Beberapa Hal Penting Mengenai Perkara Hati

Mengapa harus memaksakan diri untuk sesuatu yang memang tidak bisa kau lakukan? Karena  disebut manusia dan bukan superhero, maka ada hal-hal di dunia ini yang tidak bisa dilakukan atau di luar kemampuan. Perkara hati, siapa yang tak pernah sakit hati? Siapa yang tak pernah kecewa? Jawabannya akan selalu tidak karena memang tidak ada yang bisa menghindari ini. Manusia memang dibentuk untuk mengasah satu sama lain, mempertajam satu sama lain. Sering sekali adanya perseteruan antar sesama yang membuat perkara hati ini mucul secara terang-terangan. Reaksi dan dampak penyakit hati juga beragam, tergantung setiap orang itu sendiri.

Perlu disadari bahwa perkara hati ini bisa menjadi faktor utama kemunduran diri sendiri dan berikut ini adalah hal-hal penting yang perlu diperhatikan dalam perkara hati:

 

1. Setiap manusia memiliki kadar tampung sakit yang berbeda

Advertisement

Saat kamu bisa menampung sakit 10kg, bisa jadi orang lain 20kg. Atau saat kamu bisa menampung sakit 20kg, orang lain bisa jadi hanya 10kg. Setiap orang mempunyai kemampuan yang berbeda-beda dalam menampung penyakit. Jangan men-judge atau menggurui soal yang namanya perkara hati; kamu tidak akan pernah tahu seberapa dalam seseorang itu terjatuh kala peristiwa yang menimbulkan luka itu terjadi. Jangan menyamakan diri kita dengan orang lain, begitupun sebaliknya karena memang manusia tidak akan pernah bisa menjadi sama dengan manusia lain. Apalagi perkara hati ini, seseorang memiliki sudut pandang dan caranya sendiri dalam menampung rasa sakit.

2. Jangan memaksa diri untuk mengampuni

not ready to forgive via http://quotepix.com

Kalau kamu tidak bisa memberikan pengampunan, maka jangan. Di dunia ini selalu-akan-masih-tetap berlaku yang namanya hukum tabur tuai. Apa yang kamu perbuat untuk orang lain, akan kembali lagi padamu.
Jangan menjadi sok dewasa dan sok kuat padahal hati tak ikhlas mengampuni.

Lampiaskan amarah sepuas yang kau mau; menangis kencang, makan coklat, marah pada setiap makhluk hidup yang kau temui, diam sepuluh hari atau apapun itu. Tidak perlu memaksakan dirimu untuk sesuatu yang tak mampu kau lakukan.

Advertisement

3. Jangan membalas dendam

Mengapa jangan? Membalas akan membuatmu semakin dimakan rasa sakit itu. Marah boleh saja, kecewa, sakit boleh saja namun jangan membiarkan dirimu dibodohi oleh semua perasaan itu. Dendam tidak akan pernah ada ujungnya karena pembalasan akan dibalas dengan pembalasan lagi dilain hari. Memulai pembalasan dendam artinya memulai perang yang lebih besar. Milikilah pengendalian terhadap dirimu sendiri sekalipun kamu sedang sangat marah atau kecewa. Menuruti amarah akan membuat mata hatimu menjadi buta karena tertutup oleh kabut kemarahan itu sendiri.

4. Beri kesempatan pada waktu untuk bekerja

Waktu dipercaya bisa mengobati luka, tapi tak semua orang bisa terobati. Berikan kesempatan kepada waktu untuk bekerja, entah itu menyembuhkan lukamu, atau malah membuatmu lupa. Dunia ini begitu seimbang karena Tuhan itu adil. Saat merasa sakit, bisa jadi besok ada yang membuat hatimu senang, atau sebaliknya. Setidaknya, waktu akan membuatmu menjadikan penyakit itu menjadi sebuah pengalaman untukmu. Jika toh pada akhirnya waktu tetap tidak bisa menyembuhkanmu, maka berarti waktu yang akan membawamu menuju kebahagiaan lain. Waktu juga yang-akan-perlahan menyelesaikan.

5. Jadilah dirimu sendiri

be yourself via http://Odyssey.com

Advertisement

Seseorang mempunyai reaksi yang bermacam-macam soal sakit; bisa menyendiri, menceritakan pada orang lain atau bahkan pada orang tua. Mereka yang mendengarkanmu pasti akan memberikanmu saran lewat sudut pandang mereka, yang dirasa baik untuk kau lakukan atau tidak baik kau lakukan. Yang perlu kau pahami adalah jangan melakukan saran itu jika memang hatimu tak terima. Tidak perlu melakukan permintaan orang lain jika itu bukanlah dirimu, lakukan sesuai yang hatimu rasakan, jadilah dirimu sendiri. Menuruti orang lain tanpa menelaah sendiri apa kemauanmu akan membuatmu semakin dibingungkan oleh sakit dan sungkan.

Yang namanya perkara memang tidaklah mudah, apalagi perkara hati. Oleh karena itu, penyakit hati ini janganlah dibarengi dengan emosi sesaat yang berdampak lebih buruk lagi. Kamu tidak benar-benar sakit kalau kamu masih bisa merasakannya. Kenali dan rasakan sakit itu sampai kamu tak bisa merasakannya lagi – entah sembuh atau berlarut.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

CLOSE