Cuma Punya Satu Hari untuk Wisata di Makassar? Bisa!

Semakin dewasa, kesibukan dan rutinitas berubah. Tidak ada lagi waktu yang super duper fleksibel seperti waktu kuliah. Seringkali pekerjaan menyita waktu, dari pagi hingga malam. Lima hari, atau bahkan enam hari dalam seminggu waktu kita dihabiskan di kantor. Menyusun jadwal liburanpun nggak bisa semudah ketika masih jadi mahasiswa. Di tengah waktu yang sempitnya ampun-ampunan, bisa kok diluangkan sedikiiit aja. Siapa tahu tiba-tiba dapat kerjaan di Makassar, bisa kok luangkan waktu satu hari saja untuk mengunjungi beberapa tempat wisata di Kota Makassar yang sayaaaang banget untuk dilewatkan. Seperti beberapa destinasi berikut ini..

 <>1. Pantai Losari
Sunset di Pantai Losari

Sunset di Pantai Losari via http://ceritatentangpelangi.blogspot.com

Pantai Losari adalah sebuah pantai yang terletak di bagian Barat kota Makassar. Pantai ini juga menjadi landmark kota Makassar yang sangat terkenal. Sepertinya, belum sah ke Makassar kalau belum mengabadikan momen di pantai ini. Memang tidak akan ditemui panorama khas pantai berupa pohon kelapa, debur ombak, serta pesisir dengan pasir putih, tapi keindahan sunset di sini tidak diragukan lagi. 

Pantai Losari jadi tempat yang lazim bagi warga Makassar untuk menghabiskan waktu. Di pagi hari, pantai ini dipenuhi orang-orang yang olahraga, entah itu bersepeda, jogging, ataupun hanya jalan santai di sepanjang garis pantai. Di sore hari, banyak juga yang berkumpul di sini, entah ramai-ramai, sendirian, entah untuk nongkrong bersama atau hanya menunggu pemandangan sunset. Di depan Pantai Losari juga banyak kios-kios yang menjual jajanan khas kota Makassar, pisang epe'. Kios-kios ini berjejer di seberang jalan, dan mulai buka ketika sore menjelang.

<>2. Masjid Amirul Mukminin
Masjid Amirul Mukminin atau Masjid Terapung

Masjid Amirul Mukminin atau Masjid Terapung via http://ceritatentangpelangi.blogpot.com

Masih di sepanjang pantai Losari, ada sebuah masjid unik yang juga menjadi ikon kota Makassar. Sebutlah nama Masjid Amirul Mukminin atau biasa terkenal dengan Masjid Terapung. Masjid yang yang memiliki tiga lantai ini menjadi salah satu destinasi favorit wisatawan atau wisatawati. Bukan hanya menjadi tempat ibadah, tapi dari masjid ini juga bisa dinikmati pemandangan sunset yang indah.

Masjid Amirul Mukminin ini tampak sangat mencolok dengan dua kubah besarnya yang berwarna biru muda, serta dua buah menara yang menjulang di sisi kanan dan kiri masjid. Dari segi arsitektur, masjid ini indah, unik, dan cute. Di kanan dan kiri masjid, ada tangga melingkar yang menuju ke lantai 2 dan lantai 3. Ada sedikit ruang terbuka (semacam balkon) di setiap lantainya yang biasa digunakan pengunjung untuk duduk-duduk menikmati pemandangan dan sejuknya angin. Penerangan di dalam masjid tampak cute dengan lampu-lampu berbentuk bulat yang menggantung di langit-langit. Harus banget ke masjid ini deh kalau ke Makassar :)

 

<>3. Masjid Raya Makassar

Masjid Raya Makassar terletak di jalan Bulusaraung. Masjid yang menjadi salah satu kebanggaan warga Makassar ini memiliki dua menara dan dapat menampung hingga 10000 jamaah. Salah satu hal yang menarik pada masjid ini adalah jendela-jendela besar yang memungkinkan sirkulasi udara berjalan amat lancar. 

Nah, di lantai 2 inilah kita bisa menjumpai Al-Quran AkbarAl-Quran besar dengan ukuran  1x1,5 meter yang disimpan secara khusus dalam kotak kaca.  Al-Quran Akbar ditulis tangan oleh K.H. Ahmad Faqih Muntaha dan membutuhkan waktu satu tahun penuh. Ditulis dengan tinta khusus yaitu campuran antara tinta bak china dan air teh kental, tulisan dalam Al-Quran ini diprediksi akan awet melekat pada kertasnya dalam waktu yang sangat lama.

 

<>4. Fort Rotterdam
Gerbang Fort Rotterdam

Gerbang Fort Rotterdam via http://ceritatentangpelangi.blogspot.com

Tidak jauh dari Pantai Losari, tersebutlah benteng terkenal di Makassar bernama Fort Rotterdam. Dari pantai Losari, tinggal mencegat angkot berwarna biru untuk bisa sampai tepat di depan Fort Rotterdam. Tidak ada biaya untuk masuk benteng ini, hanya harus mengisi buku tamu saja di bagian dekat pintu masuk. Setelah mengisi buku tamu, pemandangan indah kompleks benteng pun terbentang di pandangan. Beberapa bangunan di sekeliling, taman dengan rumput hijau di bagian tengah, dan tidak ketinggalan, langit biru yang luas dan mempesona. Indah. Di kompleks benteng, terdapat bangunan Museum La Galigo yang menyimpan sejarah kehidupan masyarakat Makassar, kehidupan kerajaan Gowa Tallo, dan beberapa budaya Makassar seperti baju adat, dan lain sebagainya. Untuk masuk Museum,kita hanya harus membayar lima ribu rupiah.

Banyak spot menarik (untuk foto-foto) di Fort Rotterdam. Tamannya, bangunannya, bahkan reruntuhan bangunan yang ada di salah satu sisi benteng. Di sini jugalah terdapat bangunan tempat Pangeran Diponegoro diasingkan oleh Belanda hingga akhir hayatnya. 

<>5. Pulau Lae-Lae
Pulau Kecil yang mempesona

Pulau Kecil yang mempesona via http://ceritatentangpelangi.blogspot.com

Masih berada di sekitaran Pantai Losari, ada beberapa pulau yang bisa dijangkau dengan waktu menyeberang hanya 10 sampai 15 menit saja, salah satunya adalah Pulau Lae-Lae. Untuk wisatawan yang belum puas dengan Pantai Losari, bisa mengunjungi pulau-pulau yang tidak jauh dari Makassar, seperti Pulau Lae-Lae, Pulau Khayangan, dan Pulau Samalona.

Persis di seberang Fort Rotterdam, ada dermaga kecil tempat wisatawan bisa menyewa kapal/perahu untuk menyeberang ke Pulau Lae-Lae. Hanya dengan seratus ribu rupiah (pulang-pergi/carter), atau dengan tarif yang jauh lebih murah jika personilnya lebih dari satu (banyakan). 

Pulau Lae-Lae adalah pulau kecil,berpenduduk tapi nggak banyak. Pulau ini memang nggak didesain untuk ada wahana olahraga laut dan sejenisnya, pantai ini hanya untuk menghabiskan waktu bersantai, menikmati pemandangan laut, mendengarkan debur ombak, dan merasakan sejuknya hembusan angin.

Nah, itu dia beberapa tempat yang bisa dikunjungi jika ke Makassar dengan waktu yang sangat terbatas. Kesemua tempat itu letaknya berdekatan satu sama lain, masih satu wilayah yang mudah dijangkau, baik dengan angkutan umum maupun kendaraan pribadi. Salah satu tips agar bisa mengunjungi tempat-tempat di atas dalam waktu yang nggak terlalu senggang adalah dengan menginap di Jalan Somba Opu, karena dekat sekali dengan Pantai Losari, bisa ditempuh dengan berjalan kaki kurang dari lima menit. Penginapan/hotel di sana juga punya banyak variasi harga, dari yang mewah hingga ramah backpacker.

Waktu yang sempit bukan halangan untuk bisa travelling. Yuk, jalan lagi!

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Aparatur Sipil Negara who loves writing and travelling.