Azab Umat Para Nabi Terdahulu dan Masa Sekarang di Pagi Hari

Allah SWT telah menciptakan waktu pagi dengan penuh hikmah di dalamnya. Pagi merupakan bentuk dari pergantian malam, dan kejadian demi kejadian yang mengiringinya juga semakin menakjubkan. Sungguh, di dalamnya terdapat pelajaran bagi orang-orang yang berakal.

Allah Berfirman:

​Sesungguhnya orang-orang yang beriman ialah mereka yang bila disebut nama Allah gemetarlah hati mereka, dan apabila dibacakan ayat-ayatNya bertambahlah iman mereka (karenaNya), dan hanya kepada Tuhanlah mereka bertawakkal.

Apabila kita perhatikan, banyak peristiwa penting yang terjadi di waktu pagi. Di mana sebagian besar manusia masih terlelap dalam tidurnya yang panjang. Misteri pagi hari memendam berjuta kejadian, mungkin juga lebih yang dapat mengingatkan kita dan mengambil hikmah di dalamnya.

 <>1. Azab Bani Rasib (Kaum Nabi Nuh AS)
Azab Bani Rasib (Kaum Nabi Nuh AS)

Azab Bani Rasib (Kaum Nabi Nuh AS) via http://3.bp.blogspot.com

Allah memuji sifat Nabi Nuh yang banyak tafakur dan bersyukur. Kaum Nabi Nuh adalah kaum yang pertama kali menyembah berhala. Mereka menyembah patung-patung yang dibuat oleh mereka sendiri. Kaum Nabi Nuh dikenal sebagai Bani Rasib. Mereka tinggal di wilayah Babel Irak. Dahulunya mereka menyembah Allah SWT. Mereka beribadah dan taat kepada Allah. Di antara mereka terdapat orang-orang yang saleh, rajin beribadah, berlaku adil, dan bijaksana. Orang-orang Bani Rasib sangat menghormati dan memuliakan mereka. Di antara mereka terdapat lima orang yang sangat terkenal, yaitu Wudd, Suwaa, Yaghuts, Ya’uq, dan Nasr.

Suatu ketika, lima orang tersebut meninggal dunia. Orang-orang Bani Rasib sangat bersedih. Dalam kesedihan yang mendalam, iblis berhasil memunculkan ide dalam pikiran mereka untuk membuat patung-patung kelima orang tersebut. Hal itu merupakan wujud kecintaan mereka kepada kelima orang yang meninggal itu.

Melalui patung-patung itu, mereka mengingat orang-orang yang sangat dikasihinya. Kemudian, patung-patung itu dimasukkan ke dalam rumah-rumah mereka. Lama-kelamaan, mereka juga menyucikan dan memuliakan patung-patung itu. Setelah beberapa generasi, kegiatan itu menjadi kegiatan ibadah. Akhirnya, mereka melupakan Allah SWT. Sejak saat itu, mereka menjadi kaum yang kufur dan syirik. Inilah kaum yang pertama kali menyembah berhala. Setan telah menguasai mereka lalu menjadikan mereka lupa mengingat Allah. Mereka adalah golongan setan.

Ketahuilah, bahwa sesungguhnya golongan setan adalah golongan yang merugi (Al-Quran Surat Al-Mujaadilah Ayat 19)

Kaum Nabi Nuh telah melakukan syirik dengan menyembah berhala. Oleh karena itu, Allah mengutus Nabi Nuh untuk memberi peringatan kepada mereka. Nabi Nuh berdakwah kepada kaumnya untuk meninggalkan perbuatan syirik itu dan hanya menyembah kepada Allah SWT. Nabi Nuh memberi peringatan adanya siksaan bagi orang yang kafir.

Wahai kaumku, janganlah kamu menyembah selain Allah. Aku khawatir kamu akan ditimpa azab di akhirat nanti, kata Nabi Nuh..

Apakah kelebihanmu sehingga kamu berdakwah kepada kami ? Kami lihat kamu seperti manusia biasa. Hanya orang-orang bodoh yang percaya pada kata-kata kamu. Bagi kami, kamu adalah seorang pendusta yang ingin menyesatkan kami,” kata orang-orang kafir itu.

Nabi Nuh terus berdakwah tanpa mengenal lelah. Ia mengajak kaumnya untuk menyembah Allah, Tuhan Yang Menciptakan Alam Semesta. Akan tetapi, setelah sekian lama berdakwah, hanya sedikit yang mau menjadi pengikutnya. Mereka tetap saja ingkar dan menyembah berhala. Menghadapi kaumnya yang ingkat itu, Nabi Nuh berdoa:

Ya Tuhanku, sesungguhnya aku telah menyeru kepada kaumku selama siang dan malam. Akan tetapi, seruanku itu hanya menambah mereka lari dari kebenaran

Setiap kali Nabi Nuh berdakwah kepada mereka agar Allah mengampuni mereka, mereka memasukkan anak jari mereka ke dalam telinga dan menutup wajah dengan bajunya. Kaum Nabi Nuh tetap menolak ajakan Nabi Nuh. Mereka tetap menyembah berhala yang tidak memberikan manfaat apapun.

Nabi Nuh dengan sabar menjawab, “Wahai kaumku, aku ini bukanlah orang yang sesat seperti yang kamu tuduhkan. Aku adalah seorang utusan Allah yang ditugaskan untuk berdakwah. Hal ini untuk kebaikanmu supaya kamu tidak mendapat siksaan nanti”.

Nabi Nuh tetap sabar dan tidak pernah mengabaikan tugasnya sebagai Rasul. Beratus-ratus tahun lamanya, ia menyeru kaumnya untuk meninggalkan penyembahan berhala. Namun, mereka tidak mengindahkannya. Hanya sedikit yang menjadi pengikut Nabi Nuh. Nabi Nuh sangat kecewa. Pada umumnya, pengikut Nabi Nuh adalah orang-orang biasa atau kaum miskin. Kemudian, Nabi Nuh berdoa agar Allah menurunkan azab kepada kaum yang kafir.

Ya Tuhanku, janganlah Engkau biarkan seorang pun di antara orang-orang kafir itu tinggal di atas bumi. Sesungguhnya jika Engkau biarkan mereka tinggal, niscaya mereka akan menyesatkan hamba-hamba-Mu, dan mereka tidak akan melahirkan selain anak yang berbuat maksiat lagi sangat kafir. Ya Tuhanku ! Ampunilah aku, ibu bapakku, orang yang masuk ke rumahku dengan beriman, dan semua orang yang beriman laki-laki dan perempuan. Dan janganlah Engkau tambahkan bagi orang-orang yang zalim itu selain kebinasaan” (QS. Nuh : 26-27).

Nabi Nuh sangat kecewa dan sedih karena dakwahnya tidak menyadarkan kaumnya.

Pada akhirnya nanti, Allah benar-benar mengabulkan doa Nabi Nuh., Allah memberi petunjuk agar Nabi Nuh membuat kapal yang sangat besar.

Selagi Nabi Nuh dan pengikutnya membuat kapal di atas bukit kaumnya yang ingkar mengolok-ngolok dan mengejeknya.

Lihat ! Nuh semakin gila saja, masak musim kemarau panas begini membuat perahu, di atas bukit lagi. Sungguh dia sudah miring otaknya.”

Di antara mereka bahkan ada yang berani buang kotoran di dalam kapal yang belum selesai dibuat itu. Tentu hal itu mereka lakukan ketika Nabi Nuh dan pengikutnya sedang tidak ada di tempat pembuatan kapal. Namun akibatnya perut mereka yang buang kotoran itu menjadi sakit. Tak seorang pun bisa menyembuhkannya. Dengan merengek-rengek mereka minta Nabi Nuh untuk mengobatinya. Nabi Nuh hanya menyuruh mereka membersihkan kapal yang mereka kotori itu. Sesudah itu mereka pun sembuh dari sakit perutnya.

Sesuai dengan Wahyu Allah, Nabi Nuh mengajak kaumnya memasuki kapal yang telah selesai dibuat. Nabi Nuh juga membawa berbagai pasang binatang dalam kapalnya itu. Tidak berapa lama sesudah Nabi Nuh dan pengikutnya yang beriman memasuki kapal maka langit yang tadinya cerah berubah menjadi hitam pekat. Mendung tampak tebal sekali diiringi angin kencang yang mulai berhembusan. Bersamaan dengan turunnya hujan lebat, air dari dalam bumi memancar pula ke permukaan. Dengan kapal itu Nabi Nuh dan kaumnya yang beriman akan selamat. Sedang kaumnya yang ingkar akan dtenggelamkan dengan banjir yang sangat besar. Dimana Allah membuka pintu-pintu langit, sehingga terjadilah hujan yang sangat deras, dan juga memancarkan air dari seluruh mata air di setiap penjuru bumi sehingga tak seorang pun dari mereka ada yang selamat. Semua akan binasa.

Berdasarkan suatu riwayat kapal yang membawa Nabi Nuh dan para pengikutnya itu berlayar selama 40 hari, sesudah itu banjir mereda dan Nabi Nuh diperintahkan turun dari kapalnya. Dengan demikian binasalah orang-orang kafir yang menentang Nabi Nuh. Hanya para pengikut Nabi Nuh yang hdup dan menempati bumi sebagai penghuninya.

<>2. Azab Kaum ‘Aad (Kaum Nabi Hud AS)
Azab Kaum ‘Aad (Kaum Nabi Hud AS)

Azab Kaum ‘Aad (Kaum Nabi Hud AS) via https://hesmiyudi.files.wordpress.com

Kaum `Ad (Arab:عاد ʿĀd) adalah sebuah suku bangsa kuno yang tinggal di daerah Al-Ahqaf di sebelah utara Hadramaut, antara Yaman dan Oman. Mereka hidup pasca banjir besar pada masa Nabi Nuh. Kehidupan mereka dikisahkan dalam beberapa ayat Al-Qur'an. Awalnya mereka merupakan sebuah suku yang sejahtera namun menyekutukan Allah dan menentang nabi yang diutus kepada mereka, sehingga kemudian Allah menghancurkan mereka dengan angin badai yang mematikan. Nabi yang telah diutus kepada mereka bernama Hud.

Allah SWT menurunkan azab-Nya yang berupa awan hitam yang hadir ke perkampungan Kaum ‘Aad pada waktu subuh. Awan tersebut muncul dari sebuah lembah bernama Mughits. Melihat awan berisi azab ini tiba, kaum Ad bergembira, mereka berkata,

Inilah awan yang akan menurunkan hujan kepada kita.

Allah SWT berfirman, ‘(Bukan!) Tetapi itulah azab yang kamu minta agar disegerakan datangnya (yaitu) angin yang mengandung azab yang pedih yang menghancurkan segala sesuatu dengan perintah Tuhannya,’ yaitu menghancurkan segala sesuatu yang diperintahkan untuk dihancurkan.

Awan yang berisi angin dingin yang bertiup kencang dan mematikan. Angin itu bertiup selama 8 hari 7 malam, hingga tidak ada seorang kafirpun yang tersisa. Bahkan angin tersebut mengejar mereka sampai ke celah-celah gunung dan gua. Tempat tinggal dan benteng-benteng yang dibanggakan Kaum ‘Aad juga dihancurkan. 

<>3. Azab Kaum Tsamud (Kaum Nabi Sholih AS)
Azab Kaum Tsamud (Kaum Nabi Sholih AS)

Azab Kaum Tsamud (Kaum Nabi Sholih AS) via http://www.hidayatullah.com

Seperti halnya kaum ‘Ad, kaum Tsamud juga merupakan keturunan dari Sam bin Nuh. Kaum ‘Ad menetap di wilayah Ahqaf, sedangkan kaum Tsamud tinggal di wilayah yang bernama Al-Hijr. Wilayah Al-Hijr terletak di pesisir laut Merah. Wilayah Al-Hijr merupakan wilayah yang memiliki sumber air yang banyak.

Kaum Tsamud menetap di sana yang tanahnya subur. Keadaan alam wilayah ini mendukung bagi kaum Tsamud untuk memulai kehidupan baru. Kaum Tsamud memahat gunung untuk digunakan sebagai tempat tinggal mereka juga menanam pohon-pohon dan mendapatkan hasil panen yang sangat banyak. Dengan demikian, mereka hidup senang dan penuh dengan kemewahan. Kesenangan dan kenikmatan memungkinkan setan untuk menyesatkan mereka. Melalui kesenangan itu, setan membuat kaum ‘Ad ataupun manusia pada umumnya menjadi lupa kepada Allah SWT. Lama-kelamaan, mereka mengingkari bahwa nikmat itu dari Allah Ta’ala. Akhirnya, mereka benar-benar tersesat dengan menyembah selain Allah. Mereka tidak hanya menyembah berhala, tetapi mereka juga suka berbuat kerusakan dan bersifat bengis.

Kaum Tsamud melakukan perbuatan syirik dengan menyembah berhala. Oleh karena itu, Allah SWT mengutus orang yang berasal dari kaum Tsamud untuk mengajarkan kebenaran dan jalan yang lurus. Dia adalah Nabi Saleh AS​ yang memiliki akhlak yang baik. Allah memerintahkan Nabi Saleh untuk mengajak kaum Tsamud untuk menyembah Allah semata. Nabi Saleh berkata,

Hai kaumku, sembahlah Allah, sekali-kali tidak ada bagimu Tuhan selain Dia. Dia telah menciptakan kamu  dari bumi (tanah) dan menjadikan kamu pemakmurnya. Oleh karena itu mohonlah ampunan-Nya, kemudian bertobatlah kepada-Nya. Sesungguhnya Tuhanku amat dekat (rahmat-Nya) lagi memperkenankan (doa hamba-Nya)” (QS. Hud : 61). 

Kaum Tsamud menolak seruan Nabi Saleh. Mereka meragukan kenabian dan kerasulan Nabi SalehNabi Saleh berusaha terus berdakwah agar kaumnya mengikuti ajaran-Nya.

Pada suatu ketika, kaum Tsamud berkumpul di suatu tempat. Mereka membicarakan tentang ajaran yang dibawa oleh Nabi Saleh. Hasil pembicaraan mereka ialah meminta Nabi Saleh membuktikan kenabiannya. Ketika itu, kaum Tsamud meminta Nabi Saleh menunjukkan mukjizatnya dengan cara mengeluarkan seekor unta betina dari batu besar. Mereka mengira Nabi Saleh tidak akan mampu memenuhi permintaan mereka. Mereka tidak menyadari bahwa Allah Maha Berkuasa atas segala sesuatu. Nabi Saleh bersedia memenuhi permintaan mereka dengan suatu syarat. Jika Nabi Saleh mampu memenuhinya, kaum Tsamud harus menerima ajaran Nabi Saleh. Kaum Tsamud pun menyanggupinya. Setelah itu, Nabi Saleh berdoa. Batu besar itu pun retak dan terbelah. Dari batu yang terbelah, keluarlah seekor unta betina sesuai dengan permintaan kaum Tsamud. Kaum Tsamud terkejut dengan kejadian tersebut. Seketika mereka terdiam, kemudian mereka terbagi menjadi dua. Sebagian dari mereka mau mengakui kenabian Nabi Saleh. Namun, sebagian besar yang lain tidak mengakuinya. Kaum Tsamud mengingkari janji mereka, mereka tetap saja berada dalam kesesatan, padahal mereka telah melihat tanda-tanda kekuasaan Allah.

Hingga pada suatu ketika Nabi Saleh berkata kepada kaum kafir yang memusuhinya:

Bersenang-senanglah kalian selama 3 hari, itu adalah janji yang tidak dapat didustakan.” (Artinya, Kaum Tsamud diberi tenggang waktu 3 hari untuk menikmati kehidupan dan kekafiran mereka. Pada hari yang ditentukan Allah  akan mendatang-kan adzab-Nya. 


Pada pagi hari yang ditentukan, yaitu hari Kamis, wajah Kaum Tsamud berubah warna menjadi kuning. Pagi hari yang ke 2 (Jum’at), wajah mereka berubah warna menjadi merah. Pagi hari ke 3 (Sabtu), wajah mereka berubah warna menjadi hitam. Dan pada saat mulai matahari terbit hari Ahad, muncullah suara keras yang menguntur dari langit dan gempa yang sangat dahsyat dari bumi. Nyawa orang-orang kafir dari Kaum Tsamud melayang dalam satu waktu. 

<>4. Azab Kaum Sadum / Saddam (Kaum Nabi Luth AS)
Azab Kaum Sadum / Saddam (Kaum Nabi Luth AS)

Azab Kaum Sadum / Saddam (Kaum Nabi Luth AS) via http://cdn-2.tstatic.net

Kota Sodom merupakan salah satu kota di Yordania. Penduduk Kota Sodom memiliki akhlak yang sangat buruk. Mereka suka sekali berbuat kemaksiatan. Di daerah tu sering terjadi pencurian dan perampasan harta benda. Orang-orang yang lemah dan tidak berdaya sering menjadi korban dari orang-orang yang berkuasa. Salah satu yang sangat buruk dari kebiasaan penduduk Sodom adalah perbuatan homoseksual. Homoseksual adalah perbuatan menyalurkan nafsu antara laki-laki dan laki-laki atau antara perempuan dan perempuan. Perbuatan ini tidak pernah dilakukan oleh kaum sebelum mereka. Perbuatan itu merajalela di kota Sodom. Seorang pendatang tidak akan selamat dari gangguan penduduk Sodom. Apabila pendatang itu adalah seorang perempuan, para wanita akan mengganggunya. Apabila pendatang itu adalah seorang lelaki tampan, para lelaki di kota Sodom akan memperebutkannya. Demikianlah penduduk kota Sodom memiliki akhlak yang sangat buruk.

Allah SWT memerintahkan Nabi Luth untuk mengembalikan kaum Sodom di jalan Allah. Nabi Luth diminta mengajak kaum Sodom meninggalkan perbuatan-perbuatan maksiat. Nabi Luth memberi nasehat dan peringatan kepada kaumnya. Nabi Luth berkata:

Sesungguhnya aku adalah seorang Rasul kepercayaan (yang diutus) kepadamu, maka bertakwalah kepada Allah dan taatlah kepadaku. Dan aku sekali-kali tidak minta upah kepadamu atas ajakan itu, upahku tidak lain hanyalah dari Tuhan semesta alam. Mengapa kamu mendatangi jenis lelaki di antara manusia dan kamu tinggalkan isteri-isteri yang dijadikan oleh Tuhanmu untukmu. Kalian adalah orang-orang yang melampaui batas

Kemudian Mereka menjawab (kaum Sodom):

Hai Luth, sesungguhnya jika kamu tidak berhenti, kami akan benar-benar mengusirmu.

Kemudian Nabi Luth berkata:

Sesungguhnya aku sangat benci pada perbuatanmu

Nabi Luth meminta kaumnya untuk bertaubat. Dia menceritakan azab Allah yang akan ditimpakan kepada mereka yang melakukan perbuatan keji. Mereka tidak mempedulikan seruan Nabi LuthNabi Luth terus berdakwah. Namun, kaum Sodom tidak menyambut seruannya. Nabi Luth merasa sudah tidak ada harapan lagi untuk penduduk Sodom bersedia meninggalkan perbuatan kejinya. Nabi Luth memohon kepada Allah agar mendatangkan azab. Sungguh, azab Allah sangat menakutkan.

Pada waktu subuh, Allah SWT menjadikan Negeri Sadum terbalik. Qotadah dan ulama-ulama lain mengatakan bahwa pada pagi itu Jibril mengembangkan sayapnya. Dan dengan sayap itu Jibril mengumpulkan segala yang ada di bumi. Jibril merengkuh semuanya ke dalam sayapnya. Selanjutnya Jibril membawanya ke langit, sehingga penduduk langit mendengar suara manusia dan suara anjing. Setelah itu, Jibril memuntahkannya ke bumi secara terbalik. Lalu mereka dilempari batu dengan sangat keras. Ibnu Katsir menjelaskan, di setiap batu yang menyerang Kaum Sadum, telah ditulis nama-nama orang yang akan ditimpanya.

Ayat Al-Quran yang berkaitan dengan kisah kaum Nabi Luth & istrinya yang terkena azab:

Malaikat berkata, “Hai Luth, sesungguhnya kami adalah utusan-utusan Tuhanmu, sekali-kali mereka tidak akan dapat mengganggu kamu, sebab itu pergilah dengan membawa keluarga dan pengikut-pengikut kamu di akhir malam dan janganlah ada seorangpun di antara kamu yang tertinggal, kecuali isterimu. Sesungguhnya dia akan ditimpa azab yang menimpa mereka karena sesungguhnya saat jatuhnya azab kepada mereka ialah di waktu subuh, bukankah subuh itu sudah dekat ?” (Ayat 11 Surat Hud)

<>5. Azab Pasukan Raja Namrudz (Kaum Nabi Ibrahim AS)
Azab Pasukan Raja Namrudz (Kaum Nabi Ibrahim AS)

Azab Pasukan Raja Namrudz (Kaum Nabi Ibrahim AS) via https://nurachmanku.files.wordpress.com

Kisah perdebatan Nabi Ibrahim dengan raja Namrud dikisahkan dalam Al-Quran surat Al-Baqarah ayat 258:

Apakah kamu tidak memperhatikan orang berdebat tentang Tuhannya (Allah), karena Allah telah memberikan kepada orang itu pemerintahan (kekuasaan)

Zaid bin Aslam mengatakan, bahwa Allah mengirim malaikat kepada raja yang sombong itu agar beriman kepada Allah, tapi ia menolaknya. Lalu malaikat mengajak untuk kedua kalinya, hingga sampai ketiga kalinya, tetapi ia terus menolak. Kemudian malaikat berkata,

Kumpulkan semua yang dapat kamu kumpulkan, dan aku akan mengumpulkan bala tentaraku.


Raja Namrudz segera mengumpulkan seluruh bala tentaranya pada saat matahari terbit. Kemudian Allah mengirimkan pasukan lalat yang tidak terlihat oleh mereka. Lalu lalat-lalat itu memakan daging dan darah mereka, dan hanya menyisakan tulang belulang saja. Kemudian salah satu lalat, masuk ke dalam hidung Namrudz dan menetap di dalamnya selama 400 tahun. Dengan lalat itulah Allah mengadzab Namrudz. Dan Namrudz selalu memukuli kepalanya dengan besi selama itu, sehingga Allah membina-sakannya.

<>6. Tsunami Aceh

“Serambi Makkah”, 25 Desember 2004, tepat pada hari natal sekaligus malam Minggu. Sebagian muda mudi keluar hanya untuk bersenang-senang. Sebagian lagi bergabung dengan turis-turis asing untuk pesta pora. Malam itu “Serambi Makkah” telah hilang namanya. Samudra Hindia terbelah, dengan melemparkan gelombang berwarna hitam karena tercampur batu dan pasir setinggi tiga kali pohon kelapa. Subhanallah, fenomena alam yang sangat mengerikan. 

Selain itu pula, tsunami juga diiringi dengan gempa yang sangat dasyat. Gempa ini merupakan gempa terdasyat dalam kurun waktu 40 tahun terakhir yang menghantam wilayah Asia Tenggara dan Asia Selatan. Tercatat korban di Indonesia yang meninggal sekitar 126.915 jiwa, hilang mencapai 37.063 jiwa dan kehilangan tempat tinggal sebanyak 517.000 jiwa.

<>7. Gempa Yogyakarta
Gempa Yogyakarta

Gempa Yogyakarta via http://gdb.voanews.com

Gempa Jogja kali ini memang musibah terdahsyat kedua setelah gempa bumi dan gelombang tsunami yang menghajar wilayah Aceh (Ahad, 26 Desember 2004). Pada hari Sabtu, di pagi hari 27 Mei 2005, tepat pukul 05.53 WIB, Yogyakarta digemparkan dengan gempa berkekuatan 5,9 skala richter. Tercatat korban meninggal 200 jiwa. 

Ternyata bukan gunung Merapi yang meletus. Dimana selama satu bulan sebelum gempa terjadi, gunung Merapi memamerkan keganasannya. Bukan gunung Merapi yang meletus, tetapi Allah menghendaki cara lain untuk menegur penduduk Yogya dan Jawa Tengah yang memang lekat dengan tradisi-tradisi kejawen (budaya Jawa) yang berbau syirik dan khurafat.

<>8. Hikmah Dibalik Musibah
Hikmah Dibalik Musibah

Hikmah Dibalik Musibah via http://2.bp.blogspot.com

Musibah bermakna teguran. Hal ini berlaku bagi kaum Muslimin yang masih suka memperturutkan hawa nafsu. Terkadang mereka taat, tetapi di waktu yang lain mereka bermaksiat kepada Allah. 

Azab dan musibah yang Allah berikan kepada kaum-kaum terdahulu dan sekarang, merupakan pelajaran bagi generasi yang hidup sesudahnya. Peristiwa-peristiwa itu ditetapkan Allah untuk mengingatkan diri kita, agar senantiasa beriman kepada Allah dengan sebenar-benar iman. 

Menurut Raghib As Sirjani, bahwa waktu pagi, terutama waktu subuh, merupakan waktu perubahan. Di waktu inilah, saat yang pertama keadilan muncul setelah kedzoliman. Saat yang pertama datang kebaikan datang setelah kerusakan. 

Waktu pagi adalah saat perubahan, pengokohan, kemuliaan dan diangkatnya derajat orang-orang yang beriman. Allah SWT telah membinasakan kaum yang durhaka dan mengokohkan orang yang beriman kepada-Nya. Azab adalah pembatas yang jelas, dimana Allah membatasi kehidupan jahiliah dengan kehidupan orang-orang yang bertaqwa.

Allah SWT telah memberi gambaran tentang kehancuran suatu kaum dengan azab-Nya di waktu pagi. Maka hendaklah kita memperbanyak taubat dan ketaqwaan kepada Allah. Agar Dia menjadikan kita sebagai bagian dari orang-orang yang beriman, dan menjauhkan kita dari adzab-Nya. 

Sungguh, kunci untuk mendapatkan kesuksesan dunia dan akhirat ada pada waktu pagi. Siapa yang mampu memanfaatkannya, Insya Allah ia akan keluar dengan percaya diri dengan penuh kesuksesan dunia dan akhirat. Sedangkan siapa yang melewatkannya, berarti ia telah melewatkan sebuah kesempatan emas. Dan di dunia dan akhirat nanti akan mengalami kerugian.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

CLOSE