Suka Duka Menjadi Penari Aceh

Kamu pasti pernah mendengar atau menyaksikan Tari Saman? Nah, itulah salah satu nama tarian dari Aceh. Tari Saman ini sebenarnya ditarikan oleh laki-laki remaja dan dewasa, tetapi sekarang sudah berkembang dan juga dimainkan oleh anak-anak. Ciri khas Tari Saman ialah tidak adanya pemusik, syekh (penyanyi), dan alat musik. Sedangkan, tari yang sering dimaksudkan oleh orang sebagai Tari Saman itu, namanya adalah Tari Ratoeh Duek atau Tari Ratoeh Jaro. Tarian ini dimainkan oleh para wanita sambil duduk bersimpuh. Tarian ini ditampilkan bersama pemusik, syahi (penyanyi), dan alat musik seperti rapai, seurune kalee, dan geundrang. Berikut akan saya sajikan suka duka menjadi penari Aceh.

 <>1. • Kelelahan, Keseleo, dan Lebam-Lebam
Keseleo dan Lebam

Keseleo dan Lebam via http://family.fimela.com

Pada dasarnya, berkesenian itu seharusnya untuk dinikmati keindahannya. Tapi tarian yang satu ini agak berbeda. Karena kecepatan geraknya, dalam beberapa kesempatan, penari akan kelelahan bahkan mual-mual setelah melakukan pertunjukan. Biasanya hal ini disebabkan oleh kondisi fisik yang kurang prima dari penari tersebut. Keseleo juga sering terjadi pascapenampilan karena penari lupa melakukan pemanasan sebelum tampil. Selain itu, setelah latihan selama berminggu-minggu atau berbulan-bulan, kakimu pasti bakal lebam-lebam. Jangan khawatir, nanti jika pasanganmu protes, kamu tinggal bilang, “Enggak apa-apa kakiku lebam begini, Sayang. Yang penting aku tetap bisa melestarikan budaya Indonesia!” Hahaha.

<>2. • Sangat Memalukan jika Melakukan Kesalahan ketika Pertunjukan
Kesalahan kecil salah seorang penari terekam gambar (foto oleh: Yulian Prasetya)

Kesalahan kecil salah seorang penari terekam gambar (foto oleh: Yulian Prasetya) via http://rampoeugm.wordpress.com

Sebenarnya melakukan kesalahan dalam pertunjukan memang hal yang memalukan bagi semua orang. Akan tetapi, sayangnya, ketika melakukan kesalahan saat pertunjukan tarian Aceh, kamu tidak bisa ngeles sebab gerakannya sangat cepat. Berbeda misalnya jika kamu melakukan kesalahan dalam drama, gerakan tambahan yang kamu lakukan tentu tidak begitu fatal atau bahkan sebagian penonton tidak tahu bahwa kamu melakukan kesalahan. Tetapi, tidak begitu dengan tarian yang satu ini. Kamu akan sangat malu, lalu termenung selama beberapa waktu setelah penampilan sebab kesalahan yang kamu buat. Tetapi tenang saja, teman-temanmu meski mungkin pada awalnya akan kesal, mereka pasti akan memaklumi kesalahanmu. Sebab, memang dalam setiap penampilan, pasti tidak ada yang sempurna. Kamu butuh berlatih lebih keras dan lebih fokus dalam penampilan. Semangat, ya!

<>3. Dikira Orang Aceh dan Bisa Bahasa Aceh
Di depan Masjid Baiturrahman

Di depan Masjid Baiturrahman via https://nahulinguistik.files.wordpress.com

 

Lirik yang dinyanyikan dalam tarian ini memang dalam bahasa Aceh. Akan tetapi, tidak semua penari memahami makna dari lirik tersebut. Nah, lirik tarian saja belum dipahami semuanya, apalagi bahasa Acehnya. Seringkali orang sekitar yang tidak begitu dekat dengan kita mengira bahwa kita orang Aceh dan bisa bahasa Aceh, sehingga mereka dengan senang hati bertanya banyak hal tentang bahasa dan kebudayaan Aceh. Malu nggak tuh, kalau enggak bisa jawab?

<>4. • Disindir Teman dari Daerah Asal
Santai aja!

Santai aja! via https://pbs.twimg.com

Jika kamu penari Aceh dan berasal dari daerah bukan Aceh, kamu pasti pernah disindir oleh teman dari kampung halamanmu. Mereka protes sebab kamu malah giat belajar kesenian dari daerah lain. Biasanya, mereka akan bertanya dengan redaksi begini, “Kalau putra/putri asli daerah malah belajar kesenian daerah lain, lalu siapa yang akan melestarikan kesenian daerahnya sendiri?”

Kamu enggak perlu khawatir dan bimbang. Lanjutkan perjuanganmu belajar tari Aceh. Sebab, apresiasimu terhadap kesenian dari daerahmu sendiri tidak hanya dengan mempelajarinya, kamu juga bisa menyaksikan penampilan kesenian daerahmu yang dibawakan oleh teman-temanmu. Tapi, alangkah lebih baik lagi jika kamu bisa menjalankan kedua-duanya, kesenian dari daerahmu, dan tarian Aceh. Wah, kamu luar biasa!

<>5. • Kamu Bisa Ikut Even Bergengsi di dalam dan luar negeri
Tim Rampoe UGM berfoto dengan salah seorang perwakilan dari Duta Besar Belgia di St. Ghislain (foto oleh: Yulian Prasetya)

Tim Rampoe UGM berfoto dengan salah seorang perwakilan dari Duta Besar Belgia di St. Ghislain (foto oleh: Yulian Prasetya) via http://rampoeugm.wordpress.com

Selain bisa keliling Indonesia, khususnya kota-kota besar yang sering mengadakan kompetisi tari Aceh, kamu juga bisa bertandang ke negara-negara yang bahkan tidak pernah terpikirkan sebelumnya. Kamu anak muda? Pelajar atau mahasiswa dengan kemampuan bahasa Inggris pas-pasan? Atau kamu tidak punya cukup dana untuk jalan-jalan ke Eropa? Nah, untuk mewujudkan mimpi-mimpimu menginjakkan kaki di negara-negara nun jauh di sana itu, kamu bisa memulainya dengan belajar tarian Aceh! Mudah, bukan? Sangat banyak festival-festival tari tradisional yang diadakan oleh negara-negara di Eropa. Dan, tarian Aceh adalah salah satu yang mereka gemari. Kamu tinggal mendaftarkan grupmu, lalu menunggu surat undangan dari mereka. Jika pihak panitia hanya membiayai akomodasi selama di sana, jangan khawatir! Kamu bisa mencari sponsor dana dari pemerintah, pihak swasta, dan para dermawan yang perhatian terhadap budaya Indonesia. Selamat mencoba!

<>6. • Kamu bisa Mengajarkannya kepada Orang-Orang di Sekelilingmu
Bahkan nenek-nenek masih bersemangat belajar Tari Ratoeh (Dok. Pribadi)

Bahkan nenek-nenek masih bersemangat belajar Tari Ratoeh (Dok. Pribadi) via http://rambunpamenan.wordpress.com

Tarian Aceh adalah salah satu tarian yang mudah dipelajari. Sambil duduk-duduk santai, kamu bisa mengajarkan kepada adik –adik, teman-teman, dan orang-orang sekitarmu. Misalnya ketika kamu sedang menjalankan program KKN dari kampusmu, maka kamu bisa menambahkan Pelatihan Tari Aceh ke dalam program kerjamu. Kamu tentu akan menjalankan program kerjamu dengan senang hati karena sesuai hobi.

<>7. Uang Sakumu Menipis? Kamu Bisa Cari Makan di Atas Panggung
Penampilan Rampoe UGM dalam Bulan Bahasa 2014 di Taman Budaya Yogyakarta (foto oleh: Sinduk Farhanatun)

Penampilan Rampoe UGM dalam Bulan Bahasa 2014 di Taman Budaya Yogyakarta (foto oleh: Sinduk Farhanatun) via http://rampoeugm.wordpress.com

Kamu tidak perlu khawatir jika uang sakumu menipis. Percayalah, saat ini, apalagi di kampus-kampus, Tari Ratoeh Duek sangat laris sebagai penampilan pembuka dalam sebuah acara. Mulai dari acara-acara kecil, hingga acara-acara besar, mereka akan dengan senang hati mengundangmu. Nah, selain dapat melestarikan budaya, kamu juga bisa mengisi perutmu dengan panganan yang disediakan oleh pihak panitia. Kenyang, kan? Hahaha.

Menjadi penari Aceh menyenangkan, bukan? Yuk, belajar tariannya, siapa tahu nanti juga ketemu jodohnya orang Aceh. Ehm!

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Mahasiswi tingkat akhir FIB UGM. Asli Minang.

6 Comments

  1. Salam. Tulisannya bagus. Saya suka. Sedikit koreksi dari saya, foto yang di nomor 3 itu, yang di belakang saya, bukan masjid baiturrahman. Itu bandara sultan iskandar muda.

  2. Nafisah berkata:

    Terima kasih koreksinya, Mas 🙂