Cara Efektif Menghindari ‘Tusukan Dari Belakang’

Akhir-akhir ini, publik dihebohkan oleh perseteruan antar bintang pop Taylor Swift dengan pasangan selebritis kontroversial Kanye-Kim West. Jika dahulu Taylor berseteru dengan Kanye gara-gara Kanye menyela pidato VMA-nya di tahun 2009, kini Taylor kembali dibuat pusing dengan diunggahnya video percakapan telepon Kanye dan Taylor oleh Kim di media sosial snapchat. Percakapan itu sendiri notabene berisi tentang video klip lagu terbaru Kanye yang menampilkan patung lilin telanjang berbentuk Taylor Swift.

Jika di depan media Taylor terkesan mengelak, bahkan mengutuk lagu yang berjudul ‘Famous‘ tersebut, maka hal ini bertentangan dengan pernyataan Taylor di dalam percakapan telepon tersebut. Di sana, Taylor dengan gamblangnya nampak setuju dengan semua perkataan Kanye. Alhasil, publik mendadak dibuat kebingungan. Kira-kira, publik harus percaya pada pihak yang mana nih?  

Terlepas dari keinginan untuk membela salah satu kubu, kini, coba posisikan diri kamu ke dalam posisi seorang Taylor Swift. Sudah bak ‘terhina’ di dalam video klip si Kanye, eh masih juga dia terkena getah dari percakapan telepon ringan antar ‘teman’ yang seharusnya umum untuk dilakukan oleh semua orang itu.

Duh, drama banget enggak sih?

Jadi teringat dengan istilah ‘tertusuk dari belakang’ ya, guys? Itu lho, yang ibaratnya kita sudah percaya seratus persen pada seseorang, eh ternyata dia malah mengkhianati kita dengan membeberkan hal yang telah kita percayakan pada dia. Huh, pernah tidak sih kalian mendapatkan pengalaman yang semacam itu? Lantas, bagaimana cara efektif menghindari ‘tusukan dari belakang’ oleh seseorang yang sudah terlanjur kita percayai? 

1. Jangan Kebanyakan Bergosip

Nge-gosip melulu, dosa tau ! via http://fokusjabar.com

Advertisement

Jangan bergosip hanya karena takut kehabisan topik!

Kamu pernah nge-gosip? Pasti pernah lah, ya. Bagaimana rasanya? Enak? Hm, yakin?

Bergosip itu memang bikin ketagihan, tapi coba sekarang bayangkan skenario yang berikut ini : kamu sudah terlanjur bahagia membicarakan kejelekan orang lain di hadapan seseorang namun ternyata di luar sana, orang yang ikut bergosip denganmu juga kompak membocorkan kejelekan kamu kepada orang lain? Hiiii, ngeri abis!

Advertisement

Itu baru skenario yang pertama, sekarang bagaimana kalau ada skenario kedua yang bunyinya seperti ini: kamu membicarakan kejelekan orang lain pada seseorang namun kenyataannya, tanpa sepengetahuanmu, orang yang ikut bergosip denganmu itu malah mengadukan perbuatanmu tersebut pada orang yang telah kalian bicarakan sebelumnya. Waduh! Mau ditaruh mana tuh muka sama harga diri kamu?

Maka dari itu, stop bergosip ria bersama siapa saja karena kegiatan yang satu ini justru akan membuat kamu jadi rugi sendiri di akhir. Ya, awalnya sih memang kamu yang nge-gosip, tetapi eh ujungnya malah kamu yang digosipin oleh orang lain. Auww, akhirnya kamu pun jadi 'tertusuk' deh!

2. Jangan Mudah ‘Curhat’ Pada Siapa Saja

Advertisement

Curhatlah pada orang yang terpercaya ! via http://www.kesekolah.com

Don't be naive!

Ketika kamu curhat kepada seseorang, ingatlah dua kenyataan ini: pertama, orang yang kamu curhati sebenarnya tidak peduli akan curhatanmu tapi karena tidak enak hati, mereka jadi pura-pura peduli dan kedua, mereka memang peduli kepada curhatanmu semata karena curhatanmu akan menjadi 'senjata' mereka untuk menyerangmu di kemudian hari! Hiiii, serem!

Curhat boleh-boleh saja, tapi jangan sembarangan curhat pada orang yang belum benar-benar kita kenal, ya. Jangankan curhat pada orang yang masih 'asing', curhat pada orang yang sudah kita kenal selama bertahun-tahun saja belum bisa menjamin keselamatan dari curhatan kamu, lho.

Kalau mau aman, tumpahkan saja semua curhatanmu pada sebuah buku harian atau curhat pada sanak famili terdekat seperti pada ayah atau ibu kamu. Dengan menggunakan kedua cara ini, dijamin curhatan kamu tidak akan semburat berhamburan kemana-mana.

Selain itu, kamu juga tidak akan mudah didekati oleh seorang backstabber yang gemar 'berburu' dan 'menyebarkan' aib dari orang lain.

3. Kenali Ciri-Ciri Seorang ‘Backstabber’

Jangan sampai kena ‘tusuk’ ! via http://www.thedailypedia.com

Be smart!

Jangan gegabah meluangkan waktu berharga kamu untuk berteman, apalagi bersahabat, dengan seorang backstabber, guys. Mereka itu ibarat 'serigala berbulu domba' alias 'musuh yang bersembunyi dibalik selimut kamu'. Kelihatannya di awal, mereka tuh sempurna banget. Tapi di akhir, mereka tidak akan segan-segan menjadikan kalian sebagai 'mangsa' mereka.

Nah, bagaimana cara untuk mengetahui apakah si dia adalah seorang backstabber atau bukan? Well, salah satu cara yang paling efisien adalah dengan mencari tahu asal-usul dari setiap orang yang akan kamu jadikan teman (atau bahkan kamu jadikan pasangan) tersebut.

Telisik background kehidupan si dia yang sebelumya seperti dengan bertanya pada teman-teman sekolahnya dulu. Tanyakan pada mereka 'apakah si dia pernah menjadi tersangka dalam sebuah kasus backstabbing atau tidak?'. Hal ini pun bisa jadi memberi hasil yang akurat atau justru tidak sama sekali. Namun begitu, hal ini dapat menjadi sebuah usaha yang dapat membantu kamu terhindar dari kasus 'penusukan' di masa depan nanti.

4. Menjadi Dirimu Sendiri

Berhentilah menjadi seseorang yang ‘palsu’ ! via http://cintanye.blogspot.com

Jadilah seseorang yang 'apa adanya', bukan seseorang yang 'ada apanya'.

Salah satu alasan kenapa seseorang tega 'menusuk' seseorang yang lain dari belakang adalah karena kamu tidak menjadi dirimu sendiri di depan orang lain lho, guys.

Hah? Bagaimana nih maksudnya?

Iya, seseorang jadi bisa dengan mudah melakukan backstabbing kepada kamu karena kamu tidak menjadi dirimu yang seutuhnya di depan orang tersebut. Alhasil, orang tersebut merasa bahwa kamu tidak pantas untuk dihormati dan mengira bahwa kamu mendekati mereka hanya semata karena kamu mengincar 'sesuatu'. Kamu pun pada akhirnya menjadi sasaran empuk untuk 'ditusuk' oleh siapa saja. People would begin to talk behind you and people would also fake themselves infront of you. Ya, semacam hukum karma gitu deh, guys. Therefore, stay true and keep being yourself!

5. Jangan Jadi ‘Backstabber’

Jangan hobi ‘menusuk’ orang dari belakang, lho ! via http://www.quickmeme.com

Instrospeksi diri yuk!

Ini nih problema yang paling sering ditemukan di seantero galaksi bima sakti yang luasnya minta ampun ini: munafik. Lucunya, kebanyakan orang tidak merasa kalau 'tusukan' yang dia dapatkan notabene karena Ia juga pernah 'menusuk' seseorang yang lain. Ibarat sebuah pepatah: 'gajah di pelupuk mata tak tampak, semut di seberang lautan tampak'. Iya, kita acapkali sulit untuk melihat kesalahan kita sendiri tapi dengan mudahnya menemukan kesalahan dari orang lain.

Makanya sobat, jangan pernah memiliki cita-cita untuk menjadi seorang backstabber kalau kalian tidak mau dijadikan target 'tusukan' maut di kemudian hari. Masih banyak kok cita-cita lain yang lebih mulia. So, peraturannya sederhana saja kok: kalau tidak mau 'ditusuk', ya jangan 'menusuk'.

Yup, itulah beberapa tips efektif agar kamu aman dari serangan para backstabbers yang bikin keki. Akhir kata, semoga kalian semua senantiasa aman dari perbuatan keji yang satu ini, ya!

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

A full-time college student

CLOSE