Kepada Aku yang Lain: Berjuanglah, Hiraukan Cemasmu

 

Halo Sayang, bagaimana harimu? Ini bukan lagi hal pertama kau dapati surat dariku, bukan? Kuharap kau masih ingat beberapa surat atau gurauan singkat yang kutunjukkan untukmu. Perihal kecemasanku atas cemas-cemasmu yang selalu menjajah isi kepala.

 <>1. Tentang Cemasmu Aku Paham
Senja selalu pergi dengan ikhlas

Senja selalu pergi dengan ikhlas via http://google.image.com

Betapa aku paham dengan kecemasan-kecemasan yang terpantul dari tatapanmu yang sendu, yang gemanya paling bisu di antara senyuman dan tawa. Dengan denting jam yang berdetak lebih cepat sedangkan kau selalu bersembunyi di balik hari. Kau mulai penat dengan segala isi kepala yang mulai bertanya-tanya. Kau mulai muak oleh suara-suara di telinga.yang terdengar seperti desisan ular.

Sayang, waktu tak pernah berhenti atau berjalan mundur. Biarkan ia mengurai setiap detik kehidupan yang kerap kau coba mengerti, mengapa diharuskan terjadi. Seperti senja yang mulai pergi dengan ikhlas hanya untuk membiarkan malam hadir. Selalu ada alasan dari semua yang terjadi, dan kau tak perlu menghantui langkahmu sendiri dengan kecemasan-kecemasan yang tak berkesudahan. Sebab, aku ditakdirkan untuk memeluk ketakutanmu yang kerap kau dustai.

<>2. Mulailah Bersyukur, Sebab Kita Telah Diselamatkan
Menarilah di tengah hujan

Menarilah di tengah hujan via http://google.image.com

Sayang, bukalah matamu. Banyak hal yang bisa kita lakukan selain mecemaskan tentang apa yang menjadi ketakutanmu. Berjalanlah ke mana seharusnya kau berada. Kemaslah segala cemas dan manarilah dengan ketakutanmu di tengah hujan meski dengan kaki yang penuh luka. Kau hanya perlu melepas alas kakimu lalu rasakan kakimu menyentuh bumi. Tataplah langit dan mulailah bersyukur, sebab kita di selamatkan dari banyak kejatuhan yang mungkin lebih buruk dari yang seharusnya. 

<>3. Masihkah Kau Baik-Baik Saja Ketika Luka Itu Menganga?
Aku baik-baik saja

Aku baik-baik saja via http://google.image.com

Jika saja bisa, ingin sekali kudekap dirimu erat-erat hingga rasa cemasmu menghilang dan kau mampu tertidur pulas. Tapi kau selalu menolakku dengan berkata,

Tidak, aku baik-baik saja, aku masih kuat.

atau kata-kata penguatan lainnya yang terdengar sangat hebat. Kau memang perempuan hebat, tapi percayalah sayang, kau bukanlah perempuan yang selamanya mampu kuat.

Aku paham benar, perihal kau yang tak pernah lelah mencoba memperbaiki dirimu yang serba kurang. Kau bukan perempuan yang memiliki segala. Menangislah, jika memang itu menyakitkan. Marahlah, jika memang itu yang kau rasa. Akuilah, jika memang luka itu ada. Cobalah untuk sedikit saja melunak pada luka.

<>4. Kadang Kita Lupa, Banyak Arah Akan Membuat Kita Lupa

Kau benar sayang, terkadang terlalu banyak arah hanya akan membuatmu lupa, bagaimana seharusnya melangkah. Tapi, cobalah untuk berserah meski sekedar. Berhentilah memaksa arah. Beri aku sedikit cinta meski aku tak lagi menjadi rumah.

Percayalah, ada aku yang percaya bahwa ada manusia yang lebih kuat dari masa lalu. Setubuhi perihmu dengan cuka paling sunyi. Ketika dunia memperolok-olok ketololanmu tertawalah dengan luka-lukamu. Tahu apa mereka tentang perihal apa-apa saja yang menjadi pembenaran atas persepsi-persepsi manusia?

<>5. Berjuanglah dan Tetaplah Kuat
Tetaplah kuat

Tetaplah kuat via http://www.goodreads.com

Sudahlah sayang, kemarilah rebahlah di dadaku ketika kau lelah. Biarkan luka-luka itu tetap menjadi pengingat untuk apa kau berada di sini. Ingatlah ini, bahwa sahnya bahagia hanya perlu lapang, membiarkan segala tanpa perlu cemas. Berjuanglah meski hari ini kau lagi-lagi harus terluka. Dan aku minta maaf, jika kerap kali aku lupa bahwa kau pantas untuk dicintai. Terima kasih untuk tetap kuat.

 

 

                                                                                               Tertanda

 

                                                                                Dirimu Yang Lupa Kau Cintai

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Gadis pelupa yang selalu menghujani kepalanya dengan banyak tanda tanya

3 Comments

CLOSE