Komunikasi Mempertebal Rindu: Untukku dan Kamu yang Sedang Rindu

 

Komunikasi akan mempertebal rindu. Kalimat itulah yang sering aku katakan pada teman-temanku yang sedang berusaha move on dan sedang menjalani Long Distance Relationship. Apa kalian sepakat? Aku mengatakan hal itu karena memang aku pernah mengalaminya. Semakin sering kamu menghubunginya, maka semakin ingin kamu bertemu dengan orang itu. Percayalah!

Tapi saat ini, aku malah terjebak pada komunikasi yang mempertebal rindu itu. Aku sangat sangat merindukan seseorang. Harusnya tadi sore aku tidak menghubunginya. Harusnya aku mampu menahan diri. Yah, nasi telah menjadi bubur. Hal terparah adalah hubungan kami tidak lebih baik setelah komunikasi itu.

 <>1. Ayo putuskan komunikasi untuk sementara?!
Diam untuk sementara

Diam untuk sementara via http://cms.monitorday.com

Pria yang namanya tertulis “Kamu” di kontak handphone-ku, meengatakan padaku untuk tidak menghubunginya selama beberapa hari ke depan dan aku mengiyakan. Bukan karena kami sedang menjalani LDR tapi karena ia sedang marah. Aku mengiyakan karena aku pikir dia memang sedang butuh waktu untuk sendiri. Selama ini, aku selalu saja merepotkannya.

Meminta untuk bertemu setiap hari di sela kesibukannya, jalan berdua, menemani ke suatu tempat, atau sekedar ngobrol di rumah. Bahkan kami pernah seharian penuh bersama.

<>2. Kami berbeda dalam semua
Perbedaan

Perbedaan via http://www.doodoo.ru

“Kamu”ku itu adalah seseorang yang terlihat cuek pada pasangannya. Tapi sebenarnya, dia sangat peduli. Sementara aku adalah si pemaksa yang egois dan  tak pernah puas dengan semua sikap peduli yang dia tunjukkan. Aku baru menyadari itu saat terakhir kali kami bertemu. Dengan tegas dia mengatakan,

“Kamu gak akan pernah puas. Kalau kali ini aku turuti lagi, kamu bakal minta lebih dan mau dituruti terus. Kamu orang yang seperti itu, Sur.”

Dia seorang mahasiswa, aktif di organisasi internal kampus, dan aktif pula di salah satu organisasi kiri. Dia sangat supel dan ramah terhadap orang di sekitarnya. Dia sangat humoris. Dia memang tidak memiliki wajah sekeren aktor Korea tapi dia sangat menarik. Aku sangat tahu kalau ada banyak wanita yang ingin berada di sisinya. Sementara aku seorang pengangguran yang setiap hari sibuk dengan diri sendiri.

Setelah aku flashback lagi, entah sudah berapa kali aku bersikap egois dan meminta banyak hal padanya. Entah sudah berapa kali aku marah karena pikiran negatifku lalu minta maaf. Kemudian aku melakukan kesalahan yang sama lagi. Ketakutan-ketakutanku membuatku berpikir negatif. Aku ingat dia pernah bilang “Aku gak hilang bah Sur, jadi tenang aja.”

<>3. Aku merindu
Sendiri dalam rindu

Sendiri dalam rindu via http://puisi.kampung-media.com

Pria yang sangat baik itu sangat mengerti dan memahami karakterku. Dia sangat tahu apa yang membuatku marah dan hal yang aku suka. Dia sangat paham hingga mampu mengendalikan perasaanku seperti saat ini. Tapi sampai sekarang, aku belum mampu untuk memahami dia sepenuhnya. Apa karena dia terlalu rumit untuk dimengerti? Mungkin saja.

Atau karena aku tidak sepenuh hati berusaha memahaminya? Entahlah. Yang aku tahu, saat ini aku sedang merindukannya.

Begitu merindukannya hingga tak berselera mengunyah makanan apapun. Begitu merindukannya hingga tak mampu memikirkan hal lain selain dia. Begitu merindukannya sampai jantungku terasa ingin meledak. Begitu merindukannya tapi tak punya kuasa untuk menyatakan rasa rindu ini kepada empunya.

<>4. Apa yang harus aku lakukan?

Apa yang harus aku lakukan? Haruskah aku ke rumahnya agar rinduku terkikis? Bagaimana jika dia makin marah karena aku tak mampu menuruti keinginannya. Lalu bagaimana aku menahan rasa rindu yang sangat besar ini? Bagaimana aku akan menjalani hidupku beberapa hari ke depan dengan rasa rindu yang besar ini? Aku bukan tipe penunggu.

Rasanya aku ingin menemuinya kemudian memeluknya dan mengatakan bahwa aku tidak akan lagi memaksakan kehendakku lagi. Rasanya aku tidak mampu menunggu hingga dia tidak marah lagi. Tapi aku aku harus menunggu kali ini. Aku tak ingin memperburuk keadaan.

<>5. Apa dia merindu juga?
Menuliskan kata rindu

Menuliskan kata rindu via http://hipwee.com

Pria itu, entah apa yang sedang dia lakukan sekarang. Sedang membaca buku? Baca tulisan-tulisan kiri di internet? Sedang mempersiapkan perlengkapan KKN kelompoknya? Sedang membantu temannya berjualan? Sedang main game untuk menghibur dirinya? Atau dia sedang merindukanku juga?

 

 

(Ditulis dengan rasa rindu yang besar, berharap rasa rindu ini akan terkikis setelah diungkapkan lewat tulisan meski tak bisa disampaikan langsung pada dia yang dirindukan.)

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini