Melihat Sejenak Destinasi Wisata Istanbul Bagian Eropa

Istanbul merupakan kota yang sangat indah dan memiliki sejarah Islam yang menarik untuk disimak. Itulah sebabnya, orang Aceh, termasuk Saya, yang terkenal akan keislamannya di Indonesia, sangat bercita-cita untuk dapat berjiarah ke kota tersebut setidaknya sekali seumur hidup. Istanbul merupakan pilihan ketiga setelah kota Mekah dan Madinah untuk kami.

Alhamdulillah Saya diberikan kesempatan untuk ke Turki selama sepuluh hari untuk program magang LOCALINTERNational2016 bersama 40+ peserta dari 29 negara di dunia. Namun, hanya 5 hari saya habiskan di Istanbul dan hanya ke sedikit tempat wisata sebab kegiatan utama di sana ialah berkunjung ke kantor pelayanan publik di sana.

Istanbul adalah kota yang unik dimana kota tersebut terletak di antara dua benua, Asia dan Eropa. Kedua bagian tersebut dipisahkan oleh selat Bosphorus. Nah, untuk tulisan perdana Saya di Hipwee ini, saya ingin berbagi cerita sedikit tentang 5 objek wisata yang paling kece di Istanbul bagian Eropa. Semoga ini bisa menyemangati kita untuk nabung banyak-banyak supaya bisa ke sana. 😀

1. Hagia Sophia

my collection via http://www.fb.com

Advertisement

Hagia Sophia itu dulunya merupakan sebuah gereja Katolik, kemudian diubah mejadi sebuah mesjid, dan akhirnya sekarang ianya adalah sebuah museum. Yang paling menarik ialah kita masih bisa melihat cerita dari gedung tersebut yang mana gambar Maria yang sedang menggendong Isa (Jesus), yang mana biasanya dapat kita temukan di gereja-gereja, bersanding dengan tulisan "Muhammad" dan "Allah" yang sering kita lihat di mesjid-mesjid. Untuk mengetahui keseluruhan sejarahnya, ketika memasuki Hagia Sophia ini, anda bisa menonton video yang diputarkan terus-menerus di sebelah kiri lorong gedung yang indah ini.

2. Mesjid Sultan Ahmed

my collection via http://www.fb.com

Orang-orang menyebutnya "the Blue Mosque" atau Mesjid Biru. Sebenarnya, mesjid ini tampak tidak dicat atau mungkin pernah dicat tapi sudah luntur dimakan usia. Namun, ketika matahari bersinar terang, mesjid ini memantulkan warna abu-abu kebiruan. Itulah sebabnya kenapa mesjid ini disebut Mesjid Biru.

Arsitektur mesjid hampir sama dengan gaya bangunan mesjid pada umumnya di Turki. Yang membuat hati kita tersentuh ialah lukisan dekoratif yang penuh nilai sejarah di dalam mesjid itu. Sangat detil dan penuh makna.

Advertisement

Mesjid Biru ini tidak buka 24 jam untuk para pewisata. Untuk 30 menit sebelum dan sesudah azan di setiap salat, pewisata dilarang memasukin mesjid, setidaknya tidak memasuki area salat atau hanya diijinkan sampai lobi saja, karena dalam rentang waktu tersebut orang Muslim sedang beribadah. Yang juga perlu diperhatikan ialah, untuk yang berpakaian tidak Islami, para pengunjung harus meminjam jubah yang disediakan di pos sekuriti.

3. Miniaturk

my collection via http://www.fb.com

Tidak perlu berkeliling negara Turki untuk mengetahui seluruh objek atraksinya. Cukup datang ke Miniaturk yang menampilkan objek sejarah Turki dalam bentuk mini. Objek terkenal seperti Bandara Internasional Ataturk, Haghia Sophia, Izmir Clock Tower, the German Fountain, the Blue Mosque, dan Jembatan Bosporus siap memanjakan mata Anda. Di sebuah sudut lokasi Miniaturk, ada toko suvenir untuk anda berbelanja oleh-oleh buat para sanak-saudara yang sedang menunggu Anda di kampung halaman.

4. The Obelisk of Theodosius

my collection via http://www.fb.com

Advertisement

Obelisk merupakan tower ramping, tinggi, dan segi empat dengan ujung yang berbentuk piramida. Obelisk Theodosius ini awalnya dibangun oleh Thutmose yang ketiga dan dipindahkan ke Konstantinopel (Istanbul sekarang) oleh Kaisar Romawi Theodosius pertama pada abad keempat.

Sebenarnya, tidak banyak orang mengambil foto di sini karena (mungkin) orang tidak tahu apa cerita dibalik tower ini. Padahal, di setiap sisinya, ada guratan khas Mesir kuno seperti Mata Satu, Gagak, dan lain-lain ada di sana. Tinggi tower ini mencapai 25 meter termasuk alasnya.

5. Bazar rempah-rempah / the Spice Bazaar

my collection via http://www.fb.com

The spice bazaar ini menurutku pasar rempah-rempah terbesar di dunia. Jenis rempah ala turki dan sekitarnya ini banyak yang tidak bisa kita temukan di Indonesia. Wanginya unik dan menyengat namun sedap. Baunya itu dapat tercium dari pintu masuk pasarnya dan akan terus menempel di baju hingga sampai pulang ke rumah.

Harga rempahnya sangat normal, setidaknya bagi orang Turki, seperti yang tertera di labelnya di foto ini. Untuk orang Indonesia, mungkin agak mahal (1 Lira sekitar 4000 Rupiah).

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Mahasiswa MBA di Mae Fah Luang University (MFU)

CLOSE