Saat Cowokmu Emosi, 6 Gestur Remeh ini Bikin Dia Adem dan Sayang Lagi

Cowokmu ini sama halnya dengan kamu yang ingin dimengerti. Terutama saat emosi mereka sedang meninggi, entah karena marah dengan orang lain, atau memang sedang terlibat kesalahpahaman denganmu. Menimpali emosinya dengan kekesalan justru memperburuk keadaan. Kamu sudah seharusnya memang berusaha menjadi air di saat-saat seperti ini, menenangkan dia yang amarahnya berkobar tak karuan.

Advertisement

Toh menenangkan cowokmu yang tengah emosi tak sesulit menghadapi interview kerja atau skripsi. Mengingat pemikiran cowok pun lebih simpel dari kamu. Sebelum keadaan semakin memburuk, kamu bisa mengikuti beberapa cara yang ada di artikel kali ini. Biar dia adem lagi dan hubungan kalian manis kembali 🙂

1. Cewek nggak perlu banyak berbicara. Dengarkan saja dengan seksama, supaya cowok merasa kekesalannya diperhatikan

Mendengarkan bikin dia merasa dihargai

Mendengarkan bikin dia merasa dihargai via www.pinterest.com

Menjadi pendengar orang-orang yang sedang emosi atau marah-marah memang tak selalu enak. Parahnya lagi emosimu sendiri lama-lama pun bisa terbawa. Tapi di satu sisi kamu pun paham, amarah seseorang tak bisa dibalas dengan amarah yang sama.

Seperti halnya saat cowokmu panjang lebar menumpahkan segala uneg-unegnya. Sesulit apapun perasaan atau pikiranmu untuk menerima kekesalannya, tetap saja kamu tak bisa membalas semua itu. Bukan juga ingin membiarkan dia seenaknya marah-marah ke dirimu, tapi sikap diammu ini tak lain salah satu usaha supaya dia lebih tenang.

Advertisement

Dengarkan saja dulu, supaya dia merasa lebih dihargai. Toh setelah cowokmu ini lebih tenang, kamu sendiri bisa mengungkapkan apa yang kamu rasa juga pikirkan. Daripada memaksakan diri adu pendapat yang ujungnya sudah pasti semakin salah paham. Nggak ada salahnya ‘kan mengalah demi kebaikan.

2. Mengelus punggungnya nggak cuma bikin perasaan cowok berantakan, tapi amarahnya pun bisa hilang perlahan

maaf ya yang, sambil genggam tangan atau elus pundaknya

maaf ya yang, sambil genggam tangan atau elus punggungnya via youqueen.com

Siapa bilang cowok nggak bakal luluh sama perlakuan manis seperti sentuhan? Secuek apapun cowok, dia tetap manusia yang punya rasa. Saat sedang kesal, pastilah dia ingin dimengerti oleh kamu sebagai pasangan. Nggak harus dengan ucapan ini itu, tapi diammu bisa sangat berarti dengan sedikit perlakuan manis seperti mengelus punggungnya.

Ibarat kamu yang kalau dielus kepalanya, malah hatinya yang berantakan. Sedangkan cowokmu ini yang kalau saja dielus punggungnya, rasa kesal yang tadinya benar-benar membara bisa jadi perlahan hilang. Sebab belaian tanganmu di punggungnya ini memberi rasa nyaman sekaligus ketenangan. Membuat dia nggak hanya merasa dihargai tapi juga dimengerti olehmu.

Advertisement

3. Nggak ada salahnya sesekali mengalah, supaya cowokmu yang marah lekas segera tenang dan tak lagi resah

mengalah demi kebaikan bersama

mengalah demi kebaikan bersama via 630px-Sorry.jpg

Kata “iya” biarpun sederhana, tapi punya pengaruh yang besar. Bukan cuma mempermudah segala urusan, tapi membuat siapa saja yang mendengar tenang dan senang. Seperti saat cowokmu sedang marah besar. Daripada kamu menimpali ucapan kesalnya dengan kata-kata yang aneh-aneh, lebih baik meng-iya-kan ucapannya saja.

Anggap saja sebagai bentuk sikap mengalahmu. Toh mengalahnya kamu bukan berarti kalah, sebab perselisihan dalam sebuah hubungan juga tak membutuhkan predikat siapa kalah – siapa menang. Mengalahnya kamu ini tak lain upaya untuk tak hanya menenangkan tapi juga menghilangkan resah. Mengingat kekesalan dia tersulut dari perasaan resah karena pikirannya terlalu khawatir atau takut.

Pokoknya, jangan buat resah di dadanya terus menggebu. Diibaratkan juga, kamu seperti air yang memadamkan api amarah yang sedari tadi berkobar tanpa sungkan-sungkan.

4. Karena kebanyakan cowok nggak suka dibantah terus, kamu harus bisa mengungkapkan pendapat dengan lebih halus

diomongin pelan-pelan

diomongin pelan-pelan via www.dustincantrellphotoblog.com

Kamu memang punya hak untuk berbicara atau pengeluarkan pendapat, dan cowok sendiri sudah harusnya paham. Hanya saja, kamu perlu tahu saat-saat yang tepat untuk mengungkapkannya. Jangan sampai mengungkapkannya dengan terlalu eksplisit saat cowokmu sedang marah-marah. Mengingat cowok kebanyakan masih berpikir terlalu kuno, kalau cewek tak boleh membantah apapun yang diucapkan si cowoknya.

Nah, supaya kamu tak dicap membantah. Di saat ini lah kamu perlu mencoba mengungkapkan pikiran dan perasaanmu sendiri dengan penyampaian yang lebih halus. Pastikan cowokmu yang sedang marah tak tersinggung dengan apapun yang kamu ucapkan.

5. Memasang muka polos, supaya cowoknya mendadak nggak tegaan, mau marah tapi nih cewek kok ngegemesin sih

Yakin tega sama muka polos begini?

Yakin tega sama muka polos begini? via personalexcellence.co

Selain kata-kata, sikap ataupun perlakuan, raut wajahmu saja sudah cukup sebenarnya untuk membuat cowokmu yang tengah marah melunak. Alih-alih memasang muka jutek atau cemberut, kamu justru memberikan ekspresi sepolos-polosnya. Menatap cowokmu yang tengah kalap dengan tatapan kosong sekaligus datar, seperti bingung tapi juga kok aneh ya.

Bisa dipastikan, cowokmu bakal salah tingkah sendiri. Habis mau marah tapi kok muka polosmu lebih menggemaskan, bikin dia nggak tega untuk bentak-bentak atau sekadar menggerutu ke kamu. Bisa jadi, dia juga khawatir kalau aja kamu tiba-tiba mengelurakan air mata.

6. Kalau udah bingung mau ngapain coba alihkan amarahnya ke hal-hal yang menyenangkan, tapi yang positif loh ya. Hahaha

Jangan cemberut aja dong, di makan Mas

Jangan cemberut aja dong, di makan Mas via elizabethwellsphoto.com

Sayang kamu nggak lapar kah? marah-marah juga ngeluarin energi yang cukup banyak lho.

Ada kalanya rasa kesal bisa diatasi dengan mengalihkannya ke sesuatu yang  hal yang lain. Semisal kamu bisa mengajaknya makan berdua dengan mentraktirnya, atau membuat lelucon yang tak menyinggung perasaannya. Apapun itu, yang penting hal positif dan membuat hatinya senang.

Intinya sih, saat cowokmu sedang marah kamu jangan sampai menanggapinya dengan amarah yang sama. Bukan karena sesuatu hal yang berbau patriarki, tapi memang sudah seharusnya hal buruk tak dibalas hal buruk. Tak ada salahnya belajar sabar. Toh jika waktunya sudah tepat, kamu bisa mengatakan apa yang ada dalam pikiran atau perasanmu. Daripada memaksakan berpendapat saat dia sedang marah, yang justru bisa membuat semua makin runyam.

Mengalah itu belajar untuk membuat dirimu lebih sabar dan bijak. Jadi, kalau dia marah senyumin aja ya. 🙂

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Tukang catat yang sering dilanda rindu dan ragu

CLOSE