Seandainya Dapat Memutar Waktu, Inilah yang Akan Aku Ceritakan kepada Ayah atau Ibu yang Telah Tiada

Siapa pun pasti tidak ingin kehilangani orangtua, entah dengan alasan apa pun itu. Tetapi yang namanya kematian itu adalah takdir hidup kita. Lalu, bagaimana dengan kamu yang tumbuh dewasa tanpa kasih sayang dari mereka karena lebih dulu meninggalkanmu? Banyak hal yang tidak dapat kamu lupakan.

Seiring berjalannya waktu, tanpa kamu sadari kamu tumbuh dewasa tanpa sosok ayah atau ibu di sampingmu. Kamu pun dituntut untuk kuat, mandiri, dan yakin dalam mengambil keputusan. Apalagi jika kamu anak pertama yang secara tidak langsung harus bisa menjadi pengganti sosok ayah atau ibu.

1. Yah, Bu, anakmu sudah mandiri sekarang. Jadi hal lainnya menjadi tanggunganku, ya

Orang tua sumber kebahagiaan via https://km3smamda.wordpress.com

Advertisement

Mari mengingat momen di mana orangtua sudah banyak berkorban tenaga dan materi agar anaknya seperti anak-anak lainnya yang hidup layak. Sekarang ketika kamu sudah mandiri ini dan itu sudah tidak merepotkan orangtua lagi, ada kepuasan tersendiri untukmu. Meski lelah dan tanpa ayah atau ibu, kamu berhasil membiayai sarjana adik-adikmu, di mana seluruh ongkosnya adalah tanggunganmu.

2. Yah, Bu, hari ini anakmu memohon doa restu. Sebenarnya aku pun ingin kalian bisa menemaniku

Momen Menikah via http://www.muslimsatu.com

Sekali dalam seumur hidup kamu menikah dengan pasanganmu adalah ibadah yang luar biasa berkahnya. Jelas, menikah melibatkan kedua orangtua dan keluarga besar. Ada rasa kesedihan tersendiri ketika ijab kabul diucapkan tanpa ayah atau ibu yang menyaksikan momen bahagia itu. Meski demikan, percayalah. Ayah atau ibu yang telah tiada pun ikut bahagia ketika kamu telah menemukan pasangan hidupmu.

3. Ayah atau ibu bisa menemani cucu-cucunya bermain

Kamu membesarkan anak-anakmu bersama pasangamu adalah hal yang kamu mimpikan dan menjadi nyata. Kamu menjalankan tugas kamu sebagai orangtua dengan baik. Sesekali ketika kamu dan pasangan sibuk dengan acara, karena tidak ingin merepotkan mertua, kamu pasti ingin menitipkan anak-anakmu kepada ayah atau ibumu. Kamu mungkin akan sedih mengingat bahwa mereka tidak bisa melihat cucu-cucunya tumbuh dewasa dan pintar.

Advertisement

4. Doaku tak akan pernah putus. Meski kalian telah tiada, aku tetap merasa ada

Ayah / Ibu doaku tak akan pernah putus via http://www.satujam.com

Rasanya memang sulit menerima kenyataan ketika salah satu orang ua kamu tiada. Tapi hidup harus tetap hidup dan berjalan sebagaimana mestinya. Sedih juga ketika teman-teman kamu di luar sana pergi bersama orangtua yang utuh. Sementara kamu?

Jangan bersedih untuk terlalu larut. Yang harus kamu lakukan hanyalah bersyukur dan bersyukur terhadap apa yang diberikan oleh Tuhan. Kamu harus jadi ayah atau ibu yang kuat dan hebat untuk anak-anakmu. Meskipun kurang kasih sayang, kamu harus tetap menjadi yang terkuat!

5. Banyak hal yang ingin aku ceritakan. Aku rindu kalian

Rindu ayah dan ibu via http://capslocknet.com

Advertisement

Hal yang tidak bisa dipungkiri adalah rasa rindu yang luar biasa. Ketika kamu sedih, hal yang tak dapat kamu tahan adalah air mata. Kalian akan orangtua kalian yang menghapus air mata itu lalu memelukmu.

Tentunya kamu juga perlu tempat mengadu dan bersandar. Ya, rasanya tempat mengadu yang pas adalah kepada mereka. Barangkali air mata cukup untuk mengobati rasa rindumu kepada yang telah tiada. Barangkali dinding kamar ini menyimpan sejuta cerita kamu.

Jika kamu merasa rindu kepada ayah atau ibumu, cobalah di waktu sore kamu pergi sendiri ke makam mereka. Setelah menghadiahkan doa untuk mereka, mulailah bercerita: ceritakan saja apa yang ingin kamu ceritakan. Tahan air matamu karena mereka pun tak ingin kamu bersedih.

Sebaik-baiknya tempat pengharapan dan pengaduan adalah kepada Tuhan. Meskipun orangtuamu telah tiada, doa selalu ada. Jadilah yang kuat dan tetap semangat.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Pecandu aroma buku dan aroma tanah setelah hujan, anak kemarin sore yang mulai memahami pahitnya kopi

CLOSE