Jadi Pegawai Bank Memang Membanggakan, Tapi Ada 5 Hal Ini Membuatmu Berpikir Ulang

Bekerja di sebuah bank terkemuka di Indonesia mungkin menjadi dambaan para freshgraduate yang sedang mencari lowongan pekerjaan. Apalagi orang tua yang ingin sekali anaknya memiliki calon istri/suami yang mapan. Karyawan bank mungkin termasuk salah satu kriteria utama. Selain gaji dan jenjang karirnya yang menjanjikan, lulusan dari berbagai macam konsentrasi ilmu bisa menaruh Curriculum Vitae-nya di perusahaan perbankan.

Sebagai orang yang memiliki pengalaman bekerja di sebuah bank, Saya akan membagikan beberapa hal yang mungkin membuat anda berpikir ulang untuk menjadi pegawai bank. Di antaranya:

 <>1. Harus berpenampilan rapi setiap saat
Ilustrasi pegawai

Ilustrasi pegawai via http://shutterstock.com

Sebagai perusahaan jasa yang melayani masyarakat umum, berpakaian rapi sudah menjadi hal yang wajib untuk seorang pegawai perusahaan perbankan. Penampilan yang bersih dan elegan dengan setelan kemeja rapi dilengkapi dasi menjadi nilai tambah dalam kinerja anda di perusahaan tempat anda bekerja. Rambut harus selalu rapi dan wajah yang harus bersih, setiap saat dan ber-make-up (untuk wanita).

Menjadi pegawai bank tentu menuntut penampilan diri yang sempurna mulai dari ujung rambut sampai ujung kaki. Untuk frontliner yang menghadapi langsung para nasabah, hal ini menjadi prioritas utama yang harus terus dijaga selama jam kerja. Tak heran banyak orang yang bilang kalau pegawai bank itu cantik-cantik dan cocok untuk dijadikan calon pendamping hidup, karena mereka bisa mengeleola keuangan dengan baik.

<>2. Datang tepat waktu, pulang dengan terlambat
Ilustrasi bekerja lembur

Ilustrasi bekerja lembur via http://dailymail.co.uk

Bekerja di perusahaan perbankan dituntut untuk disiplin waktu, bahkan sanksi tegas bisa diberikan bagi pegawai yang datang terlambat ke kantor atau absen tanpa keterangan. Banyak orang yang berpendapat bahwa pegawai bank memiliki jam kerja yang pendek, karena jam operasional bank pada normalnya adalah mulai dari jam 08.00 sampai dengan jam 15.00.

Siapa bilang kerja di bank bisa pulang tepat waktu? Terutama bagi karyawan Back Office di sebuah bank, jam 17.00 alias jam pulang kantor justru adalah awal permulaan pekerjaan-pekerjaan lain yang harus diselesaikan pada hari itu juga. Alhasil, istilah “berangkat gelap, pulang gelap” sudah tidak asing untuk seorang pekerja bank.

Belum lagi lembur tambahan di akhir pekan yang semakin mengurangi waktu libur yang pastinya sangat berharga untuk anda. Seperti berkencan dengan kekasih, berkumpul bersama keluarga, liburan ke luar kota, atau tidur seharian di rumah. Masalah kesehatan juga siap menghampiri anda karena semakin berkurangnya waktu luang untuk berolahraga.

<>3. Tidak bisa memelihara jenggot/brewok
Berani tampil seperti ini di kantor?

Berani tampil seperti ini di kantor? via http://history.co.uk

Untuk para wanita karier mungkin tidak memperdulikan hal ini, tetapi bagi kaum Adam, tren memelihara bulu-bulu halus di wajah sekarang ini membuat sebagian besar pria dewasa ingin menumbuhkan kumis dan jenggotnya demi tampak lebih macho dan berwibawa.

Namun sayang, perusahaan perbankan hanya membolehkan seorang pegawai pria untuk menumbuhkan kumis, bukan jenggot ataupun tampil keren seperti Leonidas dengan brewoknya di film "300" saat ke kantor. Saya pun harus rajin mencukur kumis dan jenggot di setiap minggunya karena peraturan perusahaan.

<>4. Membutuhkan ketelitian dan konsentrasi yang tinggi
Konsentrasi dan teliti saat bekerja

Konsentrasi dan teliti saat bekerja via http://shutterstock.com

Ketelitian dan konsentrasi tentu diperlukan dalam pekerjaan apapun untuk menyelesaikan tugas-tugas di kantor. Anda harus ekstra hati-hati jika bekerja sebagai pegawai bank. Jika terjadi “selisih” dalam pekerjaan anda, pertanggung jawaban atau ganti ruginya tentu ada di tangan anda sendiri.

Selisih yang dimaksud bukanlah perselisihan antar pegawai, tapi selisih nominal dalam transaksi dan lainnya yang berdampak pada neraca harian dan laporan keuangan bank. Anda harus menutup selisih ini karena mungkin kesalahan ini disebabkan oleh anda sendiri.

<>5. Siap ditempatkan di unit kerja manapun
Ilustrasi berkumpul bersama keluarga

Ilustrasi berkumpul bersama keluarga via http://shutterstock.com

Inilah yang mungkin memberatkan beberapa orang. Jarak tempuh dari tempat tinggal menuju kantor termasuk hal yang penting untuk diperhatikan. Menempuh jarak yang jauh dari tempat tinggal menuju kantor bisa mempengaruhi kondisi jasmani dan rohani anda.

Kelelahan dan stres tentu jadi hal yang menakutkan bagi kita semua. Menyewa kamar kost dekat tempat bekerja mungkin bisa jadi solusi yang bagus, namun anda harus merogoh kocek lebih dalam untuk membayar sewa serta pengeluaran lain untuk keperluan sehari-hari.

Yang mungkin memberatkan beberapa orang mungkin penempatan kerja jauh dari kota/provinsi domisili. Bagi anda yang masih single mungkin bukan perkara yang harus dipikirkan. Namun bagi yang sudah berkeluarga mungkin bisa menjadi sedikit perdebatan, karena harus memilih apakah harus tinggal berpisah sementara dengan keluarga atau membawa keluarga ikut dinas ke luar kota sampai waktu yang tidak menentu.

Apakah anda sudah siap fisik, mental, serta komitmen untuk menjadi pegawai bank? Apapun pekerjaan yang anda pilih, bekerja sepenuh hati dan terus memberikan yang terbaik untuk perusahaan adalah kunci sukses dalam karir anda. Good luck!

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Full-time student & part-time editor. I'm also in a band named "Breaking Ice in Britain"