ditemukan dalam perbuatan

Cinta kini lebih mudah ditemukan dalam perbuatan via storyboardwedding.com

Janji mau membangun rumah bersama, membangun keluarga berdua sudah makin usang rasanya. Sekarang kerja keras lebih membuatmu percaya.

Cinta adalah dia yang rela begadang sampai jam 2 pagi tiap hari demi punya penghasilan tambahan dari pekerjaan freelance. Kalian harus membayar DP gedung resepsi sebentar lagi. Cinta adalah chat singkat, “Jangan lupa minum air putih.” yang dia kirimkan di tengah meeting dengan direksi.

Cinta bukan lagi sebuah stupa besar. Malah mozaik-mozaik kecil yang menghangatkan hati.

8. Ternyata cinta selepas 25 adalah rasa yang bertahan setelah debar hilang. Cinta adalah yang tetap berpendar walau kalian sudah terlalu nyaman

...cinta adalah yang tetap berpendar walau nyaman

…cinta adalah yang tetap berpendar walau nyaman via storyboardwedding.com

Kenapa kamu bertahan? Hubungannya masih seru?

Kalau definisi seru adalah berdebar setiap kali dia menjemput, maka kamu akan menggelengkan kepala. Definisi serumu juga bukan dibahagiakan dengan cara-cara manis khas anak muda. Bahkan semua kebiasaan (dan sifat menjengkelkannya) sudah kamu hapal di luar kepala.

Melihat wajahnya dan rasa hangat yang ditimbulkan olehnya di hatimu, kini kamu tahu. Cinta selepas 25 justru ada di percakapan singkat sambil mengantuk soal kekesalanmu pada bos yang banyak minta. Cinta menyelip dalam remasan kencang tangannya di lenganmu saat mengetahui projectnya gagal total. Cinta adalah tentang tetap bersama walau sesekali kalian sakit dan merasa dikecewakan.

Kali ini cinta bukan lagi soal kejutan. Bukan juga berbagi sentuhan. Cinta selepas 25 itu seperti mercusuar. Dia terus berpendar. Walau sudah menemukan titik yang nyaman.

Untukmu yang sedang menjalani cinta yang menggelegak, semoga kebaikan selalu menaungi langkahmu. Angkat gelas untuk perasaanmu sembari mengingat satu hal.

Cinta yang biasa justru lebih bertahan lama. Ada kalanya degup terlalu keras perlu dimasukkan ke ruang kedap suara 🙂

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Penikmat puisi dan penggemar bakwan kawi yang rasanya cuma kanji.

CLOSE