Aku Mencintainya, Sangat. Tapi Bagaimana Jika Dia yang Ku Cinta adalah Kekasih Sahabatku?

Persahabatan memang tak pernah lekang oleh waktu. Entah persahabatan tersebut meninggalkan sebuah memori yang baik ataupun buruk, semua kejadian bersama sahabat akan selalu dikenang sepanjang masa.

Meski canda tawa tak lagi berjalan bersama matahari yang terbenam, meski langkah kaki tak lagi searah, meski tujuan hidup tak lagi sama, meninggalkan sejuta kisah yang arus ceritanya mulai melemah karena alasan kehidupan masing-masing. Kehidupan dimana persahabatan tak sekental dulu. Kedewasaanlah yang memisahkan semua itu, kedewasaan untuk melanjutkan hidup, baik untuk dirinya sendiri maupun orang yang mengirinya tumbuh dewasa selama ini.

Kenangan tetaplah menjadi kenangan. Tentang persahabatan, dan semua tentang masa lalu. Mereka bisa digali kapan saja kita mau. Kadang ada yang tak mau lagi kembali kemasa itu karena mungkin adanya kenangan buruk yang masih membekas tertancap dalam hati. Sehingga mereka ingin melupakanya. Namun ada pula yang dengan senang hati menikmati kembali sekalipun kenangan tersebut tak menyenangkan. Menganggap semuanya telah berubah dan sekarang baik-baik saja.

                             

Hati memang sangat sulit ditebak. Kadang saat kita menemui lawan jenis kita tidak merasakan apa-apa. Tapi tidak jarang pula kita langsung jatuh hati kepadanya. Dengan amat dalam, menginginkan dia menjadi seseorang yang kita pilih hingga kita mempunyai keinginan besar untuk mendapatkannya. Namun bagaimana jika seseorang yang kita pilih dengan hati dan perasan yang kuat itu merupakan kekasih dari sahabat kita sendiri?. Yang kita juga tau dengan pasti dia juga sangat mencintainya dengan segenap jiwa raganya. Karena kita jugalah yang pertama kali mendengarkan segala tentangnya, yang memberi nasehat-nasehat untuk dekat denganya, yang menyemangatinya saat rasa itu mulai berpaling karena peluang untuk memilikinya tak besar. Hingga akhirnya mereka mengubah status, dari gebetan menjadi seorang pacar. Lalu apa yang harus kita lakukan untuk itu? salahkah jika kita mencintainya? salahkah hati ini memilihnya?.

Berikut adalah cara menyikapi jika semua hal tersebut terjadi :

 <>1. Mintalah untuk diperkenalkan pada seseorang
Mintalah untuk diperkenalkan pada seseorang

Mintalah untuk diperkenalkan pada seseorang via https://www.google.co.id

Karena kita telah membantu sahabat kita, setidaknya mintalah dia atau pasangannya untuk mengenalkan pada seseorang. Rasa yang kita kira itu cinta, mungkin saja itu benar atau mungkin hanya rasa iri karena kita juga menginginkan hal yang sama seperti yang sahabat kita miliki, termasuk pasanganya.

<>2. Hindari mereka
Hindari mereka

Hindari mereka via https://www.google.co.id

Jika tidak ingin merasakan sakit lebih dalam lagi, pergilah kesuatu tempat atau hanya sekedar hang-out bersama teman-teman yang lain. Kita harus tau, saat baru saja jadian biasanya sepasang kekasih selalu menceritakan segala sesuatu yang terjadi kepada orang-orang terdekatnya. Dan kita sebagai sahabatnya merupakan orang pertama yang mengetahuinya. Maka dari itu kurangi intensitas waktu pertemuan, yang tadinya seminggu berturut-turut menjadi 3 kali dalam satu minggu.

<>3. Cari kesibukan lain
Cari kesibukan lain

Cari kesibukan lain via https://www.google.co.id

Disaat kita sendiri, pastilah kita membayangkan "dia" yang ada di hati sedang bersenang-senang dengan kita. Membayangkan dialah seseorang yang selalu ada di dekat kita, dikala senang maupun sedih, yang menjaga, yang melindungi dari berbagai hal yang dapat menjauhkan kita darinya. Yang selalu mencintai dan membayangkan masa depan kalian berdua. Tak terpikirkan lagi kata sahabat, yang ada hanya kalian berdua. Tidak, itu semua tidaklah benar. Maka oleh sebab itu carilah kegiatan yang bisa menyibukan. Dan yang pasti tidak akan sedikitpun terbesit dalam pikiran kita tentang dia, kekasih sahabat.

<>4. Tanamkan kalimat "atas nama persahabatan" dalam pikiran kita
Tanamkan kalimat

Tanamkan kalimat "atas nama persahabatan" dalam pikiran kita via https://www.google.co.id

Rasa yang ada di dalam hati kita memang mungkin tifak bisa diubah begitu saja, tapi pikirkanlah secara logis, apa yang akan terjadi jika sahabat kita mengetahui perasaan kita pada pasanganya. Pikirkan secara logis. Apa yang akan terjadi selanjutnya. Apa seseorang yang kita cintai itu akan Memilih kita? Lalu apa yang terjadi jika dia memilih atau tidak memilih kita?. Pikirkan hal itu hingga kita dihingapi rasa takut akan kehancuran sebuah persahabatan. Persahabatan yang kita jalin selama betahun-tahun selesai begitu saja. Dengan meninggalkan kenangan yang amat buruk suatu saat nanti. Hingga kata sahabat menjadi kata musuh. "Atas nama persahabatan" kita harus bisa melaluinya dengan baik.

<>5. Cari cinta yang lain
Cari cinta yang lain

Cari cinta yang lain via https://www.google.co.id

Tidak mudah memang menghilangkan cinta yang sudah terlanjur melekat dalam hati. Butuh waktu yang lama untuk menyudahi rasa itu. Butuh pelampiasan untuk kita melupakan semuanya. Kekasih sahabat memang tidak boleh kita usik. Dan kita tau itu sejak awal dan kita harus menghindarinya. Cinta yang lain mungkin akan membuat rasa itu luntur bersama berjalannya waktu. Tidak dalam waktu singkat, tapi lama kelaman semua itu akan berada di tempat masing-masing. Kau dengan cinta yang baru, sahabat kita dengan cinta lamamu. amat buruk suatu saat nanti. Hingga kata sahabat menjadi kata musuh. "Atas nama persahabatan" kita harus bisa melaluinya dengan baik.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

CLOSE