Hubunganmu Tak Punya Masa Depan, Kalau Hal-hal Ini yang Jadi Obrolan Setelah 6 Bulan Pacaran

Kamu sering heran dengan pasangan yang asyik ngobrol sampai berjam-jam. Dalam hati kadang penasaran, mereka ngobrolin apa sih? Sebab beda pasangan, pasti beda juga obrolannya. Ada yang lebih suka ngobrolin hal-hal ringan seperti hobi kalian. Ada juga yang lebih serius dengan membicarakan isu-isu yang ada di lingkungan, pekerjaan, sampai rencana masing-masing ke depannya.

Advertisement

Kamu juga pernah dengar, kalau obrolan kalian itu bisa jadi penentu bagaimana hubungan ke depannya. Obrolan kalian bisa menggambarkan masa depan hubungan, atau sebaliknya jadi tanda yang kurang baik. Sambil mengingat-ngingat obrolan kamu dan dia selama ini didominasi oleh apa saja. Hipwee punya kumpulan obrolan pasangan yang jadi tanda kalian jalan di tempat, sekalipun usia hubungan sudah beranjak lebih dari 6 bulanan.

1. “Kamu tuh harusnya begini” ~~

01-wes-anderson-inspired-engagement-pictures

Semua hal harus seperti maunya saja via www.nessakphotography.com

Sampai detik ini salah satu dari kalian masih ada yang memaksakan keinginan diri ke pasangan. Termasuk bagaimana pasangan harus bersikap atau berpenampilan. Padahal kalau kalian merasa dewasa, menerima pasangan dengan segala usahanya untuk tampil baik itu harusnya sudah cukup.

Kamu tuh harusnya nggak perlu banyak tanya ini dan itu?

Tapi ‘kan sebagai pasangan aku wajib tahu.

Kenapa sih bilang iya aja susah?!

Advertisement

2. “Aku tuh sayang banget sama kamu….”

20140828-nik_5607

Romantis sih tapi… via www.nessakphotography.com

Sudah lebih dari enam bulan tapi obrolannya cinta-cintaan melulu. Terdengarnya romantis, tapi pertumbuhan hubunganmu tak bisa diasupi dengan urusan perasaan saja. Kamu dan dia perlu obrolan di luar dari perasaan yang memang bisa bantu hubunganmu berkembang.

3. “Terus maunya kamu apa?”

wes-anderson-inspired-engagement-session-005

Kurang peka dan mengerti via www.nessakphotography.com

Masih selalu tanya, maunya pasangan apa. Seolah selama ini kalian tak juga saling memahami. Bukankah paling tidak mengenal karakter pasangan bisa membuat kalian bisa menerka bagaimana jalan pikirannya. Lagipula mau sampai kapan selalu tanya, “Maunya kamu apa?” Putus!

4. “Dulu mantanku santai-santai aja tuh. Kamu nggak usah sewot deh,”

Advertisement
10-cute-engagement-pictures-in-old-town-alexandria-1440x960

bawa-bawa masa lalu terus via www.nessakphotography.com

Sedikit-sedikit yang dibawa ke percakapan kalian soal masa lalu dengan mantan. Padahal masa lalu itu bukan urusan pemikiran hubungan kalian yang ada di masa kini. Kamu dan dia pun dua orang yang ada di masa kini, yang harusnya sama-sama berjalan depan, bukan terus mundur ke belakang.

Kok kamu ngelarang aku terus sih? Dulu tuh mantanku santai-santai aja aku mau main game selama apapun

Ya udah pacaran lagi aja sama mantan kamu!

5. “Mereka aja yang saling sibuk tetap bisa liburan bareng, masa kita nggak bisa sih?”

inner-habor-engagement-session-baltimore-md-001

Melihat hubungan orang lain via www.nessakphotography.com

Membicarakan orang lain sebagai intermeso tak apa-apa, tapi kalau untuk membandingkan hubungan sendiri dengan hubungan orang lain, buat apa juga? Cara kamu dan dia menjalani hubungan ‘kan tak sama dengan pasangan lain. Jadi harusnya kalian tak perlu membanding-bandingkan pasangan atau hubungan kalian seperti pasangan lain yang kamu lihat.

Jalani saja sesuai kemampuan kalian, tak perlu memaksakan diri seperti pasangan lain atau punya relationship goal yang teramat klise itu.

6. “Kenapa sih komentarku nggak dibalas lagi?”

12-baltimore-md-nautical-inspired-engagement-session

Itu lagi yang dibahas via www.nessakphotography.com

Masalah kalian cuma berhenti pada persoalan dia yang jarang balas komen di sosial media miliknya. Kamu selalu merasa tersinggung kalau dia mengabaikan komenmu. Padahal kalau kamu tahu, hal-hal seperti ini sama sekali nggak ada faedahnya.

Kenapa sih komentarku nggak dibalas juga? Padahal tadi kamu udah sempat balas komentar temanmu.

Iya tadi nggak keburu mau balas semua komentar. Tapi nanti aku balas ‘kan.

Pasti begitu, komentar aku kayak diabaikan.

Kok jadi bahas ini lagi sih?!

7. “Aku kangen kamu Yang, ketemuan yuk….”

12-mt-vernon-engagement-pictures

Merengek-rengek terus via www.nessakphotography.com

Sedikit-sedikit merengek kangen dan minta ketemuan. Padahal kalian sudah sering bertemu. Mau sampai kapan terus seperti ini? Apa kalian tak khawatir jenuh kalau terus merengek-rengek ke pasangan. Masa iya kalah dengan mereka yang LDR’an, yang ketemuan saja jarang-jarang.

8. “Kamu lagi apa? Di mana?” hampir setiap saat isi pesan cuma itu-itu aja

v4cu3obsrek-matthew-kane

Pertanyaan klise via unsplash.com

Siang Yang, kamu lagi apa?

Hai, Lagi di mana nih Yang?

Oh, udah makan siang belum?

Nggak hanya setiap hari, tapi setiap kali memulai percakan kalian selalu saja menanyakan hal yang sama. Padahal jawabannya juga pasti cuma itu-itu saja. Kalau begini ceritanya, bagaimana bisa kalian berkembang dan menjaga rasa agar tak lekas bosan?

9. “Nanti gimana ke depannya gampang deh. Nikmati dulu aja yang sekarang,”

julie-and-mike-22

Gampang lah itu! via www.nessakphotography.com

Yang, hubungan kita mau dibawa ke mana ini?

Nanti gimana ke depannya gampang deh. Nikmati dulu aja yang sekarang

Pendapat kasarnya, dia sendiri tak benar-benar serius memikirkan hubungan kalian. Lalu kenapa kamu masih bertahan, kalau jawabannya saja sudah jelas tak memberi kepastian.

10. “Aku capek kita berantem terus!”

engagement-session-baltimore-maryland-nessa-k013-1440x960

Bertengkar itu bumbu via www.nessakphotography.com

Setiap kali salah paham atau bertengkar selalu saja bilangnya “Capek,”  Kalau sudah capek kenapa tak menyudahi pertengkaran dan mencoba lebih mengalah satu sama lainnya, atau bisa juga dengan menyudahi hubungan. Daripada terus dilanjutkan, tapi merasa terengah-engah.

Semua obrolan itu memang sepele kelihatannya. Tapi kadang obrolan sepele ini bisa jadi tanda yang penting untuk kamu perhatikan. Jangan sampai sudah terlanjur sayang tapi ternyata mustahil punya masa depan bersama dia. Sampai akhirnya kalian menyerah, saat dengan hati yang berdarah-darah.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Tukang catat yang sering dilanda rindu dan ragu

CLOSE