Tuhan, Aku Tahu Dia Sudah Di Dekatku. Kumohon Bukakan Mata Hati Kami Agar Rasa Ini Segera Bertemu

Tuhan, mana jodohku

Tak ada yang mengatakan bahwa hidup ini mudah. Selamanya, hidup akan selalu berupa labirin dan misteri yang tak pernah kuketahui dengan tuntas. Dalam bayanganku, betapa lebih mudahnya jika segala beban hidup ini bisa dibagi dengan sosok yang tepat. Sosok yang benar dan dengannya hati ini akan senyaman saat berada di rumah.

Persoalan jodoh memang tak mudah. Di satu sisi, dalam usia seperti ini, harapan keluarga semakin melambung tinggi. Tapi hati ini juga enggan jika harus menjalani hidup dengan sembarang orang. Rasanya pencarian ini tak pernah berhenti, tapi saat dia tak juga hadir, pertanyaan itu muncul begitu saja.

Sesungguhnya kamu ada di mana?

Dear Tuhanku, sudah dua puluh lima tahun berlalu sejak kelahiranku. Apa kabar dirinya yang Engkau ciptakan khusus untukku?

Untuk kamu, yang entah siapa dan di mana | Photo by Hassan OUAJBIR via www.pexels.com

Dua puluh lima tahun yang lalu, atas kuasaMu, aku terlahir di dunia. Hingga saat ini begitu banyak hal dan berkah yang kudapatkan. Konon kata orang tua, sejak umur tiga bulan, kita sudah dibisikkan rahasia-rahasia kehidupan, termasuk soal jodoh dan kematian.

Dear Tuhan, aku sudah paham bahwa segala sesuatu di dunia diciptakan berpasangan. Aku juga tahu ada seseorang yang sengaja engkau ciptakan untukku. Seseorang yang akan menjadi pelabuhan terakhir hati yang lelah ini. Jika aku boleh bertanya, sedang apa dan di manakah dia saat ini, Tuhanku?

Aku tahu barangkali dia ada di dekatku. Hanya saja hati ini terlalu bebal untuk menyadarinya, karena apa yang dekat terkadang memang tak terlihat

Mungkin mataku masih tersamarkan | Photo by Maria Orlova via www.pexels.com

Aku tahu, perihal jodoh memang sedikit ambigu. Tak serumit persoalan dunia, tapi juga tak semudah membalikkan telapak tangan. Aku tahu, dia yang Engkau ciptakan untukku, ada di sekitarku. Tapi hati yang bebal ini, selama ini terlalu asyik mencari di tempat yang jauh. Sebagai manusia, Engkau karuniai aku ruang yang lapang untuk kesalahan dan lupa. Seperti nilai berherga seseorang begitu terlihat saat kita kehilangan. Dia yang dekat, seringnya justru tak terlihat.

Tapi jika memang kami sudah berdekatan, kumohon bukalah mata hati kami agar pertemuan indah bisa segera diwujudkan

Pertemuan indah dengan dia yang selalu diimpikan | Photo by Helena Lopes via www.pexels.com

Aku tak pernah meragukan jalanmu, Tuhan. Aku tahu Engkau Maha kreatif. Aku tahu bahwa sebuah cerita indah telah Kau siapkan untuk kami. Meski indah itu banyak rupa dan tahap-tahapnya. Aku yakin, aku hanya perlu membuka diri lebih peka lagi, sebab dia yang aku cari barangkali ada di sekitar sini. Tapi jika kami memang sudah sebegini berdekatan, kumohon bukalah pula mata hati kami, Tuhan. Agar kami bisa saling melihat satu sama lain, dan pertemuan indah yang dinanti segera terjadi.

Terus-terusan menjalani hubungan yang kandas memang membuatku banyak belajar. Tapi Tuhan, ada kalanya hati ini sudah lelah, dan ingin segera bersandar

Mulai lelah dan kini ingin bersandar | Photo by cottonbro via www.pexels.com

Barangkali, Engkau sengaja mengatur jalan kami demikian rupa. Supaya aku dipertemukan dengan orang-orang yang salah, agar aku bisa segera menemukan dia yang benar. Kuhibur diri bahwa segala hubungan yang sudah kujalani dan gagal, pastilah membawa satu hal baik yang bisa kuambil hikmah.

Kuhibur diri pula dengan keyakinan, bahwa jika aku tidak pernah bertemu dia yang salah, lantas bagaimana aku bisa menemukan dia yang benar? Tapi Tuhan, terkadang terus-terusan menjalani hubungan yang salah, berulang-ulang mengalami sakit hati yang sama, membuat hambamu ini lelah juga. Karena itu, kumohon segera pertemukan hati ini dengan rumah yang sebenarnya.

Aku yakin Kau tahu waktu yang paling tepat. Jika sampai sekarang dia tak juga kulihat, barangkali kami memang masih harus memantaskan diri

Barangkali kami memang belum tuntas memantaskan | Photo by Thái Huỳnh via www.pexels.com

Bagaimanapun juga, segala sesuatu ada saatnya sendiri. Engkau, pencipta dan pengatur segala sesuatu, pasti lebih tahu saat yang paling tepat untuk kami. Barangkali saat ini, kami, masih sibuk mencari-cari sosok yang jauh, tanpa menyadari bahwa kamu sudah begitu dekat. Pasti ada alasan mengapa sampai saat ini dia yang kucari tak belum juga terlihat. Pasti ada alasan mengapa hati kami tak juga cepat terbuka. Barangkali hati ini, dan diri ini, belum siap untuk saling bertemu. Hingga suatu saat nanti, saat kami sama-sama sudah saling memantaskan diri, Engkau akan mempertemukan kami dalam lagu-lagu cinta dan doa bersama.

Aku berjanji akan sabar menunggu. Tapi Tuhan, kumohon jangan terlalu lama Kau menunda pertemuan yang indah itu

“Jangan lama-lama…” | Photo by vjapratama via www.pexels.com

Karena segalanya memang ada waktunya sendiri, aku serahkan semua kepadamu, Tuhanku. Tapi jika boleh memohon padamu, tolong jangan lama-lama Tuhan. Mendapatkan pasangan yang benar, membina keluarga kecil bahagia, sudah kumimpi-mimpikan sejak dulu. Bersama orang seadanya bukan hal yang kuinginkan, meski keluarga sudah tak sabar menunggu. Jika dia yang kucari sudah berada di sekitar sini, kumohon segera pertemukan kami.

Selagi aku belum bisa mengatakan sendiri padanya, kutitipkan kerinduan ini pada-Mu. Meski raga kami belum bertemu, bukankah hati kami sudah bersatu?

Seakan-akan sudah teryakinkan ada ‘dia’ di ujung sana | Photo by Анна Рыжкова via www.pexels.com

Hingga saat itu tiba, aku akan sabar menunggu. Saat ini, selagi aku tak bisa mengatakan rindu ini, akan kutitipkan segala rindu, harap, cemas, dan semangat ini kepadamu, Tuhan. Jagalah dia di manapun dia berada. Berilah kemudahan atas setiap usaha-usahanya. Dan sampaikan rindu dari orang yang selalu menunggunya ini. Yakinkah dia bahwa kami akan disatukan, meski saat ini raga kami belum dipertemukan.

Sekalipun aku tak pernah meragu. Aku yakin tak pernah ada yang sia-sia di dunia ini. Suatu saat nanti, segala penantian dan usaha ini, akan mendapatkan imbalannya. Meski dia dekat, terkadang jalan kami yang harus memutar. Tak apa, toh semua ada yang mengatur jalan ceritanya. Hingga saat itu tiba, aku akan tetap menunggu dengan setia. Tapi Tuhanku, jika dia memang sudah ada di dekatku, kumohon jangan terlalu lama. Karena hati yang lelah ini ingin segera bertemu dengan rumahnya.

Terima kasih, Tuhan.

Dari Hambamu, yang ingin segera dipertemukan dengan jodohnya.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Penikmat kopi dan aktivis imajinasi