Kamu dan Dia Mesti Percaya Bahwa Masih Ada Jalan. Meski Saat Ini Restu Belum Di Tangan

Backstreet atau berhubungan diam-diam tanpa diketahui orang-orang tertentu yang sebenarnya sah-sah saja pada kasus tertentu. Perbedaan agama, prinsip serta hal krusial lainnya mungkin menjadi alasan mengapa sepasang kekasih memilih jalur backstreet.

Tapi, apakah nyaman jika keterbukaan serta kejujuran saja masih menjadi hal mahal bagi kalian? Bukankah kebahagiaan yang sedang kalian alami sudah sepatutnya mendapat restu dari orang-orang terdekat, orang tua misalnya. Tak ada salahnya kalian mulai memberanikan diri untuk jujur dan open mind kepada siapapun yang dianggap pantas mengetahui hubungan kalian. Percayalah, tak selamanya backstreet itu nyaman dan menggembirakan.

Buatlah kesepakatan awal dengan pasanganmu perihal arah hubungan kalian. Main-main, cukup serius atau sangat serius?

Memulai sebuah hubungan percintaan itu tidak mudah. Pertemuan dua insan dengan berbagai argumen serta tabiat yang berbeda seringkali membuat pertengkaran yang berujung pada kebencian. Siap tidak siap, terjadinya hal-hal terburuk pun harus dipersiapkan sedari awal.

Membuat kesepakatan tentang arah sebuah hubungan pun tak boleh luput dari tujuanmu membina hubungan. Mulailah berbicara berdua pada pasanganmu, hubungan seperti apa yang akan kalian bentuk kedepannya, apakah hubungan yang serius atau hanya sekedar main-main.

Kenali lingkungan kalian berdua, apakah salah satu dari kalian mampu membaur dengan baik? Jika tidak, usahakan. Jika iya, pertahankan.

kenali lingkungan kalian dengan baik

kenali lingkungan kalian dengan baik via kelascinta.com

Permasalahan baik atau tidak itu relatif. Tinggal bagaimana keduanya saling bijak menyikapi dan memberikan kontribusi. Belajar berbaur dengan lingkungan pasangan juga merupakan tahap yang penting jika kalian tak mau berlama-lama sembunyi dari dunia luar.

Cobalah memahami, hubungan yang kalian jalani saat ini tak hanya milik kalian berdua. Orang tua, keluarga dan sahabat tentu ingin tahu seberapa jauhkah proses kalian dalam tumbuh dan berkembang bersama. Usahakan sebaik mungkin demi hubungan yang tak hanya main-main ini.

Mulailah jujur dengan pasangan. Minimal, pasanganmu tahu apa yang kamu mau dan juga sebaliknya. Bukankah saling memahami itu kunci dari sebuah hubungan?

jujur dan terbuka, itu lebih penting

jujur dan terbuka, itu lebih penting via popular-world.com

Jangan hanya fokus pada kemauanmu saja, berhentilah menjadi pribadi yang egois. Ajaklah pasanganmu berbagi tentang berbagai hal dalam kehidupanmu. Biarkan dia menikmati alur hubungan kalian dengan penuh suka cita, tanpa beban karena saling menutup diri.

Tak perlu muluk-muluk, ceritakan saja soal orang tua dan keluargamu di rumah. Ceritakan apa adanya dan jangan menambah atau mengurangi ya… Bebaskan dia mengenalmu bukan hanya dari dirimu, tapi dari lingkunganmu juga.

Sesekali, jadilah perantara terbaik antara pasangan dan keluargamu. Mengenalkannya sebagai teman dekat tak masalah untuk permulaan.

kenalin, ini temanku pak, bu

kenalin, ini temanku pak, bu via pediaku.com

Kalau bukan kamu, siapa lagi yang mau mengenalkan pasanganmu ke keluargamu?

Kalau bukan kamu, siapa lagi yang akan membuka jalan restu dari kedua orang tuamu?

Mengurangi tingkat canggung dan malu sangat kamu perlukan dalam tahap ini. Tak menjadi masalah jika kamu mengenalkan pasanganmu sebagai teman dekat dulu, ini berguna agar orang tuamu tidak kaget dan berpikir macam-macam. Setelah itu, biarkan orang tuamu mengetahui hal-hal sederhana dari pasanganmu, pun sebaliknya.

Kalau ketakutanmu masih saja membumbung tinggi, singkirkan itu pelan-pelan demi tahap selanjutnya yang lebih penting.

udah, jangan takut

udah, jangan takut via life.viva.co.id

Ayo, mulai singkirkan ketakutanmu pelan-pelan. Mengetahui nama, alamat dan gelar pasanganmu saja tentunya tak cukup untuk meyakinkan orang tuamu seberapa seriusnya hubunganmu.

Bukalah obrolan konyol dengan orang tuamu seputar hobi atau makanan favorit pasanganmu itu lebih baik ketimbang takut dan minder dengan orang tua sendiri.

Setelah orang tua dan keluarga mulai mengenal pasanganmu, coba mulai berikan akses pada pasanganmu untuk memulai obrolan pada ayah, ibu atau adik-adikmu.

kamulah yang harus memberi akses

kamulah yang harus memberi akses via sadudin.blogspot.com

Memberanikan dan meyakinkan diri untuk memberikan akses pada pasanganmu harus mulai diterapkan di sini. Bersepakatlah padanya agar mau memulai obrolan dengan orang tua atau keluargamu secara lebih pribadi. Biarkan nama, alamat dan gelar pasanganmu tersingkirkan dan terganti dengan obrolan ringan namun tetap sakral.

Jangan sia-siakan momen penting dalam keluargamu! Manfaatkan kesempatan ini untuk menghadirkan pasanganmu di rumah.

manfaatkan momen-momen khusus

manfaatkan momen-momen khusus via olarv.com

Ayah, ibu atau adikmu ulang tahun? Inilah kesempatanmu untuk mengajak sang pujaan hati ke rumah. Setidaknya, kamu punya alasan kuat untuk mengahdirkannya di tengah-tengah keluarga pada momen-momen seperti ini.

Tak perlu membawa bingkisan mahal atau berdandan berlebihan, ajaklah dia dengan penuh kesungguhan dan niat yang tulus untuk mengenal lebih dalam keluargamu.

Sadari betul bahwa hubungan yang dewasa itu menjunjung tinggi arti kejujuran. Bersepakatlah pada dirimu dan semesta, bahwa hubunganmu tak sekedar main-main.

bukankah hubunganmu itu dewasa?

bukankah hubunganmu itu dewasa? via itswrittenforyou.wordpress.com

Kalau hubunganmu cuma main-main sih nggak apa-apa, nggak usah repot-repot buat menanam kejujuran.

Kedewasaan dalam hubungan itu sebenarnya buah manis dari sebuah kejujuran. Dengan jujur dan terbuka terhadap pasangan, kamu tentu akan mendapatkan banyak keberuntungan yang entah datang darimana dan kapan saja. Toh, sepandai-pandainya tupai melompat, bukankah akan terjatuh juga?

Pada akhirnya, restu dan persetujuan orang tuamu memang tak selalu didapat dengan mulus. Tapi, jika kamu sudah yakin pada pasanganmu, apakah usaha yang segitu saja sudah cukup?

ayo buat kesepakatan!

restu tak selalu mulus, tapi tak apa via fimela.com

Baru ngenalin nama, alamat sama gelar pasangan, eh orang tuamu udah mulai nggak suka sama pasanganmu. Dan kamu nyerah sampai mau bunuh diri? Ah, cemen!

Katanya yakin dan cinta, tapi kok baru segitu aja udah loyo sih? Bahkan orang tuamu baru menilai penampilan pasanganmu saja, belum kebaikan-kebaikan serta kepintarannya memasak atau bermain catur ‘kan? Mulailah berusaha lagi, kenalkan lagi pasanganmu pada mereka secara perlahan. Jika kamu sudah yakin, percayalah bahwa semesta akan ikut mengamini keyakinanmu.

Jadi, sudah sampai mana usahamu buat hubunganmu? Atau mau terus-terusan backstreet aja? Hmmm… share di kolom komentar yuk!

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Seorang makmum yang taat :)