Setelah Sampai di Fase Nyaman, 6 Perubahan Ini yang Bakal Kamu Rasakan

Orang bilang kalian berdua terlihat semakin kompak. Kamu sendiri senang-senang saja dinilai sebagai pasangan kompak. Setidaknya itu penanda kamu atau dia belajar memahami karakter pasangan dengan baik. Meski kadang kamu sendiri masih bertanya-tanya, sejauh mana sih ikatan emosional antara kalian?

Advertisement

Bukankah kenyamanan menjalani hubungan tak bisa dilihat dari kekompakkan saja. Ada hal lain juga yang menandakan fase nyaman kalian sudah benar sampai atau masih separuh jalan. Bisa jadi kalian kompak, tapi masih setengah-setengah rasa nyamannya atau mungkin sebaliknya. Tapi untuk memastikan soal kenyamanan kalian, kamu bisa menakarnya dari beberapa perubahan yang dirasakan olehmu sendiri. Mulai dari ucapan sampai pemikiran, kamu pasti sadar bedanya!

1. Bukan ikut-ikutan, tapi cara bicara kamu memang jadi lebih mirip dengan pasangan

Terbiasa ngobrol bareng membuat logatmu pun ikut sepertinya

Terbiasa ngobrol bareng membuat logatmu pun ikut sepertinya via bridalmusings.com

Logat ngomong kamu kok jadi mirip Didit ya?

Iya kah? Perasaanmu saja lah….

Tuh kan! Kayak ada penekanan khas daerah timur.

Sebenarnya tak hanya dialekmu yang jadi lebih mirip dia, tapi pemilihan katamu pun ikut sepertinya. Biasanya kamu sendiri tak menyadari perubahan dari caramu bertutur ini. Tapi tanggapan beberapa teman, akhirnya buatmu mencoba mendengarkan lagi suaramu sendiri. Demi membuktikan kebenaran tanggapan teman-temanmu. Toh kalau memang benar, perubahan ini tak bukan hal yang buruk.

Advertisement

Justru ini menandakan kamu nyaman dengan karakter sekaligus budaya yang membesarkannya. Sebenarnya urusan perubahan gaya bicara, tergantung dari karakter mana yang lebih kuat di antara kalian.

2. Terbiasa makan bersama, selera makanmu pelan-pelan sama dengan dia

selera makan yang bergeser sedikit demi sedikit

selera makan yang bergeser sedikit demi sedikit via elizabethwellsphoto.com

Yakin kamu mau mie level 13? Jago ya kamu sekarang makan pedas….

‘Kan kamu yang ngajarin makan pedas.

Advertisement

Perubahan selera makanmu, seolah mengamini ungkapan “bisa karena terbiasa”. Kamu yang dulunya tak bisa makan makanan pedas atau tak suka dengan sayuran, kini justru menggilainya. Sampai-sampai pasanganmu sendiri dibuat takjub.

Bagaimana nggak jago makan pedasnya? Kalau setiap kali makan dengannya, kamu selalu diminta mencicipi makanannya. Sekali, dua kali, sampai akhirnya kamu jatuh cinta sendiri dengan rasa pedas. Bukankah yang terbiasa itu menunjukkan kenyamanan juga?

3. Dulu heran dengan beberapa kebiasaan anehnya, tapi sekarang kadang kamu pun melakukannya juga

nyaman

kebiasaannya yang dilakukan olehmu juga via bridalmusings.com

Dulu kamu selalu komentar dengan kebiasaannya menaikkan kedua alis tiba-tiba. Tak buruk sih, tapi buatmu ini cukup aneh dan sedikit mengganggu perasaanmu di saat-saat tertentu. Seperti saat sedang sebal atau marah dengannya, kamu bisa mendadak geli sendiri, sedangkan kekesalan pun perlahan luntur. Beda dengan sekarang, kamu kadang tak sadar melakukan kebiasaannya juga. Bahkan kadang juga kamu sengaja melakukannya untuk meledek dia.

Kamu tak perlu merasa aneh. Selama tak merugikan dirimu, dia atau orang lain tandanya kebiasaan ini tak salah. Toh terkadang diam-diam dia pun melakukan kebiasaanmu juga. Dari ikut-ikutan di kebiasaan remeh seperti ini, rasa nyaman biasanya hadir lebih kuat.

4. Tanpa menjelaskan panjang lebar, seringnya kamu segera paham dengan apa yang dia maksudkan

j

Nyaman membuatmu mudah mengerti dia via bridalmusings.com

Diikat pakai ini maksudnya kamu?

Iya benar, Yang…. Tahu aja sih kamu!

Kamu bukan cenayang, tapi sekarang dirimu memang lebih mudah menebak apa yang dimaksud pasanganmu ini. Sekalipun tak menjelaskan panjang lebar. Orang sih bilangnya, memang seperti ini gambaran sesungguhnya dari rasa pengertian. Kenyamanan jadi kunci untuk mengerti pasangan lebih dalam, tanpa perlu berusaha terlalu keras.

Kadang kamu sendiri bisa menebak maunya dia apa, hanya dari gestur atau sikapnya saja. Persis seperti dia yang tahu kamu marah, saat kamu tiba-tiba bersikap lebih cuek dari biasanya.

5. Nggak ada lagi rasa malu-malu, sebab kamu menganggap dia sudah tahu apapun tentang dirimu

Kenapa juga harus malu-malu

Kenapa juga harus malu-malu via www.focusphotography.ca

Di awal hubungan dan belum terlalu saling kenal satu sama lainnya, kalian sering sekali sungkan atau jaim untuk melakukan sesuatu. Saat ditanya kenapa, jawabannya pun hanya “masih malu”. Apalagi kalau kamu melakukan salah yang tak disengaja. Rasa malunya lebih besar daripada salah panggil nama orang di depan umum. Sementara sekarang, kamu dan dia justru sudah jarang terpenjara dengan rasa malu-malu.

Kamu akan dengan santainya bilang pengen buang gas. Sedang dia hanya akan tertawa menanggapi kelakuanmu. Atau dia yang mudah sekali cerita kekesalannya, tanpa perlu khawatir kamu akan berpikiran negatif.

6. Semakin nyaman, kamu justru semakin santai dan biasa menjalani hubungan, nggak ada insecure berlebihan

va-waterfront-engagement-shoot-003

Nggak ada insecure berlebihan via southboundbride.com

Santai dan kenyamanan itu memang selalu berjalan beriringan. Persis dengan yang kamu rasakan sekarang. Kamu sudah tak lagi insecure berlebihan sekalipun kalian menjalani hubungan jarak jauh. Nggak perlu lagi setiap menit atau jam mengirim pesan atau chat padanya. Bahkan saat jalan bersama, kalian tak perlu memaksakan diri pergi atau pulang barengan. Sebab yang penting kalian merasa asyik, bahagia, dan tenang itu sudah lebih dari cukup.

Setiap perubahan memang menentukan langkah ke depan kalian. Tapi tak semua perubahan di dirimu dan dia selalu terkesan negatif ‘kan? Semua ada bagian dan kadarnya. Asalkan semua tetap berimbang, perubahan akan selalu sah-sah saja terjadi.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Tukang catat yang sering dilanda rindu dan ragu

CLOSE