Dari Situs ke Situs : Cara Asyik Ngabuburit di Bantul

Bulan puasa udah jalan beberapa hari. Tempat ngabuburit pasti rata-rata rame. Seperti Mall, Tempat nongkrong, Pusat perbelanjaan, ataupun tempat semacam Foodcourt sudah barang tentu menjadi tempat-tempat yang dominan dikunjungi khalayak pemburu ngabuburit. Hmm, sudah barang tentu tempat-tempat ngabuburit kayak gitu jadi mainstream, dan lama-lama bosenin. Iya kan ?

Jika sudah bosen dengan tempat-tempat ngabuburit seperti itu, tidak ada salahnya mencoba nagbuburit yang engga biasa, yaitu berkunjung situs ke situs yang berada di wilayah Bantul. Dan yang jelas ngirit biaya, karena biaya masuknya gratis. 

 <>1. Situs Purbakala Mantup.
Situs Mantup Nampak Depan

Situs Mantup Nampak Depan via http://goweswisata.blogspot.com

Oke, perjalanan pertama kita menuju situs purbakala Mantup. Kalo dari kota Jogja, silakan pacu kendaraan kea rah timur menuju Jalan Wonosari. Tepatnya di Jalan Wonosari km 7, Dusun Mantup Baturetno Banguntapan Bantul. 

Situs ini ditemukan tanpa kesengajaan, ketika warga dusun melakukan kegiatan penurunan sawah untuk sarana irigasi. Situs ini terdiri dari 3 candi kecil yang berjajar dari utara ke selatan. Fungsinya sendiri, sebagai tempat pernikahan pada masa Mataram Kuno tepatnya antara abad ke-9 dan ke-10.

Menarik bukan, tempatnya yang berada di pinggir sawah, mejadikan tempat ini asyik untuk ngabuburit, disamping terpaan angin sawah yang sepoi-sepoi  juga pemandangan sawah nan ijo royo-royo.

<>2. Situs Purbakala Gampingan.
Reruntuhan Candi Gampinga

Reruntuhan Candi Gampinga via http://www.pilarsulut.com

Setelah puas menikmati hembusan angin dan pemandangan yang ciamik, paculah kendaraan Anda ke arah timur menuju area Kids Fun, diselatan Kids fun tersebut kurang lebih 500 m terdapat situs purbakala candi Gampingan.

Letaknya juga hampir mirip dengan situs Mantup, berada di pinggir sawah. Namun yang membedakannya kawasan ini sedikit lebih luas dari situs sebelumnya. Candi Gampingan sendiri ditemukan oleh warga sekitar ketika akan membuat batu bata pada tahun 1995.

Ini diperkirakan dibangun pada abad ke-8 dan ke-9 pada zaman Mataram Kuno. Hingga saat ini situs ini belum selesai di pugar. Menikmati  situs ini kita juga akan ditemani hembusan angin sore yang sepoi-sepoi.

<>3. Situs Purbakala Petirtaan Payak.
Situs Payak nampak dari atas

Situs Payak nampak dari atas via http://yogyakarta.panduanwisata.id

Hari yang semakin sore, silakan melanjutkan perjalanan ke tujuan situs berikutnya. Paculah kendaraan kearah timur, kira-kira jarak tempuhnya  sekitar  2 km. Tepatnya jalan Wonosari km 12. Situs ini benar-benar cantik, berada di cekungan tanah dengan tatanan rumput yang rapi. Benar-benar tempat yang asyik buat mengambil foto.

Situs purbakala ini merupakan petirtaan pada masa Mataram Kuno yang digunakan untuk upacara peribadatan umat Hindhu pada masa itu. Di dalam situs ini terdapat gazebo juga yang menambah cantik tampilan situs.

<>4. Situs Purbakala Watu Gilang.

Situs Watu Gilang merupakan batu monolith yang berbentuk persegi dengan hiasan ukiran yang cantik. Ukurannya lumayan besar, dengan ukuran alas 255 x 260 x 100 cm. Letak lokasi situs yang berada dipinggir sungai membuat suara gemericik air terdengar nyaring bagai alunan alam.

Situs Watu Gilang ini masih belum bisa di identifikasi kegunaannya, diperkirakan sebagai tempat semedi ataupun sebuah bangunan tertentu. 

<>5. Berbuka Puasa di Bukit Bintang.
berbuka puasa dan menikmati suasana Jogja dari atas

berbuka puasa dan menikmati suasana Jogja dari atas via http://www.telusurindonesia.com

Waktu sudah menunjukan hampir bedug Maghrib. Lanjutkan perjalanan kearah timur menuju perbukitan. Jarak tempuh sekitar 4 km dengan medan menanjak. Di Bukit Bintang kita dapat memilih menu buka darmie instan hingga ayam bakar. Sembari berbuka puasa kita disuguhi pemandangan kerap-kerlip bintang berpadu kerlap-kerlip lampu kota Jogja. Menarik bukan ?

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Buruh tani yang suka sepak bola, buku, dan budaya.

CLOSE