9 Jungkir Balik Khas Pejuang Perantauan, Anak Rantau Pasti Paham

Hidup adalah pilihan. Tak mudah memang ketika memutuskan untuk merantau. Ada rasa gamang yang menyelinap ketika pilihan itu terpikirkan. Merantau memang memberimu banyak kesempatan untuk mengubah hidup, untuk merasakan dinamika hidup yang lebih nyata.Namun di sisi lain, merantau tak selalu menawarkan kenyamanan.

Hanya orang-orang dengan tekad baja yang kemudian berani untuk merantau. Menyingkirkan segala ragu dan kekhawatiran demi mewujudkan impian. Merantaulah agar kamu betapa nikmatnya pulang kampung!

Tak hanya soal perjuangan untuk hidup, nyatanya hidup  di tanah rantau akan memberimu banyak hal menarik. Pensaran! segera cek 9 jungkir balik khas perjuangan anak rantau berikut ini!

1. Rindu pada kehangatan kampung halaman membuatmu gundah. Apa daya, kamu hanya bisa terus menyabarkan hatimu

rindu kampung halaman yang jauh di sana via https://devonapixie.wordpress.com

Advertisement

Kamu mulai menyadari ada rasa rindu yang diam-diam perlahan terselip di sudut hatimu. Tanpa bisa kamu cegah, rindu itu kian hari semakin besar. Bahkan mulai mengganggu aktivitasmu. Ketika rindu itu telah semakin mengakar, apa yang kamu lihat sepanjang hari hanya akan mengingatkan kamu pada kotamu. Pada sosok keluarga di rumah yang selalu menghujanimu dengan kasih sayang dan jalan-jalan di sana yang menyimpan banyak kenangan dengan teman-temanmu.

Sesekali kamu berusaha menghubungi orang tuamu. Tanpa bisa kamu cegah, suara Ibu dan Ayah di ujung telepon malah membuat air matamu mengalir deras. Kamu hanya bisa pasrah. Menyabar-nyabarkan dirimu hingga saatnya pulang kampung tiba. Hati, tetaplah tangguh!

2. Bebas bukan berarti semaumu. Justru porsi tanggung jawab kamu semakin besar

bebas tapi jangan semuanya ya! via http://ributrukun.com

Jauh dari orang tua otomatis membuat pengawasan orang tua terhadapmu menjadi lebih longgar. Namun bukan berarti kamu bisa bebas semau kamu ya! Justru ketika jauh dari orang tua, tanggung jawabmu semakin besar. Kamu harus lebih peka memilih mana hal yang layak kamu lakukan dan tidak.

Advertisement

Kamu mulai belajar bertanggung jawab pada diri sendiri. Memilah-milah mana saja yang bisa kamu lakukan. Kamu juga belajar menerima konsekuensi dari setiap hal yang kamu lakukan. Hidup di tanah rantau akan memberimu banyak pengalaman yang akan membuatmu kian matang memandang kehidupan

3. Mau tak mau kamu belajar beradaptasi. Malangnya kadang kamu menjumpai orang-orang menyebalkan yang membuat mood-mu kacau seharian

menghadapi orang menyebalkan via http://informasi-fantastis.blogspot.co.id

Lingkungan dan orang-orang yang masih serba asing pada awalnya memang membuat kamu merasa jengah. Seiring berjalannya waktu kamu akan mulai beradaptasi. Berkenalan dengan orang-orang baru. Bernafas lega ketika bertemu dengan orang-orang menyenangkan. Orang yang memang membuka tangannya untukmu.

Tak bisa dihindari, terkadang kamu juga berjumpa dengan orang yang memiliki sifat sedikit menyebalkan. Kadang kata-katanya tidak nyaman untuk didengarkan gendang telinga. Kamu merasa dongkol menghadapi orang seperti itu. Mau bagaimana lagi? orang menyenangkan dan menyebalkan telah seperti dua sisi mata uang yang tidak bisa dipisahkan. Untungnya kamu tetap bisa berbesar hari menerima hal itu.

4. Kamu jadi lebih pintar mengatur keuangan. Awal bulan bukan berarti kamu leluasa berfoya-foya. Nasib akhir bulan sepenuhnya tergantung pada dirimu

Advertisement

teliti mengatur keuangan via https://www.hipwee.com

Berada jauh dari keluarga membuatmu harus ekstra kerja keras mengatur keuangan. Jatah dari orang tua atau gaji kamu sengaja kamu gunakan sehati-hati mungkin. Ada pos-pos utama anggaran yang memang mendapatkan perhatian khusus dari kamu. Bahkan kamu rela tidak membeli barang kesukaanmu yang sebenarnya tak begitu penting.

Pun kamu tetap bertekad untuk bisa menabung. Jauh dari keluarga membuatmu harus selalu siaga bila ada kebutuhan mendadak. Awal bukan bukan berarti kamu bisa menghambur-hamburkan uang semaumu. Bukankah tidak ada ruginya berhemat?

5. Perlahan kamu tumbuh menjadi pejuang tangguh. Terbiasa melakukan semuanya sendiri mengubahmu menjadi sosok mandiri yang tak lagi hobi merengek manja

mandiri, tidak menggantungkan diri pada orang lain via http://www.bebeksaurus.com

Hidup di tanah rantau adalah sebuah perjuangan. Kamu yang awalnya hidup dikelilingi keluarga, terbiasa menerima bantuan dari orang-orang terdekat. Tak akan bisa lagi mengandalkan mereka di perantauan. Kamu pun mulai belajar melakukannya sendiri.

Tak ada lagi yang akan telaten membangunkanmu saat kamu harus berangat pagi. Kamu hanya bisa bergantung pada dering jam weker atau alarm di telepon genggammu. Tak apa. Bukankah kesuksesan itu milik orang-orang yang mau bekerja keras dan tak bergantung pada orang lain?

6. Mengunjungi tempat-tempat indah yang sebelumnya tak pernah terbayangkan sekalipun dalam mimpi, akan menjadi bonus menyenangkan buat kamu

Berkunjung ke tempat-tempat indah via http://liburmulu.com

Sesekali diwaktu liburmu kamu mengiyakan ajakan temanmu untuk travelling. Menyapa tempat-tempat indah di tanah rantaumu. Kamu tertegun melihat kecantikannya. Tak menyangka kalau merantau tak hanya tentang perjuangan dan kerja keras, namun dia juga menyimpan keindahan alam yang sanggup membuat matamu terbelalak takjub.

Tak dipungkiri kamu mulai nyaman tinggal di tempat itu. Bahkan kamu telah begitu terkagum-kagum dengan kekayaan alam dan budayanya. Di sudut hatimu yang terdalam, kamu berterimakasih pada Tuhan, karena telah menggariskanmu merantau di tempat seindah ini.

7. Bertemu dengan orang yang berasal dari daerah yang sama benar-benar jadi momen melegakan

senasib sepenanggungan via http://mozaic.co.id

Bertemu dengan orang-orang yang berasal dari satu daerah yang sama denganmu merupakan momen tak ternilai. Kamu merasa senasib sepenanggungan dengan mereka. Paling tidak kerinduanmu pada kampung halaman sedikit terobati. Pun berbagi panganan khas daerahmu akan membuat kamu serasa di kampung halaman.

Bahkan kalian sudah mulai merencanakan untuk pulang kampung bersama-sama. Sambil menunggu waktu libur tiba, kalian tak lupa untuk melakukan kegiatan yang bermanfaat untuk sekitar. Bukankah berbagi itu indah?

8. Kamu bertemu dengan sahabat-sahabat baru yang selayaknya keluarga

sahabat yang mengerti kamu via http://anasnial.blogspot.co.id

Di perantauan kamu akan bertemu dengan orang-orang baru. Kesamaan divisi di tempat kerja atau saat teman kalian harus menginap di kost demi mengerjakan tugas akan membuat kalian dekat. Kalian memang tidak berasal dari daerah yang sama, namun kedekatan hati akan membawa kalian pada sebuah persahabatan.

Berbagi keluh kesah dan cerita bahagia akan membuat kedekatan kalian tumbuh layaknya keluarga. Kamu tak segan untuk datang meminta bantuan padanya. Ketika dia sedang membutuhkan pertolongan pun kamu dengan senang hati mengulurkan tangan.

9. Pulang kampung jadi saat yang paling kamu tunggu! Kalau kamu sebuah mercon kamu telah meledak saking bahagianya!

Nah, ini dia yang paling ditunggu! pulang kampung! Rasanya tak ada kesenangan yang melebihi kebahagiaan pulang kampung bagi anak rantau. Tak sabar rasanya ingin segera berjumpa dengan keluarga di rumah. Rindu di dada pun telah demikian membuncah tak terbendung lagi.

Dengan dada berdegub kamu segera memesan tiket bus, kereta api atau pesawat. Pulang kampung adalah kegiatan sakral yang harus dilakukan dengan persiapan matang. Sudah terbayang setiap lekuk jalan di kotamu dan juga kuliner nikmatnya yang membuat lidah tak henti berdecak.

Ayah! Ibu! Tunggu Kepulanganku!

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Penikmat hujan dan senja

3 Comments

  1. Wahyu Hidayat berkata:

    Bertemu dengan orang yg berasal dari daerah yg sama, dan menjadi sahabat selayaknya keluarga. Itu bonus penting nya.

CLOSE