Dari 7 Film Anak Indonesia Ini, Mana Film Favoritmu?

Anak-anak Indonesia biasanya adalah penggemar cerita. Meskipun akhir-akhir ini produksi cerita anak tampak mengalami penurunan, namun cerita dalam bentuk film-film berikut masih sering diputar di beberapa stasiun TV nasional karena sifatnya yang inspiratif. Apa saja? Yuk, kita lihat!

1. Petualangan Sherina (2000)

Mungkin film anak yang satu ini sudah tidak asing lagi di telinga. Film ini mengisahkan tentang kehidupan Sherina, seorang anak SD yang sangat ramah, ceria, dan baik hati. Keceriaan Sherina dan sikapnya yang selalu ingin membela kebenaran menjadi salah satu daya tarik dalam film ini dari segi moralitas.

Di beberapa adegan, Sherina terlihat melantunkan lagu-lagu anak yang mengandung banyak pesan positif di dalamnya. Alasan itu menjadikan film ini sangat recommended untuk ditonton oleh semua umur, terutama anak-anak, apalagi produksi lagu anak juga sudah semakin rendah akhir-akhir ini.

2. Joshua oh Joshua (2001)

Vidio.com

Vidio.com via https://www.vidio.com

Film anak yang satu ini juga sangat terkenal di zamannya. Film ini banyak bercerita tentang kisah persahabatan Jojo dan Jejen, dua anak miskin yang membantu orangtua mereka dengan mengamen setiap hari.

Kita dapat memperoleh banyak pesan moral dari ini. Sikap Jojo dan Jejen yang saling membantu satu sama lain menjadi nilai postitif di dalamnya. Selain itu, ketaatan Jojo kepada orangtua, meskipun ibunya seringkali memberinya hukuman, juga menjadi salah satu nilai yang patut ditiru dalam film ini.

Dari sisi acting, tidak diragukan lagi, aktor-aktor dalam film Joshua oh Joshua adalah mereka yang telah menguasai perannya. Semua alasan itu membuat film ini menjadi salah satu film anak yang recommended.

3. Denias, Senandung di atas Awan (2006)

Film ini sangat dikenal di tahun-tahun awal perilisannya. Denias merupakan tokoh utama dalam film ini. Ia adalah seorang anak seusia SD yang tinggal di sebuah desa di Papua. Film ini mengisahkan tentang keinginan besar Denias untuk bersekolah. Ia tidak pernah lelah berjuang untuk dapat bersekolah. Tantangan itu terasa sangat sulit karena di daerah tempat tinggal Denias tidak ada lembaga pendidikan yang berdiri.

Film ini cocok ditonton oleh seluruh anak Indonesia, karena Denias dapat menjadi gambaran perjuangan anak-anak lain yang ingin bersekolah, sehingga anak-anak Indonesia yang bersekolah mau bersyukur atas apa yang telah mereka peroleh.

4. Garuda di dadaku (2009)

Film ini sangat disarankan untuk ditonton oleh semua umur, terutama anak-anak Indonesia yang ingin mewujudkan cita-cita. Bagi anak-anak pecinta sepakbola, Garuda di Dadaku juga cocok ditonton, karena film ini banyak menampilkan adegan-adegan tentang bagaimana sportivitas dibangun dalam permainan sepakbola.

Aktor utamanya, Bayu, seorang anak kelas 6 SD, juga membawa banyak pesan-pesan positif dalam perannya. Ia menunjukkan bagaimana kegigihannya meraih cita-cita menjadi pemain sepakbola nasional meskipun kakeknya tidak mengizinkan. Jiwa nasionalisme yang tinggi dan harapan besar untuk membanggakan Indonesia membuat Bayu tetap bersemangat meskipun banyak rintangan yang menghampiri.

Selain itu, kisah persahabatan antara Bayu dan Heri juga mengajarkan bahwa dalam pesahabatan, dukungan antara satu sama lain sangat penting dalam meraih cita-cita.

5. King (2009)

Seperti film Garuda di Dadaku, King juga mengisahkan cerita tentang seorang anak yang bercita-cita menjadi atlet nasional yang mengharumkan nama negara. Pemeran utamanya bernama Guntur. Ia adalah seorang anak dari keluarga miskin yang sangat mencintai bulu tangkis.

Film ini cocok ditonton oleh semua kalangan karena di sana diajarkan tentang pentingnya bekerja keras dan sikap pantang menyerah dalam mencapai impian, meskipun banyak rintangan yang datang.

6. Lima Elang (2011)

Lima Elang adalah salah satu film anak yang sangat recommended untuk ditonton seluruh anak Indonesia. Film ini mengisahkan persahabatan dan petualangan lima anak yang sedang mengikuti perkemahan pramuka.

Pramuka sebagai salah satu bentuk pendidikan karakter memang patut diketahui oleh orang banyak. Film ini menyajikan hal tersebut, sehingga orang-orang yang sedang atau pernah terlibat dalam pramuka, bahkan yang tidak pernah terlibat di dalamnya, dapat melihat bagaimana seluk-beluk aktivitas pramuka yang digambarkan dalam Lima Elang.

Nilai tambahnya semakin meningkat karena film ini mengungkapkan berbagai pesan positif yang disampaikan secara langsung melalui percakapan antartokoh di dalamnya, contohnya saat Rusdi, salah satu pemain Lima Elang, melarang temannya untuk membuang sampah sembarangan.

7. Hafalan Shalat Delisa (2011)

Film ini mengisahkan tentang Delisa, seorang anak yang tinggal di sebuah desa kecil, di Pantai Aceh. Saat ia ingin melaksanakan ujian praktik shalat, tsunami melanda Aceh, begitu juga desanya. Saat itu Aceh hampir rata dengan tanah, bahkan banyak korban jiwa di sana. Saat Delisa ditemukan, kakinya terluka parah, sehingga harus diamputasi, dan ia kehilangan satu kakinya. Bukan hanya itu, Delisa juga kehilangan ibu dan ketiga kakaknya. Tetapi ia masih dapat bertemu dengan ayahnya.

Meskipun ia hidup dalam keadaan yang sangat sulit, ia masih tetap memikirkan nasib orang-orang di sekelilingnya yang juga kehilangan keluarga dan harta benda mereka. Melihat itu, Delisa memutuskan untuk selalu berbagi tawa dengan orang lain. Ia mengajarkan kepada orang-orang bahwa kesedihan dapat berubah menjadi kekuatan untuk dapat bertahan.

Kisah Delisa dapat menjadi inspirasi bagi anak-anak Indonesia untuk tetap bersyukur dalam menjalani hidup sesulit apapun tantangan yang dihadapi, karena Tuhan akan tetap memberi kekuatan.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini