Kamu Wajib Tahu Tentang Sindroma High Heel

Sepatu high heel merupakan must item yang hampir semua wanita memilikinya. Entah hanya untuk sekedar menunjang penampilan agar terlihat lebih menarik atau mungkin sebagai tuntutan pekerjaan atau profesi anda. Namun yang paling penting, seberapa seringkah anda memakai high heel? Hanya untuk acara atau event tertentu, atau hampir setiap hari? Cermati keluhan-keluhan disekitar kaki anda, bisa jadi anda terkena sindroma high heel.

1. Ada Apa Dengan Sindroma High Heel?

High heel syndrome via http://www.huffingtonpost.com

Advertisement

Sindroma high heel merupakan sekumpulan gejala yang dirasa tidak nyaman pada tungkai anda, dan gejala-gejala tersebut khususnya disebabkan oleh pemakaian high heel secara kontinyu dan tanpa disertai exercise atau mengabaikan perawatan kesehatan gerak dan fungsi tungkai anda. Walaupun main problem dari sindroma high heel ini berada di tungkai, ternyata sindroma ini juga mempengaruhi sampai postur dan tulang belakang anda lhooo. Gejala-gejala yang mungkin ditimbulkan adalah pegal-pegal pada area betis, punggung bawah, tidak hanya itu, dimungkinkan adanya perubahan postur secara keseluruhan.

2. Kaki Anda Punya Hak Untuk Lepas Dari Sepatu High Heel Anda

Tahukah anda, faktanya kaki anda yang mungil ternyata menopang hampir seluruh berat badan anda, anda bisa bayangkan, tiap hari kaki anda menopang berat badan anda, belum lagi jika harus berada dalam posisi "Njit-njit" karena harus memakai sepatu high heel, perubahan posisi ini akan membuat beban lebih terfokus pada kaki bagian depan. Resiko-resiko lain yang mungkin akan di alami oleh kaki anda adalah nyeri pada pergelangan kaki dan tumit, pemendekan tendon aschilles (tendon aschilles teraba di bagian pergelangan kaki, letaknya sejajar dengan bola mata kaki). Belum lagi masalah-masalah lain seperti jamur pada kuku atau gangguan pertumbuhan kuku.

3. Stiletto, Menawan Tapi Tak Nyaman

Seneng gitu ya, bawaannya kalau melihat wanita melangkah dengan sepatu stiletto.Tampak Anggun, elegan, dan berkelas. Tapi ternyata ada harga yang harus dibayar untuk penampilan berkelas tersebut. Saat memakai sepatu stiletto atau sepatu yang mempunyai toe box yang runcing, kaki bagian depan anda dipaksa berada dalam posisi yang tidak nyaman, karena mengikuti bentuk sepatu yang runcing.

Advertisement

Jika digunakan dalam waktu yang lama maka akan terjadi deformitas atau perubahan bentuk pada kaki anda. Sindroma "hammer toes" juga bisa anda alami, karena bagian depan kaki anda terbiasa menekuk saat memakai stiletto, maka 4 jari anda akan sulit diluruskan sekalipun saat memakai sepatu yang nyaman.

4. Hati-hati, Postur Tubuh Anda Juga Bisa Berubah

alignment of spine via https://singaporeosteopathy.com

Pemakaian sepatu high heel dalam jangka waktu yang lama ternyata dapat merubah postur tubuh secara keseluruhan. Alignment pada tubuh jika diperhatikan dari samping maka akan terlihat, alignment lutut, punggung bawah, dan dada akan lebih maju daripada alignment normal. Dengan terjadinya perubahan alignment atau postur secara keseluruhan maka akan diikuti pula dengan perubahan posisi dari tulang, dan otot yang bersangkutan. Perubahan alignment pada sendi lutut juga akan berakibat pengapuran pada sendi lutut.

5. Lakukan Latihan Ini Agar Anda Tetap Bisa Memakai High Heel Tanpa Menderita Sindrom High Heel

Bagaimanapun untuk sebagian wanita, memakai sepatu hig heel merupakan suatu kebutuhan primer. Oleh karena itu bagi anda yang ingin tetap memakai high heel tanpa menderita sindrom high heel maka anda harus memberi perhatian lebih pada kaki anda. Mulai dari menjaga kebersihan kaki anda, rajin melakukan relaksasi dan melakukan beberapa serangkaian latihan seperti melakukan stretching atau penguluran untuk betis anda. Atau teratur melakukan latihan teknik yoga. Jika anda khawatir dengan kondisi anda, anda bisa berkonsultasi dengan fisioterapis anda agar mereka dapat memberikan metode latihan yang tepat untuk anda.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Umma and Physiotherapist

CLOSE