Aku Rasa, Kamu Berhak Mendapat Kesempatan Kedua. Meski Kamu Pernah Mendua dan Membuatku Sangat Terluka

Pernah merasakan sakit hati karena diduakan atau dikhianati pasangan memang sulit untuk dilupakan begitu saja. Segala kenangan indah serta hal-hal gila yang sekian lama dilakukan bersama kini telah sirna. Menguap begitu saja karena dia mendua. Namun, pernahkah kalian merasa bahwa pasangan berhak menerima kesempatan kedua?

Bukan karena tak mau mencari penggantinya, justru karena kamu sudah sangat yakin bahwa dia yang terbaik meski banyak kesalahan telah tercipta.

Hai, kamu yang sangat kusayangi sekaligus orang yang pernah menyakitiku. Apa kabarmu?

Masih mencintaimu adalah alasan paling mendasar dari dalam hatiku. Tak mudah untuk mengikisnya karena hatiku sempat terluka.

masih sangat-sangat mencintaimu

masih sangat-sangat mencintaimu via love-a-dinosaur.deviant.art

Biarlah aku menjadi wanita yang naif sementara ini. Aku masih sangat mencintaimu meski kau sempat mendua. Aku yakin bahwa kamu masih berhak kuberikan kesempatan kedua. Aku meyakini benar, bahwa semua manusia pernah melakukan kesalahan. Toh, kau juga manusia biasa yang tak luput dari alpa. Biarlah ini jadi kesempatanku untuk berbesar hati, demi memaafkan kesalahan yang pernah kau cipta.

Aku percaya bahwa tiap hubungan yang dilakoni oleh dua insan manusia harus didasari sikap saling terbuka dan mau menerima. Kesalahan yang pernah kau buat mampu membuka mata. Dari situ aku pun mendapat banyak pelajaran berharga. Belajar bagaimana memberi maaf yang tak putus hingga belajar menyembuhkan luka.

Sepertinya tak ada pelukan terhangat selain dari dirimu. Bukannya aku menutup diri, tapi aku terlalu enggan untuk singgah ke lain hati.

enggan berganti arah

enggan berganti arah via dylandsara.com

Tak ada pendengar terbaik selain kamu. Dan perasaan itu tak berubah sedikitpun hingga kini. Segala keluh kesah bisa dengan mudah tercurah. Kau tetap menjadi pendengar dan pemberi bahu ternyaman yang pernah kutemui. Tak ada yang berhasil menggeser posisimu di hatiku hingga kini.

Aku terlalu malas beradaptasi dengan yang lain. Sudah kuyakinkan hatiku pada satu pria, yaitu kamu. Sadarlah, bahwa perasaanku tak sebercanda itu. Aku memang masih mencintaimu, namun aku minta jangan lagi mempermainkan hatiku. Ada satu tempat tersedia untukmu di dalam sana. Aku berharap kaupun juga sama, bersedia memberikan ruang terlapang di dalam hatimu hanya untukku seorang.

Selain aku, ayah dan ibu juga banyak berharap padamu. Mereka yakin kau adalah pria yang bisa membahagiakanku.

ayah dan ibu sudah memberikan restu

ayah dan ibu sudah memberikan restu via dylandsara.com

Aku tak pernah bermain-main dalam hubungan, termasuk denganmu. Tapi setelah semua hal buruk yang telah kau lakukan padaku, membuat keyakinan ayah dan ibu mulai terkikis. Mereka takut untuk menitipkan hati putrinya pada pria yang pernah melukai. Namun, kau tak perlu mengkhawatirkan hal itu. Aku sungguh percaya bahwa kau mampu mengembalikan kepercayaan mereka seperti dulu.  Maukah sekarang kau berjanji untuk tak lagi bermain hati?

Aku dan kamu sudah sama-sama tahu manis getirnya hubungan asmara. Tak akan kubiarkan kesalahan yang pernah ada memisahkan kita.

hubungan ini bukan hubungan seumur jagung

hubungan ini bukan hubungan seumur jagung via dylandsara.com

Melupakanmu mungkin memang mudah, namun melupakan kenangan yang telah tertanam, itu sangat sulit dan menyakitkan buatku. Aku dan kamu sudah sama-sama dewasa untuk terus berdebat seperti anak kecil. Hubungan yang terlanjur serius ini takkan sirna hanya karena orang ketiga. Genggam tanganku sekali lagi, aku percaya kita bisa memulai semuanya dari awal. #migmegalau

Kegilaan, keromantisan, serta kebersamaan kita yang telah ada sekian lama masih ingin aku pertahankan. Sekilas tentang hubungan kita yang kini sedang berada pada titik uji, aku takkan menyerah dan selamanya akan mempertahankanmu. Aku berharap, kau pun mau mengusahakan kembali segala yang terbaik.

Tak cuma bagiku, namun bagi kita.

Dariku, yang kini sudah bisa membuka hati untukmu

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Seorang makmum yang taat :)