Kamu Cewek Mandiri yang Masih Single? Yakin Itu Cuma Karena Belum Ketemu Jodoh?

Kamu adalah cewek mandiri berpendidikan tinggi yang dikenal sebagai salah satu individu paling cerdas di lingkunganmu. Saking menonjolnya bakatmu, satu-dua kali kamu pernah menerima komentar seperti ini: “Jadi perempuan nggak usah terlalu pintar, nanti susah dapat jodoh.”

Advertisement

Kamu pun mengernyit. Udah seksis, komentar itu nggak sesuai sama keyakinanmu bahwa jodoh itu di tangan Tuhan dan kecerdasan bukan halangan bagi hubungan percintaan.

Sayang, sampai sekarang kenyataannya kamu masih single. Pendidikan atau karirmu yang berjalan mulus berbanding terbalik dengan kehidupan percintaanmu. Lalu apa sebenarnya yang “salah”? Kenapa kamu masih juga jomblo saat sebagian besar temanmu sudah punya pasangan? Apa iya karena belum ketemu jodoh aja; atau apa sebenarnya ada alasan yang lainnya? Nah, mending simak dulu pembahasan Hipwee ini!

1. Kamu Terlalu Sibuk Sehingga Melupakan Aspek Kehidupanmu yang Lain

Kamu terlalu sibuk

Kamu terlalu sibuk via www.ouchpress.com

Sebagai perempuan yang mandiri dan sukses, kamu punya banyak tanggungan pekerjaan. Kalau kamu masih sekolah atau kuliah, kamu juga kerap menghadapi banyak tuntutan dari lingkungan untuk terus menorehkan prestasi. Kamu mungkin akan sangat sibuk dengan tugas sekolah atau pekerjaan dari pagi hingga sore hari.

Advertisement

Keadaan ini bisa membuatmu menomorsekiankan hal-hal lain yang nggak ada hubungannya dengan sekolah atau kerja. Tenagamu sudah habis untuk kedua hal itu. Saat malam tiba, kamu lebih memilih untuk pulang dan istirahat dibandingkan bersenang-senang dan bersosialisasi.

2. Bisa Jadi Kamu Masih Suka Bersosialiasi, Tapi Tugas Tetap Prioritas

Tetap sempat having fun

Kamu tetap sempat have fun, tapi selalu dibayangi tugas via www.thespainevent.com

Nggak semua cewek yang sukses dan mandiri itu gila kerja. Bisa jadi, kamu masih bisa menyempatkan diri untuk bergaul dengan teman-temanmu.  Tapi coba deh ingat-ingat lagi: saat kamu pulang dari kegiatan sosialisasi, apa yang kamu lakukan? Apakah kamu akan membuka Facebook dan “ngepoin” teman cowok yang tadi baru kamu kenal? Atau kamu lebih memilih untuk kembali mengerjakan tugas?

Kalau kamu jauh lebih memprioritaskan pekerjaan atau sekolah dan meminggirkan masalah percintaan, wajar jika sampai sekarang kamu masih single. Dalam sebuah hubungan kadang kamu nggak bisa hanya pasif dan menunggu. Ingat: hubungan terjadi bukan hanya karena ada niat, tapi juga ada usaha.

Advertisement

3. Pengetahuan yang Luas Membuat Standar Kamu Meningkat

Rasa nyaman itu kebutuhan

Rasa nyaman itu kebutuhan via www.eharmony.com

Kamu mungkin perempuan yang supel dan mudah bergaul. Kamu juga tidak punya masalah untuk berteman dan ngobrol dengan siapa saja. Tapi coba tanya pada dirimu sendiri, apakah kamu masih tahan bergosip seharian seperti dulu?  Apakah kamu masih merasa nyaman untuk ngobrol tentang semua hal?

Pengetahuanmu yang bertambah  akan membuat kamu lebih suka membicarakan hal-hal yang memiliki makna. Entah itu puisi, politik, atau topik berat yang spesifik lainnya. Dengan kata lain, nggak semua orang bisa membuat kamu nyaman dan tertarik untuk berteman atau PDKT lebih jauh dengan mereka.

4. Mungkin Secara Nggak Sadar, Kamu Memang Sangat Pemilih

Perempuan selektif

Perempuan selektif via cdn03.cdn.justjared.com

“Ah nggak kok, aku sama sekali nggak pemilih. ASAL dia bisa bikin aku nyaman.”

Wah, itu sih kontradiktif namanya. Kalau kamu memang sama sekali nggak pemilih, kenapa masih pakai kata ‘asal’? Tenang, dalam soal hubungan, memang kamu harus jadi pemilih. Yang nggak baik adalah kalau kamu terlalu pemilih.

Sebagai orang yang mengaku suka berpikir, coba deh kamu pikirkan dulu, apa sih definisi nyaman itu buat kamu? Jangan-jangan nyaman versi kamu itu: baik hati, ringan tangan, perhatian, sabar, sesukses kamu, sepintar kamu, dan pengertian (alias bisa ngertiin kamu yang super sibuk). Hmm….yakin ini kriteria nggak ketinggian?

5. Kamu Mempertimbangkan Lebih Banyak Hal Saat Akan Memulai Suatu Hubungan

Mempertimbangkan keputusan masak-masak via idontcareifyoudontbelieveme.tumblr.com

Saat masih belia, kamu mungkin tidak punya banyak pertimbangan saat memutuskan untuk pacaran. Tapi seiring dengan bertambahnya umur dan pengetahuan, kamu yang sekarang punya lebih banyak pertimbangan.

Hal ini nggak akan lepas dari proses hidup yang mengajarkan kamu lebih banyak hal. Kamu nggak lagi memandang hubungan dari satu dimensi saja. Kamu mungkin akan mulai berpikir bahwa hubungan itu isinya nggak cukup cuma cinta, tapi juga rasa nyaman dan komitmen.

6. Kamu Memikirkan Jodoh, Tapi Bukan di Urutan Pertama 

Dia bukan priotitas utama

Dia bukan priotitas utama via www.ouchpress.com

Saat kuliah, kamu merasa punya tanggung jawab pada orang tuamu untuk belajar dengan benar — dan ini membuat kamu menempatkan pacaran pada urutan kedua. Saat semester akhir, skripsi memberikan terlalu banyak tekanan sehingga kamu harus memutuskan untuk menempatkan pacaran di urutan kesekian.  Saat akhirnya kamu lulus, entah kenapa kamu merasa lebih tertekan dengan status pengangguran dibandingkan status jomblomu dan akhirnya berpikir: “Nanti deh, aku nyari kerja atau S2 dulu baru fokus ke cinta.”

Masalahnya, ketika kamu akhirnya mendapat perkerjaan atau berhasil melanjutkan sekolah, kebanyakan pria di sekitarmu mungkin sudah punya pasangan duluan.

7. Beberapa Pria Mungkin Akan Menganggap Kamu Sebagai Rival

Bisa jadi dia insecure terhadap kamu

Bisa jadi dia insecure terhadap k via www.thesinglediaries.com

Mungkin beberapa dari kamu akan mengerutkan dahi saat membaca kalimat ini. Seharusnya perempuan yang mandiri dan kritis justru bisa jadi pasangan yang bisa diandalkan dalam hubungan, bukan ancaman. Tapi percaya atau nggak, beberapa laki-laki memang akan tidak nyaman untuk menjalin hubungan dengan perempuan yang semandiri dan sekritis kamu (dan ini tentu bukan salahmu).

8. Saat Akhirnya Punya Pacar, Kamu Merasa Ada Banyak Perbedaan

Terlalu banyak perbedaan

Terlalu banyak perbedaan via res.cloudinary.com

Saat kamu akhirnya menemukan orang yang membuat kamu jatuh hati, kamu mungkin akan berpikir untuk menjalani hubungan ini dengan serius. Kamu juga meyakinkan diri untuk menerima dia apa adanya.

Tapi, seiring berjalannya waktu kamu sadar bahwa ada banyak perbedaan mendasar antara kalian. Dia suka menunda pekerjaan, menyepelekan janji, main game semalaman dengan teman-temannya, dan cenderung posesif terhadap kamu. Kamu mulai merasa bahwa kamu pantas mendapatkan versi dirinya yang lebih baik daripada itu.

9. Kadang, Tanpa Sadar Kamu Juga Otoriter

Baik di kantor ataupun di sekolah, kamu mungkin terbiasa untuk mengatur jadwalmu sendiri. Kamu akan belajar, mengerjakan tugas, lalu memberi waktu pada dirimu sendiri untuk melakukan hal yang kamu sukai. Kamu terbiasa mengatur dan mengambil keputusan sendiri. Bahkan mungkin kamu juga terbiasa mengepalai tim dan bertanggung jawab atas kelangsungan sebuah proyek.

Tapi dalam hubungan cinta, kamu harus siap “dipimpin” sebagaimana kamu siap “memimpin”. Tidak ada yang namanya “bos” dalam hubungan cinta.

Masalahnya, kadang kamu secara nggak sadar membawa kebiasaanmu mengatur-atur ke dalam hubungan kalian. Kamu memutuskan semuanya sendiri, dan tidak memberikan pasanganmu kesempatan yang cukup untuk mewujudkan apa yang ia sebenarnya mau.

10. Akhirnya, Mungkin Menjadi Single adalah Pilihan Terbaik

Akhirnya kamu merasa lebih baik sendiri

Akhirnya kamu merasa lebih baik sendiri via 2.bp.blogspot.com

Pada akhirnya, kamu akan merasa bahwa menjadi single adalah jalan yang paling baik untuk perkembangan pribadimu. Dengan menjadi single, kamu bisa fokus pada pekerjaan dan tugas-tugas pentingmu. Dengan menjadi single, kamu bisa lebih punya banyak waktu untuk mengejar cita-citamu.

Kalau kamu sudah ingin segera menikah, kamu mungkin harus lebih serius mencari pasangan dan menyelami dunia selain kuliah dan pekerjaan. Selami lagi hal-hal yang dulu sering kamu lakukan untuk mengisi waktu. Prioritaskan sosialisasi dengan teman-temanmu. Jangan taruh target tinggi-tinggi, siapa tahu orang yang nggak kamu kira bisa memberimu kebahagiaan, ternyata akan jadi pacar terbaikmu selama ini?

Tapi sebenarnya, nggak usah galau jika sampai sekarang kamu belum punya gandengan. Jangan pula terpengaruh dengan orang yang bilang “Kalau kamu terlalu pintar, nanti susah dapat jodoh.” Kalau seorang cowok ngerasa kamu terlalu pintar bagi dirinya, itu sih artinya memang ada yang lebih pantas buat jadi pacarmu daripada dia :p

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Hobi traveling, dengerin musik dan nonton serial tv.

CLOSE