Berbagai Hal yang Harus Dilalui Sebelum Menjadi Mahasiswa di Jerman

Tidak semua orang paham dan mengetahui langkah-langkah untuk bisa berkuliah di Jerman. Apakah sistem pendaftarannya seperti di Indonesia? Apakah ada ujian masuknya atau langsung mendaftar ke universitas yang kita mau? Kali ini saya ingin berbagi langkah-langkah untuk berkuliah di Jerman. Kita sebagai mahasiswa pendatang, bukan asli Jerman dan tinggal di Jerman tentunya harus melewati persyaratan tertentu.

1. Kursus Bahasa Jerman

Fernstudiuminfo.net via http://fernstudiuminfo.net

Bahasa merupakan sesuatu yang penting dalam berkomunikasi. Tanpa bahasa kita tidak bisa berinteraksi, bertukar informasi, saling mengerti dan memahami antara satu dengan yang lainnya. Kesalahan dalam berbahasa bisa menimbulkan kesalahpahaman sehingga bisa menyebabkan kesenjangan sosial bahkan ketidakharmonisan.

Untuk bisa berkuliah di Jerman tentunya kita harus bisa menguasai bahasa Jerman. Bahasa Jerman adalah bahasa sehari-hari yang di gunakan di Jerman. Dalam hal ini kita tidak hanya harus bisa berbahasa Jerman tetapi kita juga harus mempunyai sertifikat bahasa yang diakui di Jerman. Tingkatannya pun juga beragam, mulai dari A1 bahkan sampai DSH.

Nantinya sertifikat ini akan kita gunakan untuk apply visa dan syarat mendaftar ke Studienkolleg. Sertifikat bahasa ini bisa kita peroleh di Goethe Institut jika kita memilih untuk kursus bahasa Jerman di Indonesia. Apa itu Studienkolleg? Hal ini akan dibahas di point selanjutnya.

2. Studienkolleg

Studienkolleg Uni Halle via http://www.studienkolleg.uni-halle.de

Studienkolleg atau yang biasa kita kenal dengan pra kuliah atau sekolah penyetaraan adalah hal terpenting sebelum bisa berkuliah di Jerman. Setelah kita memperoleh sertifikat B2 untuk bahasa Jerman, barulah kita bisa mendaftarkan diri sebagai calon mahasiswa di Studienkolleg tersebut. Kenapa calon? Karena sebelum menjadi mahasiswa Studienkolleg, kita harus mendaftarkan diri terlebih dahulu dan mengirimkan dokumen yang diminta, seperti formulir pendaftaran, translate ijazah dan SKHUN dalam bahasa Jerman beserta yang berbahasa Indonesia (yang telah dilegalisir), sertifikat bahasa Jerman level B2, curiculum vitae, pas foto, fotokopi visa dan paspor.

Apabila kita telah mendapatkan undangan untuk mengikuti ujian masuk Studienkolleg, maka target kita selanjutnya adalah harus lulus ujian masuk. Ujian ini bisa dikatakan sebagai ujian yang berat, karena jumlah pendaftar melebihi kuota yang diberikan per negara. Biasanya dari ratusan pendaftar yang ada, hanya puluhan yang diterima. Dengan kata lain, kita bersaing dengan teman kita sendiri yang berasal dari negara yang sama. Contohnya saja untuk Indonesia, dari puluhan pendaftar yang mengikuti ujian, hanya 5 sampai 8 orang yang diterima per masing jurusannya.

Di Studienkolleg ini kita akan belajar di kelas yang sesuai dengan jurusan kita nantinya, tetapi masih secara umum. Ada empat kursus yang ditawarkan, yaitu M-Kurs (bidang kedokteran, IPA), T-Kurs (bidang teknik), W-Kurs (bidang ekonomi, bisnis, IPS), dan G-Kurs (bidang bahasa dan sosial politik).

Kita akan belajar selama 2 semester di Studienkolleg. Tentunya selama belajar disana kita juga harus lulus di setiap ujian semester. Pada akhirnya kita juga harus lulus di ujian akhir, ya bisa dibilang ini seperti SMA. Setelah lulus kita akan mendapatkan ijazah dan barulah kita bisa mendaftar ke universitas yang kita mau.

3. Universitas dan Fachhochschule

Bachelorschmie via https://i.ytimg.com

Di Jerman kita bisa berkuliah di universitas (Uni) atau Fachhochschule (FH). Sebenarnya antara Uni ataupun FH, tidak ada yang lebih bagus. Maksudnya dalam keseluruhan mereka adalah sama. Bedanya terletak dalam sistem belajarnya.

Di Uni kita lebih banyak belajar teori dibandingkan praktek. Sedangkan di FH kita lebih banyak praktek. Sistem ujiannya pun juga berbeda. Jadwal ujian di FH biasanya sudah terjadwal dan kita harus mengikuti sesuai jadwal. Tetapi di Uni, kita bisa mendaftar ujian sesuai yang kita mau. Dalam kata lain, kita bisa mengatur sendiri ujian kita. Ingin diambil di semester ini atau di semester selanjutnya itu terserah kepada kita.

4. Rentan Waktu yang Diberi

Aku ingin sukses via http://images.google.de

Dibalik tiga hal diatas, masih ada banyak hal yang harus kita lewati, mungin ini bisa dikatakan sebagai tantangan. Kita hanya diberi waktu dua tahun untuk bisa mendapatkan titel mahasiswa.

Waktu dua tahun bukanlah lama, melainkan hanya sebentar. Dalam waktu dua tahun ini kita setidaknya sudah harus tamat Studienkolleg. Tantangannya adalah karena bisa saja semua tidak sesuai rencana. Contohnya kita tidak lulus di ujian masuk Studienkolleg, akhirnya kita harus mengulang ujian di semester berikutnya.

5. Perpanjang Visa

Perpanjangan visa mempunyai tantangan tersendiri. Kita harus mencukupi segala persyaratan yang ditentukan dan yang paling berat adalah tabungan di rekening sejumlah 8000 euro.

Berhadapan dengan petugasnya pun harus berhati-hati. Bukan karena mereka punya tampang yang menyeramkan, tapi namanya juga kita sebagai orang yang membutuhkan visa untuk tetap stay di Jerman, kita harus "pintar". Bisa diibaratkan bahwa visa adalah hidup matinya kita disini. Lanjut atau tidaknya kita di Jerman juga bergantung kepada visa yang kita miliki.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Mahasiswi media dan komunikasi di universitas Augsburg, Jerman

6 Comments

  1. semangat kuliahnya kak! tahun dpn aku jg mau ke jerman loh

  2. Cynthia Utami berkata:

    Terimakasih Stephanie. Aku doain bisa kesampean kesini yaa. Mampir” ke kota aku hihi