Heran, Kok Banyak Ya Anak Muda yang Ngelakuin Ini di Sosmed? Apa Sih Manfaatnya?

Masa-masa remaja merupakan kesempatan yang tidak akan datang untuk kedua kalinya, setelah melewati masa remaja kamu akan memulai fase kehidupan yang lebih serius yang harus dipersiapkan secara matang. Bekerja, menikah dan kemudian memiliki keluarga sendiri.

Banyak yang bilang bahwa remaja merupakan fase paling seru dalam hidup seseorang, karena dalam fase ini kita masih memiliki tenaga dan waktu untuk melakukan hal-hal yang kita sukai, berbeda ketika sudah beranjak dewasa dan tua, dimana kita memiliki banyak uang namun tidak memiliki tenaga dan waktu untuk melakukan hal-hal yang disukai.

Bagaimana cara kamu menjalani masa remaja pun dapat memberikan gambaran tentang dirimu sendiri. Ada remaja yang suka melakukan kegiatan-kegiatan yang produktif dan ada juga yang suka menikmati waktunya dengan bersantai-santai. Namun, mengesampingkan semua hal itu, pada zaman sekarang, banyak remaja yang suka melakukan hal-hal tertentu di Sosial Media, namun hal tersebut sepertinya tidak memberikan manfaat langsung bagi remaja tersebut ataupun bagi lingkungan sosialnya.

Mungkin seiring berkembangnya zaman, remaja sekarang lebih suka untuk 'tampil' lebih banyak di sosial media karena mengikuti perkembangan zaman yang katanya sekarang disebut sebagai zaman narsisme. Oleh karena itu, berikut beberapa hal yang umumnya dilakukan beberapa remaja di sosial media, namun harus direnungkan kembali manfaat dari hal tersebut.

1. Bolak-balik rapihin feeds Instagram. Katanya sih untuk nambahin jumlah followers

"Terkadang feed indah mu tak seindah kisah hidupmu"

"Terkadang feed indah mu tak seindah kisah hidupmu" via https://www.instagram.com

Advertisement

Tren ini sedang banyak digandrungi oleh para remaja yang menggunakan media sosial berbagi foto yaitu Instagram. Entah sejak kapan tren ini mulai booming di kalangan remaja, namun sampai sekarang banyak yang melakukan hal ini di profil Instagramnya dengan alasan agar dapat mendapatkan lebih banyak followers.

Mungkin kita yang melakukan hal ini bisa merenungkan kembali manfaat dari hal ini, Ada hal yang lebih baik kalau kamu mau melakukan sesuatu yang lebih bermanfaat terkait kegiatan "merapih-rapihkan", mungkin kamu orangnya berantakan terhadap baju-baju di kamar mu. Cobalah kamu mulai merapihkan baju-baju di kamarmu itu. Terlihat kan lebih bermanfaat yang mana ?

2. Upload foto super mesra bareng pacar

Uuuh, mesranya... Eh, tapi belum halal ya ?

Uuuh, mesranya… Eh, tapi belum halal ya ? via http://rachelmeaganphotography.com

Pacaran ketika masih remaja merupakan hal-hal yang sah saja untuk dilakukan, selama pacaran itu ada batasnya dan digunakan sebagai sarana untuk mengenal pasangan lebih dekat sebelum memasuki masa pernikahan, ataupun ada beberapa orang yang beragama Islam yang menjalankan ta'aruf ketimbang berpacaran. Semua kembali kepada pilihan masing-masing orang.

Advertisement

Namun, bagi orang yang memilih untuk pacaran. Pernah nggak sih kamu lihat pasangan yang begitu sering meng-upload foto berdua mereka ?

Tidak ada yang bisa mengetahui apa yang akan terjadi di masa depan, begitu juga soal urusan Jodoh, itu sudah dijadikan rahasia oleh Tuhan agar kamu dapat berusaha mencari pasangan bagi dirimu yang tepat dan direstui oleh Tuhan yang Maha Esa. Nah, bagi kamu yang sekarang sedang berusaha mencari pasangan, biarkanlah usahamu yang mengatakan hasilnya yaa, tidak perlu memasang foto-foto yang tidak sepantasnya untuk dibagikan, cukup satu foto prewedding saja ya hehe.

Advertisement

3. Upload foto makanan atau minuman untuk dapat like atau comment

Lebih keren difoto daripada berdoa sebelum makan kalau zaman sekarang mah !

Lebih keren difoto daripada berdoa sebelum makan kalau zaman sekarang mah ! via http://www.eater.com

Salah satu tren anak muda yang membuat orang tua geleng-geleng kepala, bagaimana tidak ? momen makan yang seharusnya dapat dinikmati malah berubah terbalik dengan banyaknya anak muda yang kerepotan mencari foto bagus untuk makanan yang akan dimakannya.

Gunakanlah momen sebelum kamu makan dengan berdoa menurut keyakinan kita masing-masing, selain belajar untuk caranya bersyukur atas apa yang bisa kamu makan, kamu pun akan lebih dihargai oleh banyak orang karena dapat menghargai berkah makanan yang bisa kamu makan segera. Lebih baik kamu wefie dengan teman-teman ataupun keluarga setelah makan, selain mempererat silaturahmi, momen makan bersama mu pun akan menjadi lebih elegan

4. Keseringan update aktivitas sehari-hari di Snapchat atau Instastory.

Nggak tahu juga orang bakal peduli dengan kegiatan kita atau nggak

Nggak tahu juga orang bakal peduli dengan kegiatan kita atau nggak via http://www.harpersbazaar.com

Bisa dibilang fitur Story di media sosial bukan lah sesuatu hal yang baru, Snapchat lah yang mencetuskan fitur ini, yang kemudian fitur ini mulai dicaplok oleh berbagai media sosial seperti Instagram dan yang terbaru sekarang adalah Whatsapp, tentunya dengan gaya khas dari setiap media sosial tersebut.

Nah, hype dari fitur ini tiba-tiba langsung menjangkit ke kalangan para remaja, banyak yang menggunakannya untuk membagikan berbagai macam hal. Ada yang untuk memberikan semacam live report dari suatu event yang sedang berjalan, ada yang membagikan informasi-informasi terkait akun itu sendiri ataupun ada juga yang membagikan beberapa hal yang sedang dilakukan oleh si pemilik akun tersebut.

Namun, jika intensitas kamu meng-update IG Story semakin tinggi sampai ke hal-hal yang sepatutnya tidak dibagikan kepada followersmu, kemungkinan kamu sudah 'diatur' oleh sosial media berbagi foto tersebut, kamu merasa semua kegiatan mu harus dibagikan kepada orang banyak, selayaknya kita-lah yang harusnya 'mengatur' penggunaan sosial media untuk mempermudah kegiatan kita. Cobalah untuk hanya membagikan hal-hal yang sekiranya dapat dinikmati oleh orang banyak dan dirimu juga yaa.

5. Nggak milah informasi yang akan di share di Medsos. Eh, ternyata hoax

Facepalm aja kalau liat orang macam ini...

Facepalm aja kalau liat orang macam ini… via http://fablefeed.com

Hoax. Informasi yang tidak bisa dipastikan keabsahannya atau pun sudah dipastikan yang memang tidak benar adanya, parahnya lagi Hoax ini terkadang mengandung informasi yang seolah-olah menjatuhkan nama baik seseorang yang berada dalam bidang politik, dunia hiburan dan lainnya. Sehingga tidak jarang banyak anak muda yang suka ikut-ikutan membahas masalah ini, padahal dia nggak punya fakta ataupun data-data yang mendukung.

Ironinya, Hoax dipergunakan orang-orang untuk menyerang suatu individu, kelompok dan lain-lain yang tidak disukai oleh mereka agar nama baik individu atau kelompok itu jatuh. Padahal informasi yang digunakan bisa saja Hoax, ada baiknya dari sekarang sebagai remaja kita harus memiliki pemikiran yang terbuka akan informasi. Telusuri dulu kebenaran dari informasi yang akan kamu bagikan, hal ini akan menjadikan kamu sebagai remaja yang dapat dihargai di lingkungan masyarakat.

Hal-hal yang sudah disebutkan di Artikel ini bukan bermaksud untuk 'menghakimi' ataupun merasa dengki kepada sebagian remaja yang melakukan hal tersebut, namun lebih kepada self reminder dan instropeksi diri bagi kita sebagai remaja yang hidup di era digital sekarang ini. Memang setiap remaja punya cara sendiri untuk bersenang-senang, ada yang suka membagikan kegiatannya di Sosial Media, ada yang suka membaca buku ataupun bermain Video Game.

Namun, kita sebagai remaja juga akan tumbuh menjadi orang dewasa, untuk itulah tulisan ini dibuat untuk mengingatkan kita sebagai remaja bahwasannya mungkin hal yang kita lakukan ketika masih muda tidak semuanya dapat membantu kita di masa tua kita. Oleh karena itu, pintar-pintar dalam menggunakan Sosial Media yaa, karena Internet itu hal yang menakjubkan dan dapat digunakan untuk melakukan hal-hal yang menakjubkan.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Seseorang yang suka membaca buku di atas kereta berjalan (kalau sedang kosong).

361 Comments

  1. Terus sosmed fungsinya buat apaaa? Tulis politik? Nyebar kebencian? Atau menghina orang lain karna dia sosmed addict ?

  2. Andika Gusti berkata:

    Sosmed bisa difungsikan untuk hal-hal lain yang positif. Misalnya sebelum membagikan/posting sesuatu di sosmed, tanyakan pada diri sendiri, “apakah akan bermanfaat bagi orang lain?” Kalau iya, silahkan diposting, kalau tidak, ya dipikir dulu matang-matang.

    Ingat, pamer itu tidak baik, karena bisa menyakiti hati orang lain yang tidak seberuntung kita. Lagipula segala sesuatunya di hidup ini hanya titipan dari yang di atas, bisa diambil sewaktu-waktu. Rezeki yang kita dapatkan itu ada untuk disyukuri, bukan dipamerkan. 🙂

  3. Denny Andika berkata:

    Artikel ini untuk introspeksi terhadap diri sendiri tentang penggunaan media sosial agar yang menurut saya bisa jadi lebih “bermanfaat”. Terima kasih.

  4. Denny Andika berkata:

    Terima kasih commentnya.

  5. Ika MeRy berkata:

    Setuju banget sm artikel ini. Kebanyakan orang2 jaman skrg lebih mentingin kehidupan dunia maya ketimbang dunia nyata. Padahal jika dilihat terkadang kebahagiaan yang tergambar di sosmed tidak sesuai dengan kenyataan yg ada. Dan rata2 orang yang sering pamer di sosmed itu justru karna ia butuh pengakuan dr orang lain yg tak didapatny di dunia nyata. Itu sih kalo pendapatku 🙂

  6. Denny Andika berkata:

    Terima kasih untuk comment positifnya 🙂 , pendapatnya sangat membangun Artikel ini 🙂

  7. Sisca Richie berkata:

    bermanfaat atau tidak kita tdk berhak mengomentari hidup org lain.,setiap org punya cara nya masing2 untuk bersenang2,☺️
    ketika kita merasa org lain pamer periksa kembali hati kita,dia yg pamer atau kita yg dengki?☺️

  8. mental gak mau dikritik ini,, Rasul membenci org2 individualis yg gak mau dinasehati.

  9. Sisca Richie berkata:

    Yudha Yusitra Adiputra oh begitu ya mas ?
    selamat kan saja diri masing2 mas ,jgn merasa paling benar,paling suci,
    neraka saya bkn urusan anda,surga juga blm tentu jd tempat anda�

  10. Gumilang Hidayat berkata:

    Penulisnya gak bisa sinkron sama perubahan sosial. Ini udah era narsisme. Berbagi dimedia sosial itu hal kewajaran. Berbagi bahagia maupun sedih. Soal sentuhan ke agama memang baik tapi jangan dijadikan senjata. Taaruf dll. Situ udah ngelakuin semuanya? Gausah nulis yg sok komentarin orang. �� Kite juga tau medsos itu buat apa. Bermanfaat?

    kalo foto makanan terus sekalian promoin dagangan temen, bisa bermanfaatkan? Mau snapgram buat hal pribadi, pada dasarnya manusia itu mau diakui dan diperhatikan. Wajar aja. Mau anda gak ada semua disosmed? Mending gausah maen sosmed mas. ����

CLOSE