Saya sangat serius mendengarkan cerita seorang sahabat yang berencana untuk melihat langsung upacara nyobeng di sebuah desa yang jauh didekat perbatasan Malaysia-Indonesia. “Kamu harus kesana! Tempatnya bagus, rumah adatnya beda, pakaian adatnya beda dan yang penting bisa liat panjat bambu terbalik belum lagi ada ritual cuci tengkorak kepala”. Semuanya sangat menarik untuk diulik.
Saya sungguh penasaran untuk datang. Tapi diakhir cerita, teman saya berkata bahwa untuk menuju kesana paling tidak harus menempuh perjalanan 8-10 jam menggunakan kendaraan roda dua. Mobil tidak melewati jalan ini. Apalagi kalau hujan. Saya bukannya mundur, malah semakin berniat untuk pergi kesana.
Memanjat Pinang untuk sampai di Puncak dengan kepala di bawah dan kaki diatas
<>2. Balug, Rumah dat berbentuk Limas>Selama 3 hari ini akan ada berbagai macam ritual yang diadakan. Lokasi pelaksanaan ritual adat ini dilakukan di rumah adat bernama Balug. Umumnya rumah adat Dayak berbentuk betang panjang yang satu ini berbentuk limas dan membumbung ke atas setinggi 20 meter
<>3. Jalan Merah tanah berliku>Mungkin inilah yang namanya melewati lembah, melompati jurang dan menyeberangi sungai. Awalnya melewati jalan pasir batu, jika tidak hati-hati ban sepeda motor bisa saja terpeleset dan membuat pengendara terjatuh jika tidak seimbang.
<>4. Menari dengan gembira>Tarian dan musik dibunyikan sebagai penanda penduduk kampung menyambut semua tamu yang datang
<>5. Mengangkat senjata>Mengangkat parang (golok tradisional) artinya penduduk kampung merasa tersanjung dikunjungi dan mereka senang dan bahagia
Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya
“
“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”
”
Leave a Reply
You must be logged in to post a comment.