Stop Berpikir Musik Hip-Hop Seperti BAD ala Young Lex & Awkarin! 5 Musisi Ini Akan Mengajakmu Melihat Hip-Hop dari Sudut Pandang Lain.

Pasca Young Lex mengupload video berjudul BAD ” featuring Awkarin, reaksi netizen justru bernada negatif. Video yang diupload mendapatkan banyak dislike. Komentar pedas dateng silih berganti. Gak sampai disitu, bakhan ada netizen membuat parodi  “BAD” dengan judul “Good

Berselang sesudahnya Young Lex memberikan tanggapan atas komentar para netizen. Bukannya dihormati justru melah perilaku netizen semakin menjadi-jadi. Hal ini membuat Awkarin dan Young Lex menunggah video klarifikasi lagu BAD . Dalam video tersebut Young Lex menjelaskan dan membedah lirik lagu BAD. Berusaha menjelaskan arti dari lagu tersebut.

Sebenarnya dibilang salah Young Lex dan Awkarin sepenuhnya juga bukan. Mereka hanya membuat konten dan upload di Youtube. Blundernya adalah mereka berdua tidak bisa membatasi siapa yang boleh nonton dan yang nggak. Sehingga komentar merusak moral bangsa muncul. Padahal tujuannya hanya membuat hiburan tanpa bermaksud merusak moral bangsa seperti yang dikatakan oleh orang-orang.

Beberapa orang akhirnya beranggapan bahwa semua musik hip-hop akan seperti lagu Bad yang mereka unggah. Padahal masih banyak musisi hip-hop yang bisa membuatmu terpukau dan menghilangkan kesan negatif tentang hip-hop yang beredar diluar sana.

1. Jogja Hip-Hop Fondation Mengangkat Bahasa Jawa dan Mengajak Orang Untuk Bangga akan Identitas Diri

Jogja Hip-hop Fondation via http://www.musiknisasi.com

Orang Jogja sudah tidak asing dengan Jogja Hip-Hop Foundation. Grup yang didirikan pada tahun 2003 oleh Marzuki Mohamad a.k.a Kill The DJ. Grup ini sudah mendapat banyak prestasi dan pencapaian yang luar biasa. Salah satu pencapaian besarnya adalah menyelenggarakan Tour di Amerika pada tahun 2012. Bekerja sama dengan New England Foundation dan U.S. Departement Of State, Jogja Hip-Hop Foundation manggung di kota pesisir timur hingga pesisir barat Amerika selama satu bulan. Mereka tidak mengalihbahasakan lagu mereka kedalam bahasa inggris. Semua dilakukan dengan menggunakan bahasa jawa.

Marzuki tidak masalah hip-hop dengan bahasa jawa. Ia justru merasa nyaman apabila ngerap dengan bahasa jawa. Baginya, bahasa jawa adalah identitas diri dan bangga dengan apa yang ia miliki. Walau Jogja Hip-Hop Foundation selalu menggunakan bahasa jawa tetapi penikmat musiknya bukan dari Jogja saja. Orang luar Jogja bahkan luar Indonesia banyak yang mengagumi karya mereka. Dengan kesederhanaan dan budaya jawa mampu membuat Jogja Hip-hop Foundation mendapatkan hati masyarakat luas.

2. Jaman dulu Betawi punya Benyamin S, jaman sekarang Betawi punya Kojek Rap

Jika Jogja punya Jogja Hip-Hop Foundation, maka Jakarta punya Kojek. Muhammad Amrulah atau dikenal dengan nama Kojek adalah rapper asal Jakarta dengan khas Betawi. Semua lagu yang dia buat dengan bahasa dan budaya Betawi. Hal itu yang membuat Kojek dikenal masyarkat Jakarta dan sekitarnya.

Awal mula Kojek mempelajari rap bermula pada acara Hip-hop Asongan yang dibuat oleh Igor Saykoji. Sejak itu Kojek mulai serius belajar rap, ikut festival hip-hop hingga pada tahun 2012 Kojek mengeluarkan album berjudul Betawi Punya Rapper

Lagu seperti "Enjoy Jakarta " dan " Lo Kate Jakarte " adalah bentuk konsistenti Kojek dalam mengangkat Betawi dalam dunia modern. Selain ngerap, kesibukan Kojek adalah sebagai penyiar radio di Bens FM Jakarta. Kojek juga mendapat acara sendiri di Bens FM yang berjudul "Kojek Show"

3. Mengangkat dan membicarakan Indonesia berserta isi-isinya, langsung cek aja Pandji Pragiwaksono!

Pandji Pragiwaksono via https://m.vidio.com

Taukah kamu selain sebagai Standup Comedian, Pandji Pragiwaksono juga sebagai rapper. Tahun 2008 adalah awal mulanya sebagai rapper dengan dikeluarkan album berjudul Provocative Proactive. Walau karir sebagai musisi hip-hop tidak sesukses Standup Comedy namun ia tidak menyerah. Dibalik namanya yang belum setenar Saykoji dan Iwa K, Pandji Pragiwaksono memberanikan diri melakukan Tur Hip-Hop yang berjudul Nusantarap.

Sama halnya dengan Standup Comedy, Pandji Pragiwaksono juga mengangkat isu yang terjadi di Indonesia lewat Hip-Hop. Aksi Massa , Kami Tidak Takut dan Menolak Lupa adalah sebagian lagu yang dia bawakan. Aksi Massa mengajak orang untuk bergerak bersama untuk Indonesia tanpa mempermasalahkan status dan golongan. Kami Tidak Takut dibuat pasca kasus Bom Bali 1 dan 2 serta pengeboman kedubes Australia. Menolak Lupa mengajak kita agar tidak melupakan perjuangan tokoh-tokoh hebat Indonesia mulai dari Bung Hatta sampai Munir.

4. Willy Winarko yang dulunya pemalu namun berubah sejak bertemu Hip-Hop

Willy Winarko via https://www.instagram.com

Rapper satu ini masih asing ditelinga masyarakat Indonesia. Walau begitu bukan berarti kemampuan mengolak kata menjadi rima bisa dianggap remeh. Banyak cover yang ia buat mulai lagu Indonesia hingga mancanegara. Kamu bisa melihatnya di nsgmusic

Sebelum menjadi rapper seperti sekarang, Willy adalah orang yang mencintai puisi. Taufik Ismail adalah penyair favorit yang menginspirasi penyiar Mustang FM Jakarta ini. Dari kecintaannya pada puisi itulah yang mempertemukan Willy Winarko dengan NSG, Produser NSG music yang memproduserinya dalam berkarir musik. Willy Winarko sudah berkolaborasi dengan beberapa penyanyi Indonesia seperti Rinni Wulandari, Kamga Tangga dan Dera Siagian.

Willy Winarko berpendapat Hip-Hop bukan sekedar ngerap semata, Hip-Hop adalah kemauan seseorang dalam meraih tujuan hidupnya. Dalam satu covernya berikut Willy Winarko – Flyin High feat Ron E Jones (Lyrics Video) Willy menceritakan bagaimana kehidupan sebelum dan awal karir menjadi rapper.

5. Igor Saykoji. Dibully dalam komunitas hip-hop, di sekolah bukan anak populer menjelma menjadi rapper terkenal

Igor Saykoji via http://www.femina.co.id

"Siang malam ku selalu, menatap layar tepaku.

untuk online-online, online-online."

Masih ingat lagu itu? Lagu yang menjadi viral ketika Facebook mash mendominasi pengguna sosial media di Indonesia. Igor Saykoji yang menciptakan lagu tersebut. Lagu tersebut juga yang menjadikan Saykoji dikenal berbagai kalangan masyarakat mulai dari anak-anak sampai orang dewasa. Untuk mencapai apa yang ia dapatkan sekarang bukan perkara mudah baginya. Mulai dari gak dianggep disekolah sampai dibully adalah perjumpaan pertamanya.

Sebelum memulai karirnya sebagai rapper, Igor Saykoji mencoba membuat cover lagu orang dan ia ubah dalam versinya sendiri. Dengan kemampuan seadanya ia berusaha membuat cover lagu. Tentu saja hasil covernya mengundang respon rapper lain untuk membully Igor Saykoji, bahkan membuatkan lagu khusus untuk dia. SAYKOJI – JALAN PANJANG adalah lagu yang menceritakan masa dimana Igor dibully oleh teman komunitas sesama rapper.

Pada lagu pertamanya tahun 2004 "So What Gitu Loh" menjadi populer pada masa itu. Beikutnya ia membuat lagu lagi berjudul "Jomblo" , Begitu musisi lain bermunculan, karir Igor Saykoji mulai naik turun. Hingga pada suatu ketika ia sedang sibuk berselancar dalam dunia maya. Di situ ia mendapat inspirasi membuat lagu Online yang menjadikan nama Igor Saykoji naik ke permukaan kembali. Tidak lama setelah itu ia membuat lagu "Copy My Style" akibat salah satu karyanya diplagiat oleh Joe Farizal, rapper asal Malaysia.

Semoga dengan cerita sengkat rapper tersebut bisa membuat kamu nggak memandang hip-hop sebelah mata. Hip-Hop bukan sekedar gaya-gayaan dengan produk branded. Hip-Hop adalah budaya yang dicintai banyak orang dan rap adalah salah satu elemen dari hip-hop.

Jadi, musisi Hip-hop mana yang paling kamu suka? Tulis di kolom komentar ya!

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Diam diluar, berisik didalam

12 Comments

  1. Jogja Hip-Hop Fondation ane kenal karna iklan Intel Procesor.. 😀

  2. Punto Baskoro berkata:

    Where is Rich Chigga

  3. Alfra J Loyard berkata:

    ane seneng sama Bang Igor Saykoji

  4. David Rohi berkata:

    Bang igor saykoji dong