Alasan-Alasan di Balik Keputusan Untuk Tidak Pacaran

“Hah? Kamu belum pernah pacaran?'”

Advertisement

Apakah kamu sering mendapat reaksi ini dari teman-teman? Pacaran (yang istilahnya berasal dari adat lawas orang Melayu untuk memakaikan pacar air ke pasangan sebagai tanda hubungan) memang sudah jadi norma umum saat ini. Ketika kamu mencapai umur tertentu, orang-orang akan menuntut supaya kamu punya pacar. Padahal, belum tentu kamu sendiri mau.

Kamu memang merasa baik-baik saja tanpa pacar. Kamu pun nggak mengerti kenapa orang lain begitu terobsesi dengan pacaran. Nah, kalau selama ini kamu kesulitan menjelaskan kenapa kamu merasa nyaman dengan kesendirianmu itu, artikel Hipwee kali ini mungkin bisa membantumu. Apa saja sih alasan kenapa pacaran itu bukan keharusan?

1. Kamu Bukan Orang yang Mudah Takluk Pada Tekanan

Kamu bukan orang yang mudah takluk pada tekanan

Kamu bukan orang yang mudah takluk pada tekanan via images.4ever.eu

Semua orang terlahir ke dunia ini dalam keadaan sendiri. Barulah setelah itu kita berangsur-angsur bertemu dan mengenal orang lain. Dari teman TK, SD, SMA hingga kuliah, satu per satu orang lain akan masuk ke hidupmu.

Advertisement

Nah, kata orang zaman sekarang, pacar adalah figur yang akan kamu butuhkan dalam satu titik di kehidupanmu. Banyak banget orang di lingkunganmu yang mengatakan kalau kamu sudah dewasa, dan sudah sepantasnya punya pacar. Namun, kamu adalah orang yang “kebal” terhadap apa kata orang lain. Apapun yang mereka pikirkan, tak akan terlalu memusingkan kamu.

Kamu tidak pernah ikut kelimpungan cuma karena temanmu yang juga jomblo tiba-tiba galau. Kamu sudah merasa terpenuhi dengan apa yang kamu miliki. Tidak ada keinginan untuk memiliki atau mencari pacar saat ini. Dan itu tidak apa-apa, karena berarti kamu benar-benar mengenal dirimu sendiri. Kamu adalah individu yang mengagumkan, karena tidak membiarkan dirimu dibentuk oleh tekanan lingkungan sekitar.

2. Kamu Nyaman Sendiri, Karena Status Single Juga Disandang Sahabat-Sahabatmu

Teman-temanmu pun asyik menjomblo

Teman-temanmu pun asyik menjomblo via bestpaperz.com

Advertisement

Jika pengaruh lingkungan tetap penting buatmu, mungkin alasan yang satu ini yang melatarbelakangi kejombloan-mu. Bisa jadi, kamu memang ada dalam lingkungan dimana ‘pacar’ itu cuma ide, bukan kenyataan. Artinya: sebagian besar temanmu juga nggak punya pacar.

Gara-gara sama-sama single, kalian jadi sering menghabiskan waktu bersama. Ini membuat kalian lupa bahwa di luar sana, banyak orang seumuran kalian yang sibuk pacaran.

Walaupun alasan kalian untuk tak berpacaran berbeda-beda, kehadiran kalian untuk satu sama lain sudah sangat membuat kalian nyaman. Kalian tak berpikiran untuk punya pacar, apalagi kalau itu berarti persahabatan kalian harus merenggang!

3. Kamu Yakin Bahwa Pacaran Akan Membuat Hidupmu Lebih Rumit

Pacaran akan membuat hidupmu tambah rumbit

Pacaran akan membuat hidupmu tambah rumbit via www.huffingtonpost.com

Pacaran akan selalu membutuhkan tenaga dan kerja ekstra. Padahal, mungkin kamu sedang berada dalam titik dimana hidupmu sudah rumit. Kamu tak terbayang apa jadinya jika kamu punya pacar. Apalagi kalau mendengarkan curhatan temanmu tentang pacarnya. Kamu jadi tambah malas untuk menjalin berhubungan. Kamu bersyukur, karena tak harus berhadapan dengan masalah-masalah klasik orang pacaran.

Orang-orang mungkin bilang: walaupun repot, pacaran itu layak diperjuangkan karena bisa membuat bahagia. Tapi kamu toh tidak butuh pacaran untuk bahagia. Apalagi, kamu nggak yakin bisa menyeimbangkan semua aspek kehidupanmu dengan baik. Ini sah-sah saja, karena hubungan cinta tak harus jadi prioritas ketika kamu masih fokus mengejar mimpi.

4. Belum Ada Yang Tertambat di Hatimu Selama Ini. Jadi Mau Pacaran Sama Siapa, Coba?

"Someday, my prince will come"

“Someday, my prince will come” via www.goodfon.ru

Ini nih alasan yang justru sering disepelekan banyak orang. Mungkin teman-temanmu atau keluargamu melihat pacaran dengan prinsip ekonomi kali ya? Asal ada permintaan dan penawaran, titik temunya pasti ada. Asal ada yang nawarin, pacaran bisa kamu coba. Toh kalau gak cocok bisa putus!

Tapi kamu keberatan dengan konsep ini. Kamu tak akan menerima seseorang jadi pacarmu hanya karena kamu tahu dia suka sama kamu. Sebaliknya, kamu menginginkan seseorang yang memang menurutmu tepat.

Kamu bukan orang yang menolak pacaran. Justru sebaliknya, kamu individu romantis yang hanya mau menjalin hubungan dengan ‘the one‘. Sayangnya, karena yang ditunggu nggak juga datang, akhirnya ya kamu tetap memilih menjomblo.

Mungkin orang lain akan beranggapan bahwa kamu sok jual mahal. Atau memasang standar yang terlalu tinggi, sampai-sampai gak dapat pacar. Padahal, kamu cuma ingin memastikan bahwa yang menjalin hubungan dengan kamu suatu saat adalah orang yang benar-benar tepat.

5. Saking Terbiasanya Sendiri, Kamu Terlalu Canggung Untuk Pacaran

Kamu canggung memulai

Kamu canggung memulai via kissesandchaos.com

Selama ini kamu sama sekali tidak berpikiran untuk pacaran. Tapi ketika akhirnya kamu bertemu dengan orang yang cocok, ide tersebut mulai menarik bagi kamu. Sayangnya, ketertarikan pada ide untuk pacaran tidak bisa langsung direalisasikan jadi tindakan. Apalagi jika kamu belum pernah sekalipun berpacaran. Akan ada rasa canggung untuk memulai sebuah hubungan.

Kamu akan memilih tidak pacaran karena sejujurnya… kamu benar-benar bingung bagaimana caranya. Dan sepertinya sudah terlalu terlambat untuk mulai belajar, karena kamu sudah melampaui usia dimana orang pertama kali “belajar” berpacaran. Alhasil, kamu memilih untuk menjalani kehidupan yang caranya sudah kamu mengerti: menjomblo alias sendiri.

6. Pacaran Itu Konsep Yang Tidak Diakui Oleh Ajaran Agamamu

Pacaran adalah hal yang tak disarankan ajaran agamamu

Pacaran adalah hal yang tak disarankan ajaran agamamu via kreasijilbabku.blogspot.com

Kalau kamu adalah orang yang teguh memegang prinsip-prinsip agama, kamu mungkin akan memandang konsep pacaran sebagai hal yang problematis. Ketika kebanyakan orang tak akan keberatan memulainya karena hanya berpikir berlandaskan rasa, kamu menempatkan ajaran agamamu sebagai acuan utama. Itu sah-sah saja, karena memulai atau tak memulai hubungan adalah keputusan yang personal. Jika ajaran agamamu memang tidak menganjurkan (atau justru melarang) pacaran, wajar saja buat kamu untuk memilih tak berpacaran.

Akan sangat sulit menentukan aturan ‘pacaran’ yang bisa berlaku buat semua orang. Bahkan konsep pacaran zaman dulu saja sangat berbeda dengan zaman sekarang. Ajaran agama justru bisa jadi acuan yang konsisten dalam mengatur hubungan kita dengan sesama manusia, termasuk pasangan dan calon pasangan.

7. Jika Tujuan Akhirnya Menikah, Kenapa Gak Langsung Saja?

Pelabuhan terakhir

Pelabuhan terakhir via demo28.canaanservices.com

“Sebenarnya apa sih tujuan utama orang pacaran? Lebih mengenal satu sama lain? Status? Atau untuk akhirnya berakhir di pelaminan?

Kalau hanya untuk mengenal satu sama lain, toh ada banyak cara yang bisa dilakukan selain berpacaran. Kalau untuk status, bukannya itu akan menghambat perkembangan kita sebagai anak muda? Nah… kalau memang ingin berakhir di pelaminan… kenapa nggak langsung saja menikah?”

Jika kamu adalah orang yang berpikiran seperti itu, kamu memang tidak sepaham dengan konsep pacaran sebagai ajang ‘latihan’ sebelum menikah. Apalagi, ajang tersebut justru bisa menimbulkan sakit hati jika tak berjalan sesuai harapan. Menurutmu, kalau kamu dan orang yang membuatmu tertarik sudah sama-sama serius… langsung menikah bukanlah masalah!

Nah, apakah alasan-alasan di atas sudah cukup menjelaskan kenapa sampai sekarang kamu memilih jomblo? Semoga orang yang seringkali memandang miring keputusanmu bisa mengerti: gak selamanya pacaran itu sebuah keharusan!

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Learn to love everything there is about life, love to learn a bit more every passing day

CLOSE