Yang Ada di Hati Ibu Selepas Kamu Pergi Merantau

Kamu merantau karena memang ingin coba mengadu nasib saat jauh dari rumah kesayanganmu. Rumah tempat semua rindu dicurahkan. Tempat di mana benih rindu juga selalu tumbuh saat ada salah satu anggota keluarga yang tak setiap hari bisa hadir. Kata seorang Ibu saat melepas anaknya, “hati-hati, Nak. Semoga semua harapan jadi nyata, restu dan doa ibu menyertai semua rindumu.” Lantas, bagaimana kabar Ibumu sekarang, teman? Sudah siapkah kamu persiapkan segala oleh-oleh kecil untuk dibawa mudik untuk ibu.

Sebenarnya, yang rindu bukan saja kamu, kamu harus mengerti perasaan seorang Ibu selepas kamu tinggal merantau. Di dalam hatinya mungkin ada rasa ragu, di dalam sana juga ada keresahan yang tak akan pernah Ibu tampakkan di raut mukanya. Barangkali ada sejuta perasaan yang harus dikalahkan seorang Ibu agar hatinya rela melepasmu merantau. Entah si anak di perantauan berbuat apa, entah doa Ibu bukan main derasnya, ada namamu dalam setiap hembusan doanya.

1. Saat Ibu sedang menikmati makanannya, hanya ada satu hal dalam kepalanya yaitu tentang kamu, semoga anaknya sudah makan hari ini

“Semoga anakku hari ini sudah makan” via unsplash.com

Ibu tak mungkin luput untuk selalu memikirkanmu. Kerinduannya karena ditinggal kamu merantau tergambar jelas saat dia menyantap hidangan. Dengan termenung dia memikirkan kamu, apakah kamu di perantauan sudah menghapus rasa laparmu. Jangan sekali pun bikin Ibu khawatir dengan kebiasaan makanmu yang kadang ngawur.

2. Ibu selalu berharap kamu sukses di perantauan, dengan memendam rasa rindu dia selalu mendoakanmu

“Semoga dia sukses, semoga baik-baik saja di sana” via unsplash.com

Apa yang jadi harapan Ibu sepertinya nggak pernah muluk-muluk. Di perantauan ini Ibu berharap kamu sukses, karena sukses pasti membawamu dalam kebahagiaan. Entah sukses secara materi atau pun bukan. Kalau saja kita tahu segala hal yang jadi harapan Ibu, aslinya Ibu jauh dari urusan ribet dan aturan muluk. Semua larangannya hanya usaha untuk membuat kita bahagia.

3. Bagaimana kesehatanmu? Jangan sepelekan hal ini karena ibu bakal sedih kalau tahu kamu sakit

Kebayang kerepotan Ibu saat tahu anaknya sedang sakit? via unsplash.com

Kesehatan jadi perhatian utama Ibu, bahkan sejak kamu lahir ke dunia. Kalau sekali saja kamu sakit, Ibu pasti sangat khawatir bahkan mungkin rela melepas semua kesibukkannya demi menyembuhkanmu. Kini, saat kamu merantau dan Ibu tak selalu ada di sampingmu, Ibu hanya berharap kamu sehat selalu. Jangan membuatnya khawatir karena kamu nggak menjaga kesehatan.

4. Ibu berharap kamu betah di sana, Ibu ingin kamu bisa hidup mandiri dan jangan selalu bergantung ke orang

“Semoga dia betah dan nggak rewel … “ via unsplash.com

Kamu tak pernah tahu perasaan Ibu bagaimana dia menahan rindu untuk memanjakanmu. Kini Ibu jauh darimu, Ibu juga berharap kamu bisa jadi orang yang lebih mandiri, mampu menyelesaikan masalah dengan kemampuan sendiri. Tapi Ibu juga tak bisa memungkiri, bahwa jiwa kasihnya selalu ingin memanjakanmu, masih mau tidur bareng kamu demi kebaikanmu. Semua dilakukannya karena dia sayang ke kamu.

5. Baru ditinggal merantau Ibu sudah berharap kamu pulang, lantas dengan rindunya beliau melingkari angka-angka di kalender dengan harapan

Ibu tahu kapan kamu harus mudik via unsplash.com

Memang berat rasanya hidup merantau kalau saja ada orang yang selalu merindukanmu di rumah. Ibu yang jelas-jelas merestui keputusanmu untuk melepasmu merantau nyatanya tak bisa menahan rindu. Dengan harapan bahwa kamu cepat mudik, dia sering menengok kalender dan melingkari hari-hari penting di mana kamu harus mudik.

6. Mungkin kamu tak paham sudah berapa lama kamu merantau, tapi Ibu selalu mengingat dan mencatatnya dengan bersama doanya untukmu

Tercatat dengan jelas. via unsplash.com

Sudah berapa lama kamu merantau? Mungkin masih sebentar, paling baru beberapa minggu saja. Atau mungkin kamu tak pernah menghitung berapa lama kamu merantau tapi jangan ragukan Ibumu. Dia dengan senang hati menghitung berapa hari kamu merantau dan dengan semangat juga menghubungimu menanyakan hal yang lucu, “apa nggak kangen ke Ibu? Mudik kapan?”

Kalau pun semua berjalan seperti biasa saja, tak berarti kamu bisa luput dari doa. Segala yang berpisah akan selalu merasa kesepian, segala yang bertemu nantinya juga akan berpisah. Tak maukah kamu sejenak meluangkan sedikit saja waktu, mudik dan melunaskan segala kerinduanmu, kerinduan Ibu. Kalau saja masih ada waktu di hari depan, semoga semua yang jadi keinginan Ibumu, kamu bisa penuhi itu dan semua penuh kebahagiaan.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Kertas...